Kediaman Riza

726 28 7
                                    

Tak terasa Hari sudah semakin larut, Amel yang sedang berada dalam kamarnya merasa sangat lelah dan ingin sekali memejamkan matanya. Sambil rebahan di ranjangnya, Amel memikirkan kembali peristiwa peristiwa aneh yang ia alami hari ini. Mulai dari Rini yang ternyata seorang dukun, jiwa kedua sahabatnya yang ternyata bergentayangan, hingga fakta bahwa tubuhnya baru saja dikendalikan oleh seorang kakek tua.

Memikirkan hal-hal tersebut membuat Amel merasa pusing, ia juga membayangkan apa yang sekarang sedang dilakukan oleh Giska dan Riza. Mereka berdua memang sudah bebas dan bisa pulang kerumah masing-masing. Namun wujud mereka yang sekarang bukanlah wujud yang bisa diliat oleh orang biasa. Tak terasa Amel tertidur didalam lamunannya tersebut

.......

Riza dan Giska pada awalnya mendatangi rumah sakit tempat tubuh mereka dirawat. Terlihat disana ada ibu Giska dan ibu Riza yang sedang menunggu mereka. Keduanya berbeda di ruangan yang sama.

Riza dan Giska tampak sedih, mereka ingin sekali berbicara dengan kedua ibu mereka. Namun kondisi yang sekarang membuat mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Riza berpamitan dengan Giska. Ia memutuskan untuk pergi kerumahnya terlebih dahulu untuk melihat adik perempuannya yang bernama rahma. Riza khawatir adiknya berada di rumah seharian, apalagi ayah mereka berdua sedang bekerja dan kemungkinan akan pulang pagi.

Perjalanan dari rumah sakit menuju rumahnya Riza ternyata sangat singkat, hal ini dikarenakan Riza yang sekarang bisa terbang dan menembus objek apapun yang ada dihadapannya. Dalam beberapa menit saja ia akhirnya tiba dirumahnya sendiri.

Riza merasa lega, ternyata rahma sedang mengobrol ditemani oleh tetangganya yang kebetulan sedang menginap. Tetangganya tersebut bernama Ayu yang juga merupakan teman sekelas Rahma. Mereka berdua masih kelas 1 SMA dan bersekolah di sekolah yang sama dengan Riza.

Riza menguping obrolan mereka berdua, ia merasa terkejut ternyata mereka berdua sedang membicarakan dirinya. Yang lebih mengejutkan, ternyata rahma merasa sangat rindu dengan kakaknya, padahal biasanya sehari-hari adiknya tersebut selalu bertengkar dengannya dan seperti tidak pernah akur.

Ditengah obrolan mereka, Rahma meneteskan air mata. Kerinduannya kepada saudaranya ternyata tidak dapat ia bendung. Dengan sigap Ayu mengusap air mata Rahma dengan tisu yang ada dihadapannya.

Riza merasa geregetan, ia sangat ingin memeluk adiknya itu dan mengatakan padanya bahwa kakaknya ini baik baik saja. Tiba tiba ia teringat perkataan dari Abah Acang. Ia yang sekarang adalah sebuah jiwa yang bebas dan dapat merasuki siapapun. Riza merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk melatih kemampuannya tersebut.

Ia memutuskan untuk merasuki Ayu agar dapat berinteraksi dengan Rahma adiknya. Ayu saat itu tengah duduk disofa bersebelahan dengan Rahma. Riza perlahan mendekati ayu, ia kemudian duduk tepat diposisi dimana Ayu duduk. Pada percobaan pertama, ternyata Riza mengalami kegagalan

Jiwa Riza terpental kedepan, Ayu juga terlihat seperti bereaksi dengan hal itu. ayu merasa ada sesuatu yang berusaha mendudukinya.

"Kamu gapapa yu." Kata Rahma
"Gapapa ma, mungkin cuma ngantuk" jawab Ayu

Ayu melihat arlojinya, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 10. "Kayaknya kita harus tidur sekarang ma, takutnya besok kesiangan" kata Ayu

Rahma mengiyakan, mereka akhirnya pergi menuju kamarnya Rahma. Ketika sampai dipintu kamar, ayu berkata "aku mau ke kamar mandi dulu bentar ya"
"Iya yu silakan" jawab Rahma

Ayu masuk ke kamar mandi, dihadapannya ada sebuah cermin berbentuk oval. Riza Yang awalnya mengikuti ayu memutuskan untuk menunggu di luar kamar mandi, namun ia masih merasa penasaran dan ingin mencoba merasuki ayu lagi.

Riza mendengarkan suara dari dalam kamar mandi. Ia bisa saja mengintip ayu yang sedang buang air kecil, namun ia memutuskan untuk tidak melakukan hal mesum tersebut. Setelah tidak terdengar suara air, Riza perlahan masuk ke kamar mandi. Ia melihat ternyata ayu sedang menatap kearah cermin sembari membetulkan poninya.

Riza mendekati ayu dari belakang, kali ini ia berusaha untuk lebih fokus agar bisa merasuki ayu. Riza kali ini mencoba untuk merasuki ayu secara perlahan, ia berusaha untuk menempelkan kakinya terlebih dahulu.

Diluar dugaan, ternyata Riza berhasil, kaki miliknya telah menyatu dengan kaki ayu. Ayu sepertinya belum menyadari hal itu. Riza kemudian berusaha menempelkan bagian betis hingga pinggangnya dengan tubuh ayu.

Ayu kalo ini mulai bereaksi, ia merasa seperti ada sesuatu yang memasuki dirinya dari bawah. Ayu mulai panik, ia mulai berkeringat dingin namun tetap berusaha untuk tenang kembali. Riza merasa khawatir ayu akan berteriak, untuk itu ia mulai menempelkan tangan kanannya kedalam tangannya ayu. Riza berhasil dan kini ia bisa menggerakkan tangan kanannya.

Ayu sudah tidak tahan, ia hendak berteriak untuk meminta tolong kepada Rahma. Namun belum sempat ia berteriak, Riza yang sudah bisa mengendalikan tangan kanannya ayu langsung menutup mulutnya
Melihat ayu yang ketakutan, Riza memutuskan untuk mempercepat proses merasukinya. Secara serentak ia memasukan seluruh siswa jiwanya kedalam tubuh Ayu. Tubuh ayu langsung terdorong kedepan dan terlihat hampir pingsan, namun ia memegang dinding kamar mandi dan berusaha berdiri.

"Berhasil, aku sudah bisa merasuki ayu " kata Ayu (Riza)

Nampaknya Riza berhasil merasuki ayu. Ia kemudian melihat kearah cermin. Wajah cantik ayu membuat Riza yang kini ada didalam tubuh ayu menjadi grogi.

"Dilihat dari dekat, mukanya ayu cantik juga ya, gak nyangka" batin ayu ( Riza)

Riza mulai memainkan rambutnya ayu, ia mencium rambutnya ayu yang panjang. Wangi harum tercium dari rambutnya ayu membuat detak jantung Riza berdebar kencang. Riza mengambil smartphone Ayu yang ada disakunya, ia kemudian selfie sembari mencoba beberapa filter lucu.

 Riza mengambil smartphone Ayu yang ada disakunya, ia kemudian selfie sembari mencoba beberapa filter lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu, Riza mulai melihat kearah dadanya sendiri. Payudara ayu yang nampak mulai tumbuh membuat Riza menelan ludahnya. Ia mencoba perlahan mengarahkan kedua tangannya untuk menyentuh payudara ayu.

Setelah tangannya menyentuh kedua "harta Karun" tersebut. Riza merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia mulai meremas-remas buah dadanya tersebut dan tak terasa perasaannya semakin melayang layang.

Tak lama setelah itu Riza mulai sadar bahwa yang dilakukannya adalah tindakan tidak senonoh. Ia menatap kearah cermin, perlahan ia mulai merasa tidak enak karena melakukan hal mesum tersebut.

"Maaf ya ayu, aku terbawa suasana." Kata ayu (Riza)

Ia mulai kembali pada niat awalnya, yaitu untuk berbicara dengan Rahma. Riza perlahan melangkah keluar kamar mandi. Namun, setelah berjalan berbeda langkah, jiwa Riza terpental keluar meninggalkan tubuh ayu.

"Loh kenapa ini.." kata Riza kebingungan

Ia menyadari perkataan Abah Acang sebelumnya, ia teringat bahwa setiap jiwa memiliki kemampuan merasuki dengan durasi yang berbeda. Nampaknya untuk kasus Riza, ia hanya bisa merasuki seseorang dibawah 5 menit saja

"Kamu gapapa yu ?" Tanya Rahma yang segera berlari ketika melihat temannya sempoyongan

"Aku gapapa kok, mungkin udah ngantuk berat ini" kata Ayu

Keduanya perlahan menuju kamar Rahma untuk beristirahat.

"Mungkin besok gw bakalan coba lagi buat ngerasukin ayu" kata Riza

Bersambung...

OSIS Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang