10. Status

0 0 0
                                    


"Akhirnya dia sudah di penjara ya... aku masih tidak menyangka ibuku tega melakukan ini pada ayah dan aku" Tsuru menundukkan kepalanya. Ia dan yang lain baru keluar dari pengadilan. Ibu nya disidang dan dipenjara 20 tahun.

"Maafkan ayah ya... merahasiakan ini semua dari mu. Ayah gak mau Ibumu nekat membunuhmu. Ayah gak mau kau membenci ku karena berpikir aku lah yang salah telah merusak pernikahan ayah dan Ibumu"

"Hmm aku gak papa ayah, yang penting sekarang aku sudah tau kebenarannya tentang pekerjaan ayah maupun kematian ayahku. Semoga ibu baik baik aja disana"

"Sekarang kita pulang ya aku dah lapar ni, mau makan siang" seru Mitsu di tengah percakapan. Mereka semua kembali kerumah makan lalu melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan.

Drrt...drtt..

"...."

"Hoi apa yang kau pikirkan. Berada di dekat jendela dengan pandangan kosong. Kau mau bunuh diri ya" Tsuru segera mencari tau lokasi si penelpon. Dan ia berada di parkiran mobil menatap Tsuru dengan wajah sangar nya.

"Cepat bersiap kita mau pergi"

"Kemana?"

"Gak usah banyak tanya, cepat ku tunggu"

"Okeeyy masuk aja diluar panas"

Titt..titt...

"Kau sudah berkemas Okurikara?" Tanya Mikazuki

"Belum, ini mau ngajak Tsuru bantuin kemas barang ku, bolehkan? " mulut Mikazuki membulat ia mengangguk setuju.

"Kara-bou? Kita mau kemana?" Tsuru menghampiri mereka

"Bantuin beresin barangnya" Tsuru mengangguk. Ia dan Okurikara segera pamit pergi.

---

"Kau... ada masalah?"

"Heh.. ak ngak kok. Aku gak apapa"

"Terus napa ngelamun"

"Nggak papa. Lanjut gih biar cepat"

Semenjak ibu nya di penjara, ayah nya jadi sering keluar malam, dan Mitsu juga masih kuliah jadi sering keluar untuk tugas.

Selesai berkemas mereka langsung kerumah Tsuru dan memberikan barang barang.

"Terima kasih udah mau bantuin" seru Okurikara.

"Hmm gak masalah. Seharusnya aku yang berterima kasih udah mau tinggal disini jadi gak kesepian lagi" ujar Tsuru.

"Oya udah siap beberes nya?" Tanya Mitsu

"Bang dah pulang, mau makan biar Tsuru buatkan"

"Masak yang enak ya dek, abang ke atas bentar" Mitsu menaiki tangga menuju kamarnya. Tsuru dan Okurikara beranjak ke dapur.

"Ah ayah dah pulang, mau makan?" Tanya Tsuru. Ia sedang menyiapkan piring dan gelas.

"Ya dah lama gak makan sama, yok lah dah lapar kali ini" ujar Mikazuki.
Tsuru tersenyum mendengar nya. Ia segera memanggil Mitsu setelah merapikan meja makan.

---

"Tsuru kan kamu udah mau tamat SMA ni. Nanti mau masuk mana, PTN kah? Atau apa?" Tanya Mikazuki. Saat ini mereka lagi di ruang tamu.

"Aku akan ambil kuliah sastra. Kalau kara-bou gimana?"

"Aku akan kerja di perusahaan ayahku. Sekalian menabung untuk pernikahan kita" Okurikara memeluk Tsuru.

Tsuru tersipu mendengar nya. Mikazuki menghela napas berat.

"Udah rencana aja mau nikah. Baiklah kalau gitu, kalian harus belajar untuk ujian nanti. Ayo Tsuru" Mikazuki menarik tangan Tsuru mengajaknya kekamar.

"Ayah mau ngapain, sih?" Tanya Tsuru

"Belajar"

Mikazuki menutup pintu, menyandarkan tubuh Tsuru di depan pintu. Mencium bibirnya dengan agresif. Melepas pakaian atas Tsuru. Mengangkatnya ke atas tempat tidur.

"Hmmh ayah, ah ayah sakit" Tsuru menatap Mikazuki sayu, bibir nya terbuka dengan dada naik turun.

"Cukup sampai situ, kami harus istirahat" Okurikara menarik tubuh Mikazuki, membawa nya keluar dari kamar.

"Te-terima kasih" gumam Tsuru. Okurikara memakai kan kembali pakaian Tsuru.

"Nee.. sayang "

"Apa?"

"Aku mencintaimu, kau mencintai ku?" Okurikara mengganti pakaian nya. Tsuru bangkit menghampiri Okurikara. Memeluk si item dari belakang.

"Aku.... aku bingung kara-bou.  Aku sangat mencintaimu tapi di hati ku yang lain aku sangat mencintai ayah ku. Aku gak ingin berpisah darimu atau ayah" ujar Tsuru. Ia membenamkan wajahnya di punggung Okurikara.

"Aku juga gak ingin berpisah darimu. Aku sangat menyayangimu. Kita akan bicara kan ini besok sama ayahmu. Sekarang kita istirahat" Okurikara membawa Tsuru ke tempat tidur, memeluk nya dengan erat.

---

"Sayang mau gak Poliandri. Kalau setuju kita Poliandri aja" seru Mikazuki, mereka sedang berada di ruang keluarga.

"Kalau Okurikara tidak keberatan" ujar Tsuru. Ia dan Mikazuki melihat ke arah Okurikara yang terlihat bingung.

"Poliandri apa?"

"Hei, beneran kau tidak tau" Mitsu mengejek Okurikara. "Lagian di dunia sekarang masih ada aja yang gak tau tentang Poliandri"  tambah Mitsu.

"Hei aku serius tidak tau! jangan mengejek ku" Okurikara memasang wajah cemberut khas anak kecil.

"Poliandri itu bersuami dua. Menikah nya dihari yang sama " jelas Mitsu.

"Kayak Poligami ?" Tanya Okurikara

"Bedalah kalau Poligami istri dua kalau ini suami dua" Jelas Mikazuki.

"Ee tapi Tsuru gak mau menikah dulu. Lagian Tsuru kan cowok mang bisa hamil" Tsuru menunduk, memegang perut nya yang rata.

Semua terdiam, memikirkan perkataan Tsuru.

"Jadi Tsuru mau gimana? Mau kayak gini aja dulu, nanti kalau udah tamat baru nikah" seru Mikazuki. Ia mengelus punggung sang anak.

"Ya ayah untuk sementara sampai Tsuru tamat" Tsuru memeluk sang ayah. Ia juga menggenggam tangan Okurikara.

"Abang gimana? "

"Apa nya?"

"Yaa abang tetap disini lah, tinggal sama kita" ujar Mikazuki

"Kau udah ijin sama orang tua mu, Okurikara? " Tanya Mitsu

"Aman itu" Okurikara memberi jempolnya ke Mitsu.

"Baiklah mulai sekarang rumah ini adalah rumah kita. Dan kita adalah keluarga" seru Tsuru. Mereka berempat berpelukan layaknya anak kecil.

TBC

Beberapa konflik sudah selesai masih ada konflik lain ni....
Doain aja semoga mereka bisa menyelesaikan konflik keluarga mereka....

Confusing Love || Mikazuki X Tsurumaru X Okurikara ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang