Ashel memperhatikan Marsha yang tampak begitu fokus, seolah-olah sedang melakukan ritual khusus.
"Kamu mau buat apa sih minumannya?. Kayaknya ribet banget" tanya Ashel penasaran, membuat sang empu menoleh kearahnya.
"Ini mah bukan minuman biasa, Shel. Aku mau buat mocktail spesial buat nemenin pizza kita nanti" jawab Marsha dengan semangat, kemudian kembali fokus dengan kegiatannya.
Ashel mengernyitkan dahinya. "Mocktail?. Emang ada ya mocktail yang enak buat nemenin pizza?"
"Ada. Aku mau buat virgin mojito, virgin pina colada, sama virgin margarita. Pasti enak banget buat nemenin pizza kita" jelas Marsha sambil terus mengaduk-aduk minuman di gelas-gelas tersebut.
Ashel hanya bisa manggut-manggut, meskipun sebenarnya ia masih ragu dengan kombinasi pizza dan mocktail yang akan mereka nikmati nanti.
Namun, ia memutuskan untuk percaya pada selera Marsha yang memang dikenal jago dalam hal meracik minuman.
"Sha, tapi kamu sudah pesen pizzanya kan?" Ashel
"Ya udah, tapi coba kamu cek di hpku Shel, masih berapa lama lagi sampenya" jawab Marsha, matanya terfokus pada empat gelas minuman di depannya.
Ashel segera meraih ponsel Marsha yang tergeletak di meja ruang tamu. Ia membuka aplikasi pemesanan makanan dan memeriksa status pesanan pizza mereka.
"Hmm, katanya masih 10 menit lagi" ucap Ashel sembari berjalan menghampiri ketiga temannya yang berada didapur.
Marsha mengangguk-angguk, "Oke, berarti masih ada waktu buat nyiapin minumannya nih"
Marsha kembali berkutat dengan gelas-gelas di depannya, menuangkan jus jeruk, soda, dan es batu dengan teliti.
"Tapi kok ada yang aneh ya dari pesenannya" ucap Ashel membuat Indah dan Kathrina melihat kearahnya.
"Aneh apa?"
"Marsha minta mereka yang ngirim pesenannya itu cowok yang paling ganteng sebagai permintaan khususnya" ucap Ashel sambil menunjukkan layar ponsel ke arah kedua temannya.
Indah dan Kathrina memeriksa pesanan di ponsel dengan seksama. Mata mereka membulat sempurna saat melihat catatan khusus yang Marsha tulis.
Marsha terkejut mendengar pernyataan Ashel. Ia segera menghentikan kegiatannya dan berjalan menghampiri Ashel.
"Aku cuma iseng aja tadi" ucap Marsha sambil merebut ponsel dari tangan Ashel.
Ketiga temannya saling pandang, kemudian tersenyum dengan lebar.
"Hahaha, dasar. Pasti kamu pingin godain si pengantar nanti, ya" goda Indah sambil tertawa.
"Ih, enggak lah!. Aku kan sudah punya pacar, mana mungkin aku godain orang lain" elak Marsha.
"Terus kenapa kamu minta cowok ganteng yang anterin" Kathrina ikut menimpali.
Marsha menghela napas panjang. "Udah ku bilang, aku cuma iseng aja tadi!"
"Udah cepetan bantu aku bawain minumannya, sebelum pizzanya datang" lanjutnya
"Hmm, iya iya"
Mereka berempat pun kembali sibuk menyiapkan meja untuk menikmati pizza dan mocktail yang sudah dipesan Marsha.
Sesekali terdengar canda tawa di antara mereka, menunggu kedatangan si pengantar pizza yang entah akan seperti apa.
Tak lama kemudian, bel pintu berbunyi. Ashel, Indah, dan Kathrina saling berpandangan, menahan tawa.
"Nah, itu pasti si pengantar pizza. Siap-siap ya, Sha" goda Ashel sambil mengedipkan sebelah matanya.
Marsha hanya memutar bola matanya, berusaha bersikap cuek. Namun, ia tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oniel Short Story (With Members)
Historia CortaStory Oniel bersama member lain Note: ini hanya cerita fiksi jangan dibawa ke real Madrid, eh salah-salah maksudnya ke real life.