GreNiel - Menghilangnya Embul

1.4K 106 14
                                    

Dengan langkah ringan, Gracia masuk kedalam ruangan tempat latihannya. Netranya menatap satu persatu member lainnya dari pantulan cermin besar yang berada disana.

Senyuman terbit dibibirnya, kala mendapati kekasihnya sudah datang terlebih dahulu disana. Gracia berlari kecil menghampiri kekasihnya, yang masih setia menunduk menatap gawainya, bersama teman-temannya yang lain.

"Oniel" sapa Gracia dengan riang, duduk disampingnya dan menyenderkan kepalanya dibahu sang kekasih.

Sang empu sedikit tersentak, namun kemudian tersenyum lembut melihat Gracia. Ia meletakkan gawainya dan merangkul Gracia dengan sayang.

Gracia memejamkan mata, menikmati kehangatan dan ketenangan yang selalu ia rasakan saat bersama Oniel. Ia tahu, bersama Oniel, ia bisa menemukan ketenangan di tengah hiruk-pikuk dunia hiburan yang mereka geluti.

Teman-temannya yang sebelumnya berada disana menemani Oniel, memutuskan pergi menjauh dari keduanya. Karena tak ingin melihat kemesraan yang berlebihan dari pasangan kekasih tersebut yang membuat mereka iri.

Melihat teman-temannya pergi, Oniel melepaskan pelukannya, menatap wajah sang kekasih dengan senyum manisnya.

Namun tak lama senyum dibibir Oniel memudar, saat menyadari ada yang berbeda dari penampilan kekasihnya. Oniel mengusap lembut pipi sang kekasih yang lebih tirus dari biasanya.

"Kenapa kok pipi cici tiba-tiba tirus, padahal kemarin masih embul?. Cici sakit?" tanya Oniel dengan nada lembut dan khawatir.

Gracia benar-benar dibuat gelagapan. Matanya berusaha mencari kata-kata yang tepat, tetapi kejujuran terasa seperti beban yang terlalu besar untuk dipikulnya.

"Oniel pasti marah kalo tahu aku tirusin pipi aku" pikir Gracia dalam hati, sementara cemas mulai menyelinap ke dalam dirinya.

Oniel masih menatapnya dengan penuh perhatian dan kekhawatiran, menunggu jawaban dari pertanyaannya yang sederhana namun penuh arti.

Namun, di tengah kebimbangan itu, Gracia mendengar suara lembut dalam benaknya. "Kamu harus jujur, Gre. Kalo dia tau dari orang lain, dia bakalan tambah marah"

Dia mengambil nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Akhirnya, dengan hati berat, Gracia memutuskan untuk berbicara.

"Oniel... Aku..." ucap Gracia dengan ragu, matanya terus menatap ke lantai.

Oniel mengangkat dagunya dengan lembut, memberikan dukungan tanpa kata-kata.

"Aku... aku Dolphin Facial Lifting Niel" ucap Gracia akhirnya, suaranya hampir terdengar seperti bisikan.

Tiba-tiba, suasana ruangan terasa begitu hening, meskipun teman-temannya yang lain berbicara ataupun berteriak, Gracia seperti tak bisa mendengarnya.

Dia bisa merasakan detak jantungnya semakin cepat, kekhawatiran merajalela di dalam dirinya, menunggu reaksi dari kekasihnya.

Dirinya merasa hatinya mencelos melihat reaksi Oniel yang begitu terkejut. Ia tahu bahwa Oniel sangat menentang segala bentuk intervensi medis yang tidak perlu, apalagi untuk tujuan kecantikan semata.

Oniel sendiri bener-bener kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh Gracia. Dia tahu betul bagaimana industri hiburan dapat membuat seseorang merasa tidak cukup dan selalu ingin tampil sempurna.

Tapi kenapa harus pipi lucu kesayangannya yang dihilangkan. Ditambah lagi kekasihnya ini tak memberitahunya terlebih dahulu. Apakah dia sudah lagi tak dianggap olehnya. Pikirnya.

Dengan langkah cepat, Oniel memilih meninggalkan Gracia sendirian di ruang latihan. Daripada harus meluapkan emosi pada kekasihnya.

"Oniel, tunggu! Dengerin aku dulu" pinta Gracia sambil menahan air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.

Oniel Short Story (With Members)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang