5. Berpura-pura

3 0 0
                                    

Dasar anak tidak tau diri. Lebih baik kau ikut mati sama papa mu

"Ibu... ibu apa yang kau lakukan"

Berani nya kau mencintai ayah mu sendiri. Ingat dia suami ibu. Kau tidur dengan nya, bahkan ibu sendiri belum pernah tidur sama ayah mu,dasar anak jalang

Plakk... brukk

"Ah ibu sakit. Ibu ini gak seperti yang ibu bilang, aku... aku gak"

Apa! ibu dah tau semua nya, kau benar benar anak gak tau diri, sebaiknya kau ikut dengan papa mu disana

"Ibu hentikan, maaf kan Tsuru. Ibu sakit kumohon

IBU...."

Tsuru terbangun dari tidur nya, menetralkan napas nya yang terengah. Dada nya naik turun dengan cepat, wajah nya memerah dan basah karena air mata. Dia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 3.00.

"Ada apa sayang? Kau bermimpi buruk?" Mikazuki terbangun memeluk anak nya yang menangis dalam diam.

"Ayah, ibu ada dimana?" Tanya Tsuru membalas pelukan sang ayah.

"Ibu mu tidur dikamar sayang"

"Ayah, ibu... ibu tau dan dia marah padaku. Dia ingin membunuh ku. Dia marah karena aku menodai pernikahannya ayah. Aku... aku takut dengan ibu" Tsuru menceritakan keluh kesah nya kepada Mikazuki.

"Sayang itu cuma bunga tidur, ibu mu tidak marah kok. Percaya lah pada ayah. Jika ibu mu marah katakan pada ayah ya" Mikazuki mengelus dan mencium pucuk kepala anak nya. Membawa nya ke kamar mandi, lalu mandi bersamanya.

---

"Ibu, sedang apa?" Tanya Tsuru

"Ibu sedang masak, mana ayah mu?"

"Ayah masih diatas"

"Suruh cepat turun"

Tsuru memanggil ayah nya untuk turun makan bersama.

"Tsurumaru gimana sekolah mu nak, apa ada masalah?"

"Baik baik aja kok bu"

"Syukur lah kalau gitu. Sebentar lagi kan masuk ujian, kamu harus belajar jangan main main nanti gak lulus"

"Iya ma"

Ada sedikit kesal dihatinya, ia senang ibu nya menasihati nya tapi dilain sisi ibu nya melakukan itu demi mendapatkan perhatian ayah. Berpura-pura menyayangi dirinya.

"Oh sayang tanpa kamu bilang pun Tsuru bakal belajar dengan giat kok, ya kan sayang" Mikazuki mengelus rambut Tsuru.

"Kalau gitu aku duluan ya sayang" ibu dan ayah berkecup bibir didepan Tsuru. Pemandangan ini membuat nya kesal.

Tsuru diantar Mikazuki kesekolah nya, dengan raut kesal dia tidak mau turun dari mobil.

"Sayang kau tidak turun, ada apa? Ada masalah disekolah mu?"

"Ayah habis ini mau kemana?" Tanya Tsuru balik tanpa menoleh ke wajah yang ditanya

"Ayah mau kerja sayang"

"Ayah sebenarnya kerja apa sih, setiap antar Tsuru ke sekolah ayah selalu berpakaian rapi, terus juga setiap malam ayah selalu pergi dengan alasan ada urusan. Apa sih pekerjaan ayah?"

"Ayah mau ke kampus, ayah kerja sebagai dosen disana sayang"

"Terus setiap malam kemana?"

"Itu... rahasia, nanti kau juga akan tau sendiri. Dah sana turun nanti telat loh masuk kelas" Mikazuki mencium kening sang anak.

"Yaudah, ayah pergi sana nanti terlambat" Tsuru menarik leher sang ayah lalu mencium bibir nya sekilas.
Tapi Mikazuki menahan pinggang nya mencium bibir nya dengan liar.

---

"Tumben terlambat" tanya teman sedangkan nya, Okurikara.

"Ya, tadi terlambat bangun"

Tak ada percakapan lagi diantara mereka sampai istirahat tiba.

"Ne Kara-bou, mau makan siang?"

