Hai semuanya, jumpa lagi dengan aku😭 udah lama kan aku nggak nyapa😆
Btw sampai sini, gimana kesan kalian dengan cerita Damian?
Yang nunggu part Damian nyesal, pantengin terus ya, wkwkw. Vote banyak-banyak biar aku bikin akhir Damian semakin menggenaskan 😋
Selamat membaca guys!
*
*
*Setelah hatinya dibikin hancur oleh pernyataan Gavin. Keisya merasa ada sesuatu yang hilang di dunianya. Dalam lubuk hatinya, ia masih berharap jika Gavin tidak brengsek seperti yang cowok itu ucapkan. Ia tak bisa kehilangan Gavin. Bolehkah Keisya egois kali ini?
Lima hari lagi ia akan berangkat keluar negeri. Bisa kah dihari-hari itu Keisya habiskan bersama sahabatnya, Gavin?
"Aku yakin kamu nggak sejahat itu, Gavin."
Keisya tak bisa diam saja. Ia harus menemui Gavin sekarang. Ia harus bicara pada cowok itu. Keisya yakin ada sesuatu yang membuat Gavin seperti ini padanya.
Mengambil tasnya, Keisya langsung keluar dari rumah hendak ke suatu tempat. Tanpa ia sadari, sepasang mata memperhatikannya dari kejauhan. Sudut bibirnya terangkat.
*
*
*Tok! Tok! Tok!
"Gavin, buka pintunya!" Keisya menggedor-gedor pintu rumah Gavin. "Gavin, aku mohon. Aku mau bicara sama kamu."
"Kamu ada dirumah 'kan?"
"Gavin!"
Tak ada sahutan. Keisya mengusap wajahnya yang lelah. Ia memandangi pintu itu dengan sendu, berharap benda besar itu bisa terbuka menampilkan seseorang yang ia cari. Hingga tak berlangsung lama, pintu pun terbuka menampilkan sosok wanita dewasa yang Keisya duga adalah ibunya Gavin.
"Kamu siapa ya?"
Keisya tersenyum hangat. "Aku Keisya tante, temannya Gavin. Apa Gavin ada dirumah ya?" Tanya Keisya hati-hati. Pasalnya ia tahu bagaimana hubungan Gavin dengan kedua orangtuanya.
Tampak rona wajah wanita itu tak bersahabat. Ia memutar bola matanya malas. "Saya nggak tahu dimana anak itu. Dia nggak ada disini." Ujarnya.
"Ah, kira-kira tante tau nggak kalau Gavin dimana sekarang?"
"Saya bilang saya nggak tahu!"
Wanita itu selalu kesal jika menyangkut soal Gavin, putra kandungnya. Karena merasa tak ada yang perlu dibicarakan lagi, ia langsung menarik pintu hendak menutupnya. Namun Keisya dengan cekatan menahannya.
"Tante."
"Apa lagi sih!?"
"Maaf saya lancang, tan. Tapi apakah menurut tante ini sudah keterlaluan? Kejadian itu sudah lewat bertahun-tahun, lalu kenapa kalian mendiami Gavin sampai saat ini. Aku tau kalian terpukul dengan kejadian itu, tapi Gavin sama sekali nggak mengharapkan kejadian itu terjadi."
"Gavin sudah ceritakan semuanya sama aku. Aku yakin kalian pasti tahu seberapa kacaunya Gavin pasca kejadian itu. Dia depresi tante, bahkan dia hampir bunuh diri. Dia menganggap dirinya pembunuh, dia dijauhi semua temannya saat sekolah. Aku rasa itu hukuman yang lebih dari cukup atas kecerobohan Gavin saat itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN [REVISI]
Novela Juvenil⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...