‘‘Apa itu perjuangan? Ketika seseorang yang terus mengejar orang yang ia sukai padahal tak pernah mendapatkan balasan”
—Kanaya Hagiarna—
Happy Reading all💙
Byur!
Suara guyuran minuman. Kanaya menatap tak percaya pada Nando yang saat ini menatapnya sinis. Wajah Kanaya dipenuhi dengan tetesan jus jeruk. Kanaya mengumbar senyum walaupun kepalanya terasa basah dan membuatnya tak nyaman. Ia memberikan bekal yang ada ditangannya pada Nando dengan tatapan berharap Kanaya melihat kearah Nando.
"Nando, ini aku buat nasi goreng untuk kamu. Dimakan ya, Nan," Ucap Kanaya dengan senyum manis.
Nando diam sejenak dengan tatapan yang sulit diartikan. Nando melihat kearah bekal Kanaya lalu melihat kembali pada gadis didepannya yang saat ini menatapnya berbinar.
Prang!
Bekal yang dipegang Kanaya terhempas setelah Nando menepisnya dengan kasar. Nasi goreng yang sudah Kanaya buat dengan susah payah berhamburan di lantai kantin. Saat ini banyak pasang mata yang menatap kejadian itu dengan tatapan iba.
"Makanan murahan! Gua gak butuh nasi goreng lo itu!" Sarkas Nando membuat mata Kanaya berkaca-kaca.
"Setidaknya jangan di hamburin kayak gitu," Lirih Kanaya sambil melirik nasi gorengnya.
"Aku udah bela-belain bangun subuh demi bisa masakin Nando tapi kenapa kerja keras aku gak Nando hargain sama sekali." Rasanya Kanaya ingin menangis sekarang tapi ia terlalu malu bila dilihat satu kantin.
Nando hanya diam saja. Ia menatap datar pada Kanaya yang terisak kecil. Kakinya mendekati Kanaya yang terus menangis. Nando mensejajarkan kepalanya setara Kanaya. Bibir cowok itu mendekat kearah telinga Kanaya.
"Lo lebih baik sadar diri. Gua gak akan pernah suka sama lo, bodoh!" Bisik Nando kejam. Setelah membisikkan kata itu Nando beserta teman-temannya berlalu pergi meninggalkan Kanaya yang mematung.
Kanaya tersadar dari lamunannya. Ia mengusap kasar air mata pada pipinya. Walaupun sudah dikasari oleh Nando rasa cinta Kanaya tak kurang sedikitpun. Kanaya mengangkat kedua tangannya membentuk kepalan. Ia menyemangati dirinya sendiri.
"Semangat Kanaya. Kamu gak boleh nyerah! Suatu saat nanti pasti Nando suka sama kamu," Gumam Kanaya pada dirinya sendiri
"Itu pasti," Sambungnya. Lalu setelah itu Kanaya berlalu dari tempat kekacauan. Ia biarkan nasi goreng buatannya berceceran. Inikah definisi bulol? BUCIN THOLOL.
****
Seminggu setelah kejadian itu Kanaya kembali melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Bangun, mandi, pergi sekolah, belajar, dan terus mengejar Nando.
Dipikiran Kanaya itu adalah Nando Nando Nando. Tak ada nama cowok lain di hati serta pikirannya.
Saat ini Kanaya sedang menunggu Nando di gerbang sekolah. Biasanya cowok itu akan berangkat jam 06:30 menit dan sekarang jam 06:28 menit, artinya dua menit lagi Nando tiba disekolah. Apa sih yang Kanaya tak ketahui tentang Nando. Tanggal ulang tahun cowok itu saja Kanaya ingat. Apalagi kapan tiba ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kodrat Kanaya: KK
Ficção AdolescenteKodratnya perempuan adalah dikejar bukan mengejar. Seharusnya begitu tetapi berbeda dengan Kanaya Hagiarna, gadis cantik dengan mata sipit itu justru mengejar bukannya dikejar. Mengejar laki-laki yang tak pernah mencintainya balik. Perasaannya bert...