Sudah seminggu semenjak kejadian renjun yang di ramal oleh nenek penjual aksesoris renjun melihat gelang yang ia beli seminggu lalu tiba-tiba ia teringat perkataan terakhir sang nenek
"Pangeran anda pasti akan hidup bahagia" ujar sang nenek lalu membungkuk
"Dia sepertinya melihatku tapi aku bukan pangeran...hahh"
"Apa masih memikirkan perkataan sang nenek?"renjun tersentak lalu berbalik kebelakang dan melihat jaemin yang berdiri dengan tangan terlipat di dadanya den berdiri sambil menyenderkan tubuhnya pada di depan pintu kamar renjun
"Hm hanya saja kenapa nenek itu melihat ku saat menyebut "pangeran kau akan bahagia""
"Apa kau tidak mengingat apa pun tentang kehidupan mu sebelum tinggal di hutan itu"tanya jaemin yang sudah berada di sebelah renjun saat ini
Renjun mulai berpikir keras tetang kehidupan sebelum ia tinggal di hutan
"Cepat!"
"Pergi!"
"Tidakkkk!"
"Akh shsss"
"Renjun kenapa? Apa ada yang sakit?"jaemin panik saat renjun tiba-tiba kesakitan saat berpikir keras
"G-gak papa...hanya seperti aku melihat sesuatu tadi tapi tiba-tiba kepala ku sakit"
"Apa itu ingatan masa lalu mu injunniee"
"Haaa aku tidak yakin nana"
"Baiklah jangan terlalu dipikirkan lebih baik kau tidur besok kita akan ke akademi"
"Nana masih sekolah?"
"Tentu saja aku lebih tua satu tahun darimu rubah kecil"ujar jaemin sambil mencubit hidung kecil renjun
"Nana! Aku tidak bisa bernafas"
"Haha iya iya ayo tidur aku akan kembali kekamar ku"ujar jaemin tapi saat akan beranjak dari kamar renjun sang empu menahan tangannya
"Ada apa injunniee"
"Nana kawani injun tidur ya malam ini aja"pinta renjun dengan muka memelasnya yang mana itu sungguh imut
"Baiklah ayo tidur"
"Yey ayo, selamat malam nana"
"Selamat malam baby"
_____________________
7.15
Cit
Cit
Terdengar suara burung berkicau di pagi hari membuat salah satu dari dua insan berjenis kelamin sama itu bagun terlihat pria berbadan kekar itu terbangun karna suara kicauan burung dan matahari yang masuk melalui celah gorden siapa lagi kalau buka Na Jaemin yang saat ini sedang memperhatikan wajah pria kecil didekapnya yang masih tertidur pulas
"Renjunnie bagun kita harus sekolah hari ini"
"Eung nana sebentar lagi ya injun masih ngantuk"jawab renjun dan mengeratkan pelukannya kepada sang dominan
Tak ada pilihan lain jaemin pun mengangkat renjun ala koala dan membuat sang empu terkejut
"NANA!"
"Ayo mandi bersama kita akan terlambat nanti"jaemin terus melangkah menuju kamar mandi yang mana membuat renjun menatap horor padanya
"Tidak!turunkan aku dasar mesum mandi sediri sana!"teriak renjun dan memberontak dari gendongan jaemin meminta turun dan dituruti ole sang empu
"Kenapa? Kita kan sama laki-laki"goda jaemin sambil menaik turunkan alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN {Naren}
Fantasirenjun hidup sendirian dihutan yang dikenal berbahaya karna suatu kejadian dimasa kecilnya yang membuat ia harus hidup sebatang kara disana, hingga pada suatu hari renjun melihat seorang pria yang tergeletak tak berdaya dengan tubuh penuh dengan luk...