Rapat OSIS

591 26 4
                                    

Di rumah sakit, Giska masih terlihat gelisah. Ia ingin mencoba kekuatan merasuki miliknya. Namun ia bingung haru merasuki siapa.

Ia melihat seorang perawat yang sedang berjalan. Terlintas dipikiran Giska untuk merasuki perawat tersebut. Diluar dugaan, Giska ternyata berhasil. Ia merasa kegirangan dan mencoba menghampiri keluarganya. Giska Ingin memeluk mereka namun ia teringat bahwa dirinya yang sekarang adalah seorang perawat berusia 25 tahun. Dilihat dari seragamnya, perawat yang ia rasuki bernama Syifa

 Dilihat dari seragamnya, perawat yang ia rasuki bernama Syifa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ilustrasi Syifa (perawat)

Giska akhirnya memutuskan untuk berbincang santai dengan keluarganya menggunakan tubuh Syifa. Ia bertanya tentang keadaan keluarga nya tersebut. Giska juga berkata bahwa kondisi dari Riza dan Giska akan segera membaik dan meminta mereka untuk tetap bersabar.

Ibunya Giska yang mendengar hal itu tak kuasa menahan tangisnya. Ia berterima kasih dan memeluk Syifa. Mata Syifa (Giska ) berkaca-kaca, ia hanya bisa membalas pelukan ibunya tanpa sepengetahuan sang ibu bahwa yang dipeluknya adalah putrinya.

.....

Hari sudah pagi, jam sudah menunjukkan pukul 06.00. Rahma dan ayu telah memakai seragam Pramuka mereka, mereka sudah siap untuk berangkat sekolah.

Nampaknya ibunya Rahma masih menginap di rumah sakit. Ayahnya Rahma juga sudah berangkat kerja, sehingga menyisakan Rahma dan ayu dirumah. Riza juga terlihat berdiri didekat mereka berdua

Riza ingin mencoba merasuki ayu kembali agar bisa mengobrol dengan Rahma. Rahma yang saat itu tengah duduk sembari memakai sepatu perlahan didekati oleh Riza.

Riza mengingat kembali apa yang ia lakukan tadi malam. Secara perlahan, Riza duduk tepat diposisi duduknya ayu. Pikiran Riza kini lebih tenang dan fokus, ia membayangkan dirinya adalah ayu agar bisa sukses merasuki ayu.

Badan ayu tersentak, seperti dikejutkan oleh sesuatu. Ia membolak-balikan tangannya, serta menatap kearah Rahma. Rupanya Riza telah berhasil masuk kedalam tubuhnya ayu

 Rupanya Riza telah berhasil masuk kedalam tubuhnya ayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ilustrasi ayu

Ayu (Riza) seketika memeluk Rahma. Rahma merasa keheranan mengapa sahabatnya tiba-tiba memeluk dirinya. "Kamu kenapa ayu ?" Tanya Rahma
"Kakak kangen banget sama kamu rahma"
Jawab Ayu (Riza)
" kakak.. ?" Kata Rahma

Rahma meladeni pelukan ayu, ia tidak banyak bertanya. Tatapan dari mata ayu terasa sama dengan tatapan kakaknya. Tanpa perlu penjelasan, Rahma mempercayai bahwa didalam tubuhnya ayu ada jiwa kakaknya.

Air mata mulai menetes dari mata keduanya. Mereka menangis, tertawa, dan saling melepas kerinduan. Mereka mengobrol seperti layaknya kakak beradik yang telah terpisah dalam waktu yang lama. Ayu (Riza) mengusap pipinya Rahma, dan menghapus air matanya.

"Kamu harus kuat ya dik, kakak belum mati, sebentar lagi kakak akan pulih". Kata ayu (Riza)

Rahma hanya mengangguk, selain itu Riza juga meminta Rahma untuk merahasiakan hal tersebut dari semua orang, karna khawatir orang-orang akan menganggap Rahma orang aneh karena bisa berbicara dengan hantu.

Riza keluar dari tubuh ayu, membuat ayu sempoyongan. Setelah kesadarannya pulih, ayu keheranan melihat pipinya yang basah dan matanya yang agak memerah. "Kok aku kayak yang habis nangis ya" kata Ayu
"Mungkin mata kamu dikencingin kecoak tadi malem" jawab Rahma
"Ngawur kamu !" Kata ayu

Mereka berdua akhirnya pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda.

.....

Disekolah, terlihat Amel datang ke kantor untuk menemui pak Tatang. Ia hendak membicarakan perihal event peringatan hari kemerdekaan RI yang sebelumnya sempat direncanakan untuk di pending karena adanya musibah yang menimpa Riza dan Giska.

"Kamu yakin mau ngelanjutin acara ini" tanya pak Tatang
"Iya pak saya yakin, saya sudah berjanji sama Riza dan Giska " jawab Amel

Amel meminta pak Tatang untuk hadir diruang OSIS sepulang sekolah untuk mengikuti rapat acara. Amel juga meminta Rini untuk mengundang teman-temannya dari Ekskul Pramuka untuk menghadiri rapat OSIS. Amel berharap anak-anak Pramuka mau membantu acara yang akan diselenggarakan oleh OSIS ini.

Sepulang sekolah Amel pergi menuju ruang OSIS. Disana ia melihat Rini, giska dan Riza sedang mengobrol.
"Anak-anak Pramuka gimana Rin, bisa pada ikut nggak ?"kata Amel
"Cuma sebagian aja yang bisa ikut Mel, katanya yang lain sibuk persiapan acara Pramuka gitu" jawab Rini

Tak lama kemudian datang Siti yang merupakan ketua Pramuka. Ia ditemani oleh Rahma dan Ayu. Rahma sebenarnya bukan anggota Pramuka, namun ia Ingin membantu Amel dan kakaknya untuk mensukseskan acara ini.

Setelah semuanya kumpul, datang pak Tatang dengan membawa cemilan. Ia meminta mereka untuk memulai rapatnya dan menjelaskan rencana apa yang akan dilakukan oleh Amel dan yang lainnya.

sebelum rapat dimulai, Amel terlihat sedikit gugup. Ia belum pernah memimpin rapat sebelumnya. Ia yang merupakan seorang introvert tidak terbiasa berbicara didepan orang banyak. Giska menawarkan bantuan pada Amel. Ia meminta izin pada Amel untuk meminjam tubuhnya dan memimpin rapat OSIS ini.

Amel menyetujuinya. Tak lama setelah itu giska mengambil alih tubuh Amel dan mulai memimpin rapat. 

Dalam tubuh Amel, Giska memimpin rapat dengan lancar. Public speakingnya sangat bagus dan menarik untuk didengarkan. Tentu saja yang lain merasa sedikit terkejut melihat yang ada dihadapan mereka adalah Amel yang terkenal sebagai siswi introvert.

Ditengah rapat, jiwa Giska terpental sesekali karena ia hanya bisa merasuki Amel kurang dari Sepuluh menit. Untuk itu Riza standby disamping Amel dan secara bergantian merasuki Amel.

Ketika membahas penggalangan dana. Giska keluar dari tubuh Amel, dan langsung dengan cepat Riza menggantikannya. Dalam kendali Riza, Amel berbicara dengan gaya bicara yang berbeda. Ia menggunakan kata "gw" dan "lu", tidak seperti biasanya yaitu menggunakan kata "aku" dan "kamu"

Hal Tersebut ternyata tidak disadari oleh yang lain. Tentu saja hanya Rini si medium yang tau kebenarannya.

Setelah rapat selama hampir 1 jam, rapat pun ditutup oleh Giska dalam tubuh Amel. Setelah semua orang pergi, Giska keluar dari tubuhnya Amel. Terlihat Amel seperti orang yang sudah lari maraton. Badannya berkeringat dan seperti kehausan. Bagaimana tidak, dalam waktu hampir satu jam, ada dua "hantu" yang bolak balik masuk ke tubuhnya.

Beruntung saat ini ia sudah mulai terbiasa. Nampaknya tubuh Amel semakin kuat untuk menampung dua jiwa temannya tersebut.

"Untuk penggalangan dana Minggu ini kayaknya bakalan susah, soalnya anak Pramuka yang free cuma Siti sama ayu." Kata Giska

"Iya nih, adik gw ga bisa ikut karna ada acara ". Kata Riza

"Aku juga gabisa ikut, soalnya ada "pasien" yang harus ditangani" kata Rini

"Kita pikirin itu nanti aja, yang penting Minggu ini harus ada dana yang masuk" kata Amel

Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSIS Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang