Kubuka jendela kamarku dan angin pagi menampar wajahku. Pagi yang cerah pikirku. Sejenak kulirik lagi jam pada dinding kamarku, sudah pukul 07:05. Holy shit, aku terlambat. Segera aku menuju kamar mandi dan bersiap berangkat ke sekolah.
Akupun memutuskan untuk memakai short hitam dan t-shirt abu abu dilengkapi dengan cardigan hitamku. Kuperiksa handphoneku, terdapat 2 pesan.
Kubuka pesan yang pertama
Selamat pagii, udah berangkat sekolah?;)Dan pesan yang kedua
Jangan bilang kamu masih tidur? Pokoknya hari ini kamu jangan terlambat, cepat banguuuunTanpa sadar tersimpul sedikit senyuman di bibirku, kubalas pesannya dengan
Baiklaah aku segera berangkat:PKusimpan handphone dalam sakuku dan segera menuju dapur, aku harus sedikit sarapan.
"Pagi sayang" kulihat mama dengan bahasa tubuhnya yang anggun berdiri setelah menyelesaikan sarapannya.
"Pagi ma, hari ini mama ada jadwal?"
"Iya pagi ini mama harus ketemu sama klien yang mama ceritakan kemarin. Kamu udah siap?"
"Oh baiklah, hati-hati ma kalau dia berani macam macam sama mama, i swear i'm gonna rip his head off" cetusku
"Hahaha anak mama bisa aja"
Aku pun mengambil sepotong roti lalu mengolesinya dengan mayonnaise dan keju lalu memakannya. Beberapa temanku berkata kesukaanku terhadap roti+mayonnaise ini sangat aneh dan menjijikan. Lol i don't care, i love this shit.
"Akhfu shiaft aho bfangkaht"
"Astaga habisi dulu roti dimulutmu itu" balas mamaku
Mama adalah seorang pengacara. Mama mengantarkan aku ke sekolah ketika dia ada jadwal pagi saja dan jika tidak, well aku biasa menggunakan sepeda kesayanganku ke sekolah. Kita tinggal berdua saja karena orangtuaku bercerai saat aku 10 tahun, karena itulah ayahku tinggal dirumah yang baru. Dengan keluarga yang baru pula. Mama merupakan seorang wanita yang tangguh, dia bekerja tanpa lelah untukku. Dan dia selalu ada saat aku mengalami hari-hari terburukku. Entah apa yang akan aku lakukan tanpa mama, she's my real hero and i love her so much for that.
Akupun menuju lokerku dan menyiapkan buku untuk kelas pertamaku, English. Kelas ini adalah kelas favoritku karena dia masuk kekelas yang sama. Sesimpul senyuman terlihat jelas pada wajahku dan saat aku sedang hanyut dalam pikiranku tiba-tiba aku merasakan seseorang memelukku dari belakang. Wangi ini... ah wangi ini selalu menempel diotakku.
"I miss you too Sonya, sekarang bisa lepas tangannya kan? kita terlambat loh" kataku
"Okay okay aku lepas" gerutu Sonya
Aku tak dapat menahan senyumanku. She's too cute.
Kelas ini sungguh membosankan. Satu satunya hal yang menghiburku adalah kehadirannya. Kuperhatikan Sonya yang sedang 'memperhatikan' penjelasan Mr.Peter. Rambut coklatnya tergerai indah dibahunya, dan matanya, warna mata yang menyerupai warna rambutnya terlihat indah. Ah tidak, semua bagian tubuhnya indah. She's such a beautiful creature. Tanpa sadar Sonya menoleh padaku lalu tersenyum, akupun membalas senyumannya dengan sewajarnya.
Setelah kelas pertama dan kedua akhirnya makan siangpun tiba dan akupun dengan santai menuju ke ruang makan.
"Coley!" sayup sayup kudengar teman-temanku memanggil namaku dari kursi yang biasa kita tempati.
"Hey" sapaku
"Hari ini sungguh menyebalkan, aku butuh hiburan"
"Kenapa Mike? Apa kamu jatuh terpeleset di tengah kelas lagi?" cetus Kayla sambil menertawainya, akupun ikut tertawa
"Heh jangan gitu, kasihan Mike. Mike, lain kali jangan jatuh ditengah kelas, belakang aja udah cukup" sambung Trenton. Yang lainpun tertawa
"Whatever, you guys are assholes" jawab Mike
"Sudah sudah, gimana kalau pulang sekolah kita kerumahku and just chill?" timpal Sonya. Seperti biasa, rumah Sonya menjadi tempat kita berkumpul bersama. Selain luas, orang tua Sonya jarang sekali berada dirumahnya. Entah karena alasan apa.
"Good idea" kataku. Yang lain ikut menganggukan kepala mereka.
Sekolahpun berakhir dan kita semua menuju rumah Sonya menggunakan mobil Trenton. Trenton dan Sonya sudah 6 bulan berpacaran dan bisa dibilang hubungan mereka tidak menuju kemana-mana. Kadang aku berpikir Trenton bahkan terlalu sering mengatur hidup Sonya. Dan (yang aku tidak mengerti sama sekali) Sonya tidak pernah membantah dan mengabaikan perkataan Trenton. Entahlah aku tidak bisa mengetahui isi hati dan pikirannya.
Kurasakan sakit pada kepala bagian kananku. Ugh kenapa lagi ini batinku. Sonya memerhatikan perubahan ekspresi wajahku
"Coley, are you okay?" tanyanya dengan nada khawatir
"I'm fine, hanya sedikit migrain. Boleh aku istirahat sebentar dikamarmu?"
"Silahkan aja Coley, ga perlu izin gitu ah kaya baru kenal aja" jawab Sonya
Akupun menuju kamar Sonya dan berbaring sambil memijat mijat kepalaku yang sakit. Kulihat Sonya menghampiriku sambil membawa segelas air dan aspirin.
"Thanks" kataku sambil tersenyum, Sonya pun mengangguk pelan
"Kamu ngapain aja tadi malam Collz? You look tired" tanyanya. Oh aku suka sekali jika dia memanggilku dengan nama buatannya yang khusus untukku itu
"Aku insomnia. Sepertinya aku hanya tidur 1-2 jam saja semalam"
"Astaga, pantas saja kamu jadi gini" balas Sonya sambil menjulurkan tangannya untuk memijat pelipis kepalaku. Wajah kita berdekatan sekali saat ini, mungkin hanya satu jengkal. Oh aku tak bisa menahan memperhatikan wajah sempurnanya. Bibirnya yang pink kemerah-merahan tanpa lipsticknya membuat hatiku berdesir pelan.
Suasana terasa sepi, hanya suara tertawa yang terdengar sayup sayup. Mungkin yang lain sedang berenang di belakang sana, batinku. Tanpa sadar akupun tertidur.
●●●
"Oh hey you, feeling better?"
Kubenarkan posisi badanku dan duduk sembari mengusap usap mataku
"Aku tidur ya?" kataku bingung
"Hahaha ya, 2 jam" jawab Sonya terkekeh
"Ahh sorry, malah ketiduran" kataku malu
"Its okay though, kamu emang butuh tidur kan?" timpal sonya sambil tersenyum dan duduk di kasur yang sama denganku
"You're right" kataku membalas senyumnya
"Dimana yang lain?" tambahku
"Oh, Mike sama Kayla pulang duluan mereka bilang semoga kamu cepat sembuh. Dan Trenton, well, dia masih disini. Mungkin sedang tidur di sofa"
"Hoo, lalu tadi kamu ga ikut berenang sama mereka?" tanyaku, berhubung dia sudah berada disini saat aku bangun tadi, aku penasaran
"Nope. Aku ga bisa seneng seneng di luar sana sedangkan aku tau kamu lagi sakit gini.." jawabnya. Aku tak bisa menahan senyumku
"Aku udah baik baik aja kok. Migraine nya udah pergi" kataku. Sonyapun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum
"So, gimana kamu sama Trenton? baik baik aja?" tambahku
"Yeah.." jawabnya singkat
"Baguslah kalau begitu" kataku.
Sesaat kemudian Sonya mengambil handphone nya dan menyetel lagu Past Lives - Borns. Kulihat dia berdiri dan menari nari mengikuti lagunya. Aku pun ikut menari bersamanya dan kita tak bisa berhenti tertawa. Oh, betapa senangnya aku menghabiskan waktu bersamanya. Seandainya setiap hari seperti ini mungkin i'll be the happiest girl in the world.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stealing Kisses
Romance[Terinspirasi dari video klip Hayley Kiyoko - Girls Like Girls]