"Aku beli makan dulu dikan-"

"Ayo, aku bawa makanan lebih" Tsuru menarik lengan Okurikara membawa nya ke atap sekolah.

"Kau yang masak?" Tanya Okurikara dan dibalas deheman oleh Tsuru.

"Tumben kau masak?"

"Apa salah nya masak kara-bou, kan sehat" Okurikara menatap makanan di tangan nya dan Tsuru bergantian, lalu ia tersenyum tipis tapi hangat yang hanya bisa dirasakan oleh Tsuru

"Iya sih, enak juga"

"Kalau gitu setiap hari aku bakal buatin bekal buat mu"

"Untuk mu" Okurikara memberikan sebuah kotak kecil ke Tsuru dengan wajah malu malu.

"Apa ini?" Tsuru membuka nya dan terkejut melihat sebuah kalung liontin perak yang ditengah nya berbentuk love. Okurikara mengambilnya lalu memasangkan ke leher Tsuru

"Kau indah" gumam Okurikara

"Terima kasih Okurikara" balas Tsuru sambil memeluk nya.

"Hari ini kita kerja kelompok dimana?" Tanya seorang wanita ke pada rekan kelompok nya.

"Gimana di cafe dekat belakang sekolah aja" tawar ichigo dan disetujui sama anggota kelompok nya.

Mereka disuruh buat sel sel makhluk hidup per kelompok dan kelompok mereka memilih sel hewan. Kelompok ini berisi: Ichigo, Tsurumaru, Okurikara, Hanzu, keiko.

Selama perjalanan menuju Cafe Okurikara dan Tsuru berjalan paling belakang sambil berpegangan tangan. Mereka bisa bermesraan dengan leluasa di belakang.

"Kapan kau memutihkan kulit mu Kara-bou?" Pertanyaan itu seketika dibalas dengan getokan di kepala si putih.

"Ya aku gak mau nanti anak ku jadi item Karena ayah nya" Okurikara yang mendengar itu tersipu gak menyangka Tsuru berbicara soal ini.

"Kan ibu nya dah putih masa ayah nya juga putih kayak mayat dong nanti anak nya" balas Okurikara. Tsuru ikut tersipu. Sampai akhirnya mereka sampai di Cafe. Mereka mengambil tempat di dekat jendela, tempat favorit di Cafe itu.

Selama membahas materi praktek kelompok, atensi Okurikara tertuju pada seorang pria -yang seperti ia kenal- yang sedang duduk di kursi ujung dekat kamar mandi bersama seorang wanita.

Okurikara memberi kode ke Tsuru untuk melihat ke arah pria itu. Entah tau Tsuru kenal kan.

"Apaan sih Kara-bou, gak liat kita lagi kerja kelompok" geram Tsuru ia melayangkan tatapan tajam kepada Okurikara.

"Liat dulu itu" tunjuk Okurikara. Tsuru menoleh, melihat apa yang ditunjuk sang kekasih.

"Ayah? Apa yang dia lakukan disini?" Gumam Tsuru yang masih bisa didengar Okurikara.

---

"Kalau gitu kami pulang dulu ya, by bye" Ucap Tsuru menarik tangan Okurikara untuk pulang. Teman teman yang lain juga ikut pulang karena sudah malam.

"Sayang minggu nanti mau gak jalan jalan?" Tanya Okurikara

"Bebas, kayak nya ayah ku gak dirumah minggu. Emang mau jalan ke mana?"

"Ke hatimu"

"Eh, se-serius Okurikara" Tsuru merangkul lengan Okurikara. Menyembunyikan wajahnya dibahu sang kekasih.

"Ada deh nanti aku kasih tau besok. Nah dah sampai tuan putri ku, sampai besok cepat siap siap ya nanti ku jemput" Okurikara mencium kening Tsuru lalu pergi menuju rumah nya.

Tsuru dengan hati gembira masuk ke rumah, mengabaikan ayah nya yang memanggilnya dari dapur.

TBC

Trima kasih bagi yang sudah membaca!! nantikan kelanjutan ceritanya yaa!!

Confusing Love || Mikazuki X Tsurumaru X Okurikara ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang