8.Ayah Mafia

1 0 0
                                    


"Uhh Mitsu kau berat" Tsuru membopong Mitsu yang mabuk karena sake. Mereka berjalan pulang.

"Hei sadar lah kau berat" gumam Tsuru. Kepala nya pusing karena banyak minum, tapi tak sampai mabuk.

Tiba tiba ia dihadang oleh segerombolan orang berbaju hitam.
"Hei awas, kami mau lewat" teriak Tsuru saat mereka mendekat mengepung Tsuru dan Mitsu.

"Hei kau Tsurumaru kuninaga bukan" seorang pria tinggi dan tegap memegang dagu Tsuru. Tsuru langsung memalingkan muka nya.

"Siapa kalian, aku tidak ada urusan sama kalian" ucap Tsuru.

"Tangkap si putih ini" ujar pria tinggi itu ke anak buah nya.

Tsuru menendang dan memukul mereka, sedikit menjauh ia meletakkan Mitsu ditanah. Pria-pria berbaju hitam itu kembali melawan dirinya, memukul Tsuru menggunakan tongkat tongkat baseball. Tsuru menghindar, tapi ia lengah dipukul dan terjatuh.

Segera pria-pria itu memegang Tsuru membawa nya ke hadapan pria tinggi itu.

"Apa mau kalian brengsek" Tanya Tsuru. Pria itu memegang digunakan Tsuru mengangkat tinggi lalu mencium bibir si putih.

Tsuru berontak ia menendang kelamin pria itu. Pria itu menjauh dan memegang kelamin nya.

"Brengsek" pria itu menampar wajah Tsuru hingga sudut bibir nya berdarah.

Terdengar suara sirine polisi, mereka panik ingin segera pergi tapi tidak mungkin meninggalkan bos mereka yang ada kepala bocor.

"Dengar kali ini kau selamat, kami akan kembali lagi untuk membawa mu. Ayah mu menghianati organisasi.  Ia membocorkan rahasia organisasi kepada polisi. Jika ayah mu tidak kembali ke mafia kau yang akan jadi tawanan kami" ucap pria itu yang membuat Tsuru membulatkan matanya.

"Ayah... Mikazuki" gumam Tsuru

"Ya, apa Mikazuki tidak memberi tau tentang ini?" Tanya nya.

"Bos polisi semakin mendekat" bisik salah satu anak buah nya.

"Baiklah kita pergi" pria itu menendang Tsuru lalu pergi meninggalkan Tsuru yang terluka.

---

Saat ini Mitsu dan Tsuru berada di kantor polisi mereka di introgasi selama kurang lebih 1 jam. Setelah melapor semua kejadian mereka diizinkan pulang. Polisi akan melacak keberadaan penyerang dan akan melaporkan nya ke Mitsu.

"Kau tau kan bang" lirih Tsuru. Ia memandang jalan dengan pandangan kosong. Mitsu menuntun nya merangkul lengan nya.

"Aku tidak tau kalau begini jadinya Tsuru, maafkan aku" Mitsu menunduk. Melihat Tsuru yang masih sama memandang jalan dengan pandangan kosong.

"Kau tak salah jadi jangan minta maaf"

Sesampainya dirumah Mitsu membawa Tsuru kekamar lalu membaringkan tubuh ramping itu dikasur. Mitsu juga membaringkan tubuhnya di sebelah Tsuru. Memeluk si putih dengan kehangatan nya.

"Trima kasih sudah menelepon polisi"  ucap Tsuru masih membelakangin Mitsu.

"Aku harus nya minta maaf karena gak bisa membantu, kepala ku sakit aku tidak bisa bangkit" ucap Mitsu

"Aku tau" Tsuru membalikkan tubuhnya menghadap Mitsu. Memeluk dan menyembunyikan wajahnya di bidang dada Mitsu.

Tak lama Tsuru tertidur, Mitsu mengangkat wajah Tsuru berhadapan dengan wajah nya. Ia membelai bibir pink kecil itu lalu mencium nya. 

"Andai kita tidak keluar tadi, kau pasti tidak akan mendapat luka" gumam Mitsu. Ia memeluk tubuh Tsuru lalu tidur.

---

Mitsu terbangun, ia melihat Tsuru yang masih nyenyak di pelukan nya.  Mencium bibir pink itu, lalu menempelkan hidung nya dengan hidung Tsuru.

"Manisnya" gumam Mitsu.

"Apa yang kau lakukan pada anak ku" suara berat dan hawa yang mencekam. Membuat Mitsu tau siapa yang datang.

"Ah kak kau sudah pulang" basa basi Mitsu. Ia berbalik melihat wajah marah Mikazuki, tersenyum lalu kembali menghadap Tsuru. Ia mencium bibir kecil itu kembali, memasukkan lidah nya dan membuat Tsuru mengerang dalam tidurnya.

"Brengsek" Mikazuki menarik rambut Mitsu, seketika ciumannya terlepas.

"Ada apa kak, kau terlihat marah" seru Mitsu. Seringai menempel di wajah nya. Mikazuki melihat Tsuru yang masih tertidur.

"Apa yang kau lakukan pada nya, kenapa ia terluka?" Mikazuki mendorong Mitsu hingga terjatuh. Ia segera memeluk Tsuru. Meraba luka yang membiru di wajah Tsuru.

Merasa terganggu, Tsuru membuka matanya. Ia terkejut melihat ayahnya yang berada di depannya.

"Ayah sudah pulang, bukannya ayah pulang besok?" Tanya Tsuru. Ia bangkit dan beranjak turun dari kasur. Seperti menjauh dari ayah nya.

"Apa yang kau lakukan disitu bang?" Tanya nya. Mitsu hanya tersenyum manis melihat Tsuru.

"Tsuru kenapa wajah mu" tanya Mikazuki.

"Hmm tidak apa apa. Ah sudah jam 8 aku harus siap siap" Tsuru segera ke kamar mandi. Setelah selesai mandi ia turun menuju dapur. Melihat ayah dan abangnya di dapur.

"Kau mau kemana, rapi amat?" Seru Mitsu.

"Kan aku dah bilang semalam, aku ada janji hari ini" ujar Tsuru. Mereka makan dengan tenang, selesai makan Mikazuki menarik Tsuru ke sofa yang ada di ruang tamu.

"Kenapa dengan wajah mu" tanya nya.

"Lepaskan aku ayah.... Ayah.... mafia" seru Tsuru menatap Mikazuki intens. Mikazuki terkejut mendengar itu, ia segera melihat Mitsu yang juga menatapnya intens.

"Mereka datang memukul dan mengancamku. Katanya ayah menghianati organisasi. Ayah membocorkan rahasia organisasi. Kenapa AYAH GAK BILANG SAMA TSURU KALAU AYAH MAFIA" bentak  Tsuru di akhir kalimatnya.

"Maaf, ayah akan bilang sebenarnya sama kamu nak" Mikazuki menarik napas dengan tenang ia menjelaskan

"Ayah tidak menghianati organisasi, mereka yang membocorkan rahasia organisasi, tapi mereka menuduh ayah, atasan percaya sama ayah. Tapi mereka semua malah memojokkan ayah, bahkan sampai melukai mu. Mereka benci dengan ayah karena ayah lebih dipercaya sama atasan dari pada mereka. Wanita yang kau lihat bersama ayah dicafe itu, adalah deteksi, ya dia teman ayah. Ayah meminta tolong sama dia untuk membantu ayah. Atasan sudah mengeluarkan mereka dari mafia, cuma entah kenapa mereka malah menyalahkan ayah karena mereka dikeluarkan" Jelas Mikazuki. Ia menatap sang anak yang hanya diam menatap nya.

"Maaf ayah bingung bagaimana menjelaskan nya padamu" Mikazuki menunduk, ia memegang tangan Tsuru menatap nya. Ia takut dengan reaksi Tsuru, apakah Tsuru akan membencinya? Atau apakah Tsuru akan memafkannya?

" sejak kapan ayah berada di mafia" akhirnya satu kalimat keluar dari Tsuru. Mikazuki menatap nya.

"Sejak sebelum ayah menikah dengan ibumu"

"Jadi selama ini, setiap malam ayah selalu keluar karena ayah bekerja di mafia. Apa ibu tau?"

"Gak Ibumu belum tau. Sayang maaf kan aku ya, aku gak ingin kau menjauhi ku karena pekerjaan ku ini, aku gak siap untuk dibenci oleh mu" Mikazuki memeluk Tsuru, membenamkan wajahnya di ceruk leher sang anak.

"Aku tidak akan membencimu Mikazuki. Aku malah kagum ternyata orang yang kucintai memiliki pekerjaan yang sangat keren" Tsuru tertawa kecil. Mitsu hanya berdiri, tersenyum melihat interaksi ayah dan anak itu.

"Hah seperti nya mereka sudah baikan, syukurlah Tsuru tidak marah" gumam Mitsu.

"Jadi apa yang di katakan bos ayah"

"Dia akan melindungi kita" Mikazuki melihat wajah sang anak. Mendekatkan wajah nya hingga tak ada celah. Tsuru mengalungkan lengannya di leher Mikazuki. Mencium bibir yang dirindukannya.

"Ehemm... masih da aku loh disini" ujar Mitsu. Yang dibalas kekehan oleh mereka berdua.

TBC

Ch kali ini lumayan panjang semoga kalian gak bosan baca nya yaa....

Confusing Love || Mikazuki X Tsurumaru X Okurikara ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang