01 : We Got Married

181 21 2
                                    

Lily's POV

Saat ini kami sedang berada di dorm. Sekarang sudah jam 2 siang, aku, Bae dan Kyujin sedang menonton drama di kamar Bae. Haewon, Sullyoon, dan Jiwoo turun ke ruang makan setelah memesan sesuatu karena Jiwoo bilang dia lapar.

"Mereka makan duluan kali ya?" Bae bertanya pada aku dan Kyujin sambil terus menatap TV.

"Kayaknya belum, gaada bunyi bel pintu daritadi." Ucapku sambil menatap Bae yang masih fokus menonton drama favorite nya.

Setelah 5 menit berselang, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan rasa penasaran, aku mengintip siapa yang berdiri di depan pintu dorm kami. Terlihat seorang tinggi tegap yang memarkirkan motornya di depan dorm kami, kemungkinan besar itu seseorang pria pengantar makanan yang mengendarai motor. Hmm seperti nya makanan yang mereka pesan sudah sampai.




Sullyon's POV

Jiwoo berbaring di lantai sambil memegangi perutnya karena dia bilang dia sangat lapar. Haewon unnie memberitahunya kalau makanannya akan segera datang. Tidak lama setelah itu, bel pintu berbunyi. Jiwoo dengan sigap berdiri dan menuju ke arah jendela.

"MAKANAN KITA SUDAH DATANG UNNIE-DEUL!!!!!" ucap Jiwoo penuh semangat.

"Bukankah maksudmu makananmu?" Kalimat yang sukses membuat aku dan Haewon unnie tertawa.

Jiwoo mengerutkan keningnya dan merengek seperti anak kecil. "Yoona unnie jahat!!" Dia merengek seperti sedang kehilangan permennya.

Aku terkekeh, "Oke, oke, maaf, biar aku ambil." Kataku sambil berdiri dari sofa. Sebelum aku berjalan kearah pintu dorm, aku mencubit pipi Jiwoo dan berkata, "Berhenti bertingkah seperti anak kecil, Kyujin akan tertawa melihat tingkahmu." Jiwoo mengerutkan kening nya sambil melototiku.

Saat aku keluar dari pintu dorm, tidak ada seorang pun disana. Aku heran karena makanan yang kami pesan tidak ada. Aku memeriksa sekeliling untuk memastikan seseorang itu meninggalkan makanan di suatu tempat. Alih-alih menemukan makanan yang ku cari, aku menemukan 2 amplop merah yang tertulis "To: NMIXX". Aku mengangkat bahuku acuh dan berjalan masuk ke dorm.

"Kabar buruk, yang tadi datang itu bukan makananmu, Jiwoo." Ucapku sambil menatap kearah Jiwoo.

Jiwoo cemberut dan merengek, "Tapi aku lapar." Sambil menghentakkan kaki nya ke lantai.

"Ngadu sana sama eomma-mu, jangan ke aku." Ucapku sambil menunjuk ke arah Haewon. Haewon melototiku.

"YAKKK BERHENTI MERENGEK SEPERTI ANAK KECIL KIM JIWOO!! MAKANAN NYA PASTI BAKALAN DATANG SEBENTAR LAGI." Teriak Haewon sambil menatap kesal ke arah Jiwoo.

Aku tertawa melihat Jiwoo di marahi oleh Haewon unnie, Haewon selalu menjadi figur seorang eomma jika bersama kami ber-lima. Aku penasaran siapa yang bakalan menjadi figur seorang Appa nantinya.

Hmmm...

Jiwoo membuyarkan lamunanku saat dia memanggilku, "Yoona unnieeee. Kalau bukan makanan kita yang datang lalu apa yang kamu temukan di depan dorm kita?" Jiwoo bertanya terlihat penasaran.

"Aku menemukan amplop-amplop merah di dalam kotak surat. Mungkin yang datang tadi orang dari tukang pos, bukan yang nganterin makananmu." Kataku sambil menatap amplop yang ku pegang.

Haewon mengalihkan pandangan dari handphone nya, "Amplop itu untuk siapa?"

Sebelum aku membuka amplop itu, Jiwoo mengambil paksa amplop dariku dan membukanya sendiri.

"Yahh, surat itu tertulis 'To: Lily.'" Ucap Jiwoo sambil menahan tawanya.

Jiwoo berusaha membuka amplop untuk melihat isinya, Haewon melirik apa yang akan Jiwoo lakukan lalu berbicara, "Yakk, Kim Jiwoo, jangan membaca surat yang bukan untukmu. Kasih ke Lily unnie sekarang."

Unexpected : HaelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang