Lily's POV
Aku sudah selesai merapikan barang-barangku, semua pekerjaan ini membuatku lapar dan saat ini perutku keroncongan. Mungkin Haewon juga lapar. Aku berjalan menuju kamar kami dan melihat Haewon berbaring di tempat tidur dengan lengan di wajahnya. Aku penasaran apa yang sedang dia lakukan.
"Ummm, Haewon? Kamu baik-baik saja?" aku menyolek sedikit bahunya sedikit.
Haewon menatapku dan terkejut, "Yakkk, kaget. Aku kira siapa.. Sudah selesai?"
Aku mengangguk. "Baru saja selesai. Semua pekerjaan ini bikin aku lapar. Kita belum makan apa-apa dari pagi. Kamu mau makan apa?"
"Hmmm, apa ya, mau pesan online saja gak?"
"Ide bagus. Karena kita belum belanja bahan makanan, jadi lebih baik pesan online saja untuk sekarang. Mau makan apa?"
"Hmmm, jajangmyeon kayaknya enak." kata Haewon. "Keluargaku dulu punya tradisi, kalau kami pindah ke rumah baru, kami akan pesan jajangmyeon. Jadi, karena kita baru pindah ke sini, makan jajangmyeon ide yang bagus." Sambung Haewon sedikit bersemangat.
Aku mengangguk paham.
"Haruskah kita pesan sekarang?" Haewon membuka ponselnya sambil bertanya.
"Boleh, tapi aku nggak tahu restoran yang menjual jajangmyeon."
"Yah, Lily, dunia ini sudah modern dan ada yang namanya internet!! Cukup cari nomor restoran yang jualan jajangmyeon, kasih tahu aku supaya aku pesan."
"Oh iya, hehe. Maaf, aku cari dulu ya." Aku berkutat dengan ponselku, mencari restoran yang menjual jajangmyeon dan setelah beberapa menit, aku menemukannya.
"Haewon..." Haewon melirikku. "Aku menemukan restorannya, ini nomornya, sayang." Haewon terdiam sejenak, dan aku tahu kenapa dia terdiam. Apa mungkin dia marah karena aku memanggil namanya???
"Hah?" Haewon menatapku sekilas lalu mengalihkan pandangannya.
Aku menatap Haewon dengan bingung, gerak geriknya yang terlihat buru buru mulai menelepon nomor restoran.
—
Jajangmyeon yang dipesan Haewon sudah datang. Sebagai 'Suami' dalam hubungan ini, aku yang mengambil makanan dari kurir dan bahkan menyiapkan piring di meja untuk kami berdua.
"Makanannya datang!!!" aku berteriak, menarik perhatian Haewon yang sedang di kamar. Haewon berlari ke meja makan begitu aku memanggilnya. Dia berhenti sejenak saat melihat apa yang sudah ku siapkan.
"Yah, ini apa? Kamu mau bikin ini jadi seperti kencan?" kata Haewon. Melihat apa yang ku siapkan, ini sih bukan kencan bagiku. Hanya sepasang piring, peralatan makan yang kami gunakan diletakkan di atas tisu, sebuah bunga, dan sebuah lilin di tengah—TUNGGU, HAH???
"Ohhh tidak, tidak, tidak, aku menemukan lilin dan bunga. Aku memutuskan untuk menggunakannya sebagai dekorasi karena ini makan malam pertama bersama di rumah ini." Haewon tidak mengatakan apa-apa setelah itu, tapi aku jelas melihat wajahnya yang memerah. Responnya membuatku cekikikan.
"Yakkkk, kenapa kamu tertawa??"
"Bukan apa-apa, ada hal yang aku pikirkan, kamu terlihat sangat menggemaskan saat pipimu memerah." Aku meraih pipi Haewon lalu mencubitnya dengan gemas, setelah apa yang aku lakukan, pipi Haewon semakin merah.
"Yahhhhh, berhenti!! Stop bikin aku gila, jangan manis manis ihhh, sudahlah aku mau makan!" Haewon memukul lenganku dengan bercanda.
"Aku gak berhentiin kamu buat makan. Aku cuma bilang kamu terlihat menggemaskan." Haewon terlihat malu, dia menundukkan kepalanya dan mulai menyantap makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected : Haely
FanficSurat aneh yang di berikan untuk Haewon dan Lily akan menjadi salah satu takdir hidup mereka. Hal yang tidak terduga datang menghampiri mereka. Bisakah mereka mencoba menjalaninya? "Hah, siapa sangka mereka akan memilihku untuk hal seperti ini." Uca...