Awal

762 29 2
                                    

Seorang remaja perempuan duduk dibalkon rumahnya. Memandang langit malam dengan lekat. Terukir senyum diwajahnga saat ia menangkap sebuah cahaya gemerlap dilangit.

"Papah~Mamah~" gumamnya.

Dibelakangnya,sesosok pria berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

"Kamu kangen mereka?" Ucapnya sambil menghampiri remaja tersebut.

"Emang abang gak kangen?" Tanya remaja itu yang masih memandang langit.

Pria itu duduk disamping remaja tadi. Ia membawa tubuh remaja itu kedalam rangkulannya.

"Jahat banget kalo abang gak kangen," celetuk pria itu. Ia mengusap bahu remaja itu dengan lembut.

Remaja itu hanya terkekeh.

Ya, kedua orang tua mereka sudah tak ada. Ayah mereka meninggal karena serangan jantung dan dua tahun kemudian, ibu mereka meninggal karena kanker. Sekarang hanya mereka berdua. Tak ada pelukan sang ayah dan tak ada ciuman dari seorang ibu. Sepeninggal kedua orang tua mereka, Randy -Pria itu- bekerja sebagai karyawan kantoran demi adiknya-remaja itu- yang masih sekolah SMA. Ia tahu akan posisinya sekarang, menjadi kaka sekaligus orang tua bagi adiknya.

"Ca?" Panggil Randy. Orang yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah Randy.

"Gimana kalo besok kita jalan-jalan? Kamu kan besok libur?" Tawarnya. Caca terdiam dan nampak berpikir.

Semenjak kematian orang tua mereka, Caca dan Randy jarang keluar rumah atau jalan-jalan. Entahlah, kenapa mereka sangat jarang, mungkin karena dulu mereka sangat senang dan sering jalan-jalan bersama orang tuanya jadi, saat orang tuanya sudah pergi,acara itu akan terasa sangat hampa.

"Boleh bang! Lama banget gak jalan-jalan~" Seru Caca.

"Haha, maaf ya ca, abang sekarang jarang ngajak kamu jalan-jalan," lirih Randy.

"Gak apa bang, aku bisa maklum kok, kan abang kerja hehe," Jawab Caca sambil terkekeh.

"Oh ya, ngomong-ngomong, abang besok libur ya?" Lanjut Caca lagi.

Randy mengangguk dan tersenyum.

"Ya ini kesempatan abang buat ngajak kamu jalan-jalan!" Jelas Randy.

Malam itu pun menjadi malam yang penuh canda. Mereka berdua asik bercerita kejadian konyol yang mereka temui. Banyolan-banyolan Caca membuat Randy tertawa keras.

.

.

.

Dengan celana denim selutut dan kaos lengan panjang hitam bertuliskan " I'm a Loser but someday i'm a Winner!", jam tangan kecil dan sepatu kets hitam. Tak lupa, snapback hitam bertengger dikepalanya.

"Abang, aku siap!" Teriak Caca lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Iya ca, ayo kita pergi!"

Caca bangun dari duduknya dan membuntuti Randy sampai ke depan. Randy menyuruh Caca untuk mengunci pintu sementara Randy menyalakan mesin mobil.

Randy siap dengan mobil begitu juga Caca.

"Ayo ca!" Teriak Randy dalam mobil. Caca pun masuk.

Mereka akhirnya memulai perjalanan sekarang.

Diperjalanan, Caca terus saja mengoceh tentang sekolahnya.

"Oh iya bang, disekolah aku ada guru baru lho! Dia guru TU kami! " seru Caca. Randy menaikan satu alisnya tanpa menoleh dan tetap fokus menyetir.

I love your teacher! {Slow Update} boyXboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang