CONFESSION

387 23 17
                                    

"Ini udah?"

Ruka mengambil sebuah buket bunga dari kardus besar di belakang pintu kelas. Rora melirik sekilas lalu mengangguk, "Udah. Btw, kapan acara dancenya dimulai?"

Ruka dengan cepat menyalakan hpnya," 15 menit lagi, grupnya Sungchan tampil nomor berapa emangnya?"

Rora mengacungkan jari telunjuknya, "Selesai tampil gue bakal langsung confess"

Kepala Ruka hanya bisa menggeleng melihat sifat sahabatnya yang menjadi gila akhir-akhir ini.

Merek berdua berjalan menyusuri lorong yang sepi, hanya ada beberapa anak dikelas yang tidur ataupun menonton film di hp mereka masing-masing, semua siswa sedang asyik menantikan festival dance sekolah yang akan menampilkan cowok dan cewek sekolah yang keren untuk menari, salah satu dari mereka adalah cowok incaran Rora.

Semakin dekat langkah kaki Ruka dan Rora dengan Aula semakin bisa mereka mendengar musik yang diputar menggunakan speaker milik sekolah. Langkah kaki Rora terhenti saat melihat gerombolan grup dance milik cowok incarannya.

Tiba-tiba hatinya gugup, apakah ini memang benar langkah yang akan dia ambil?

Salah satu dari mereka melihat Rora dan Ruka berdiri didekat panggung, namanya Wonbin ketua kelas 3-2 kelas yang sama dengan Rora dan Ruka.

"Woy. Ngapain?" Teriakan Wonbin sontak membuat anggota grup Riize melirik kearah mereka.

"Nonton elu dong bang. Cantik banget rambut panjangnya digerai gitu", Ruka tertawa cekikikan melihat style Wonbin hari ini. Wonbin terlihat ingin memukul Rora dari kejauhan, memang mereka berdua adalah teman akrab yang terlalu akrab sehingga bertengkar merupakan hal yang biasa.

Postur tubuh cowok di belakang Wonbin benar-benar mengalihkan perhatian Rora, mantanya yang teduh membuat hati Rora berdebar.

"Ayo. Duduk"

Ruka menyeret Rora menuju kursi terdekat yang kosong untuk duduk, menanti penampilan Riize yang akan segera dimulai. Saat lampu dimatikan dan speaker mulai mengeluarkan intro lagu dance milik mereka penonton mulai berteriak melihat grup kesayangan mereka tampil dengan mempesona tak terkecuali Rora dan Ruka mereka begitu menikmatinya terutama mata Rora yang tak terlepas dari Sungchan, crushnya sejak lama.

Ruka menyenggol lengan Rora saat melihat seseorang diseberang tempat duduk mereka, Vivian. Gadis yang belum lama menjadi pacar Sungchan duduk dengan anggun disana, dengan senyum yang tidak luntur menonton pacarnya tampil dengan baik diatas panggung. Mata Rora dan Ruka saling bertatapan lalu saling mengendikkan bahu tidak terlalu peduli lagipula ini Rora gadis gila yang akan menyatakan cinta.

Suara gemuruh tepuk tangan menguar keseluruh ruangan saat Riize selesai tampil, Rora buru-buru berdiri berlari kecil sambil membawa buket bunga yang sudah dia siapkan dari rumah untuk diberikan pada Sungchan.

"Sungchan!!!!", suara teriakan Rora cukup menarik perhatian orang-orang. Meskipun nafasnya tersengal dia mencoba menatanya sambil menatap mata Sungchan yang kini menatap matanya dengan heran.

"Gue suka sama Lo! Ayo kita pacaran!"

Mendadak ruangan sunyi.

Wonbin menangkupkan kedua tangannya di mulutnya berusaha tidak berteriak mendengar perkataan Rora, Sohee dan Anton menahan tawa karena ucapan gila Rora.

Buket itu Rora serahkan pada Sungchan, dengan ragu Sungchan mengambilnya. "Sorry, gue udah punya pacar. Vivian namanya tapi makasih banyak bunganya" , ucap Sungchan seraya mengambil bunga dari tangan Rora. Vivian tiba-tiba sudah berusaha di sampingnya merangkul lengan Sungchan dengan mesra.

"Jadi lo nolak gue?"

Sungchan kebingungan. Tapi lima detik kemudian dia mengangguk.

Wonbin tertawa lepas sambil menunjuk Rora, "Gila banget, lo kenapa ncesss"

Mendadak suara-suara lain mulai terdengar, merespon apa yang Rora lakukan.

"Berisik lu ya bin, gue lagi confess"

Kini Rora berbalik menatap Vivian mendekati gadis itu hingga wajah mereka hanya terpaut 5cm." Kali ini lo menang, tapi jangan sampai lo kaget kalau dia bakal jadi pacar gue Vivian"

Rora berbalik arah meninggalkan kerumunan, dengan cepat Ruka mengikuti langkah sahabatnya dengan menutupi wajahnya sendiri, ini terlalu memalukan baginya. Sekarang bukan hanya Wonbin yang tertawa namun satu ruangan kini membicarakan Rora dengan tertawa.

Ruka menahan lengan Rora agar gadis itu berhenti, "Puas?". Rora mengangguk, "Lucu juga kalau gue ngerebut dia didepan mata Vivian"

The Plot and The Twist -SUNGCHAN X RORA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang