7. Makan Malam

0 0 0
                                    


"Sayang, aku akan pergi besok selema dua hari. Kamu gak masalah kan ku tinggal" Mikazuki menatap mata Tsuru yang berada di pangkuan nya.

"Emang mau kemana?" Tanya balik Tsuru

"Ada pekerjaan jadi aku harus pergi" ujar Mikazuki. Ia mengecup kening anaknya, memeluk pinggangnya posesif.

"Ayah bakal balik lagi kan, gak masalah dong kalau hanya 2 hari" cengir Tsuru. Ia turun dari pangkuan sang ayah berdiri menatap ayah nya.

"Kalau gitu malam ini Ayah-"

"Ayah pergi malam ini sayang, maaf..." tambah nya wajah Tsuru murung Ia kembali duduk dipangkuan sang ayah.

"Ah aku ingin bertanya"

"Apa"

"Kau sudah punya pacar?"

"Ehh kenapa tanya, bukan pacar ku tu ayah"

"Ayah dengar dari teman mu Hori kau berpacaran dengan anak berkulit hitam itu"

"Gak ada ayah, aku gak pacaran sama siapapun"

"Jangan bohong Tsuru" bentak Mikazuki. Tsuru terdiam Ia menunduk takut lalu mengangguk.

"Ayah jangan lukai Okurikara, kalau sampai ayah mencelakai dia, Tsuru gak segan segan bakal bunuh diri"  Jelas Tsuru. Mikazuki membelakkan matanya Ia gak tau apakah anak nya benar-benar dengan ucapan nya atau hanya mengancam nya.

"Ayah lucu kalau kaget. Tapi Tsuru serius loh" Tsuru tertawa kecil lalu menatap mata ayah nya sendu.

"Ayah hati hati ya, sekarang banyak orang jahat. Ayah nanti balik lagi kan ke Tsuru" tambah nya ia membenamkan wajahnya di ceruk leher sang ayah.

"Ya sayang. Ayah suka wangi mu cantik"

"Aku sayang ayah"

"Kau mencintainya?" Tanya Mikazuki lagi

"Hmm, gimana ya aku sangat mencintainya karena dia baik dan pengertian padaku, dia juga teman pertama ku, tapi aku juga mencintai ayah. Ah aku juga ada pertanyaan untuk ayah" tanya Tsuru tentang sesuatu yang pernah dilihatnya dicafe.

"Waktu dicafe belakang sekolah, ayah sama siapa?" Tanya Tsuru

"Maksudnya?"

"Ayah gak usah pura-pura gak tau, siapa wanita itu? kenapa ia dekat kali sama ayah?" Tsuru mengerucutkan bibirnya

"Hanya teman-"

"Teman apa teman, ayah selingkuh ya, ayah gak sayang lagi sama Tsuru? Ayah jahat!" Tsuru turun dari pangkuan Mikazuki tapi ditahan oleh Mikazuki

"Sayang ia emang teman ayah, ayah sayang sama kamu. Gak mungkin ayah selingkuh sayang, dia teman kerja ayah emang sifat nya ganjen" Mikazuki memeluk kembali anaknya,  menenangkan Tsuru dengan mencium berulang bibir nya.

Tsuru terdiam Ia tidak ingin memecah perdebatan lagi takut ibunya mendengar percakapan mereka.

---

"Aku pulang" ucap Tsuru saat ia memasuki rumah nya, ia melihat ada sepatu orang yang tidak ia tau.

"Ibu itu sepat- om? apa yang om lakukan disini?" Tsuru mengernyitkan dahinya.

"Ibu mu lagi pergi dinas, aku bakal tinggal disini sementara sampai aku mencari apartment" ucap Mitsu to the point yg dibalas anggukan.

"Mana ayah mu, bukannya biasanya kau dijemput"

"Ayah pergi dua hari, Om dah makan? mau Tsuru buatkan?!" Tawar Tsuru saat ia menuju dapur. Mitsu tersenyum sambil mengikutinya ia segera duduk di kursi makan itu.

"Belum, emang kamu bisa masak?" Tanya Mitsu

"Bisa lah ayah yang ajari. Asal om tau masakan Tsuru itu enak loh om" ucap Tsuru sombong. Ia melirik Mitsu yang menatap nya remeh. Segera Tsuru masak dan setelah selesai mereka berdua makan bersama.

"Ahh kenyang nya" Mitsu mengelus perutnya yang membuncit.

"Enak kan om masakan Tsuru" Mitsu hanya mengangguk tanda setuju.

"Nee kamu usia berapa?" Tanya mitsu.

"18 emang kenapa om?"

"Berarti cuma beda 4 tahun dong kita. Janganlah panggil om, abang kek" ujar Mitsu

"Ya ya ya abang, emang jarak ayah sama om-eh abang berapa?"

"Hmm sekitar 18 tahun deh kayak nya"

"Kamu tahu gak pekerjaan malam ayah mu" tanya Mitsu

Tsuru mengernyitkan dahi tanda bingung.

"Maksud abang?"

"Ah gak papa, besok free kan. Mau jalan gak, kemana gitu biar gak bosen dirumah" tawar Mitsu

"Aku ada janji dengan temanku"

"Oo gitu ya, yaudah deh"

"Serius deh maksud abang tadi tu apa?" Tanya Tsuru, ia sangat penasaran dengan apa yang ayahnya lakukan di malam hari.

"Lebih baik kamu tanya ayah mu aja, jangan tanya abang"

"Ihh gak seru" dengan wajah yang kesal Tsuru mengerucutkan bibirnya kedepan, membuat nya terlihat seperti bebek. Mitsu tertawa melihat tingkah kekanakan keponakannya itu.

"Hei malam mau makan diluar gak kan malam minggu. Sekalian jalan jalan" ucap Mitsu. Ia bangkit dan menarik tangan Tsuru.

"Cepat siap siap, aku tunggu diluar" tambah Mitsu. Tsuru hanya menurut berjalan menuju kamar dan bersiap pergi.

---

"Indahnya bulan malam ini, andai ayah ikut" gumam Tsuru. Ia menatap kearah langit memandangi bulan yang sedikit ditutupi awan.

"Dah sampai, ini tempatnya. Ayo masuk" titah Mitsu. Tsuru masuk kedalam sebuah kedai makan yang dikunjungi banyak orang, terlalu banyak sampai harus rebutan kursi.

Mitsu dan Tsuru berada di meja dekat jendela. Meja berisi 4 orang, dua didepan sudah terisi. Mitsu duduk di sebelah Tsuru.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Mitsu. Tsuru melihat-lihat menu. Setelah datang pesanan mereka memakannya.

"Hmm wah enak nya, aku gak pernah tau ada makanan seenak ini" ujar Tsuru.

"Ia kak, makanan disini enak selalu ramai pengunjung" ucap wanita yang duduk di depan Tsuru. Tsuru mengangguk mendengar nya.

"Kalian kekasih ya" ucap Mitsu. Kedua pasangan didepan mereka tersipu malu. Tsuru menyenggol lengan Mitsu.

"Apa-apaan sih pertanyaan mu itu bang, kan mereka jadi malu" ujar Tsuru

"Gak papa kak, kami udah tunangan sebentar lagi mau melangsungkan pernikahan" ucap pria didepan Mitsu

"Wah selamat ya, semoga langgeng ya hubungan nya" ucap Mitsu, ia melirik kearah Tsuru. Sadar didirikan Tsuru menoleh ke arah Mitsu.

"Apa" ketus Tsuru

"Kita kapan ya?" Gumam Mitsu sambil berpose berpikir. Tsuru yang mendengarnya langsung memalingkan muka nya yang memerah padam seperti kepiting rebus.

Kedua pasangan didepan mereka tertawa kecil, lucu melihat Tsuru dan Mitsu yang saling memalingkan wajah.

"Udah udah ayo makan nanti dingin makanannya" ucap si wanita.

Selepas makan mereka berpamitan lalu berjalan pulang. Tsuru berjalan dibelakang mitsu. Ia melamun memikirkan tentang Okurikara kalau melamarnya nanti. Tanpa sadar ia tersenyum-senyum sendiri. Hingga ia menabrak punggung tegap didepan nya.

"Hei, kok berhenti" sarkas Tsuru sambil mengusap kepalanya yang terbentur.

"Aku ingin ke bar, ayo" Mitsu menarik tangan Tsuru memasuki bar kecil didepan mereka.

TBC

Sudah di pertengahan cerita nii... tunggu kelanjutan ceritanya yaa...

Confusing Love || Mikazuki X Tsurumaru X Okurikara ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang