4

4.8K 213 4
                                    

Sonya's POV

Sinar mentari menembus kulit kecoklatanku dan membawa sensasi hangat pada tubuhku. Kupandangi wajah mungil yang masih terlelap dalam pelukanku dan dalam keadaan mulut menganga. Dia imut sekali. Aha! aku akan memotret si wajah mungil ini dan menjadikannya foto pertama yang kuambil dengan iPhone 'baru'ku pikirku. Kubuka kotak handphone-ku, menyalakannya, lalu

*Snap*

*Snap*

Aku tak bisa menahan tawaku. She's the cutest cupcake ever. Kulirik jam tanganku, sudah menujukan pukul 07:10. Tinggal 50 menit lagi, kita bisa terlambat sekolah.

Kubelai wajah Coley dengan lembut lalu kucium hidung, kepala, pipi kanannya

"Bangun sayang, kita terlambat. Kalo kamu masih tidur juga aku akan-"

"Kamu akan apa, huh?" sambil mengucek mata, Coley terbangun dari tidurnya

"Aku akan.. memukul pantatmu" kataku tertawa sambil memukuli pantatnya berulang kali

"Hahaha ampun ampun baiklah aku bangun"

"Lebih baik kamu mandi dan aku akan menyiapkan sarapan. Setelah itu kita kerumahmu untuk mengambil perlengkapanmu lalu langsung menuju ke sekolah, bagaimana?" usulku

"Hmm kamu yakin buat sarapan tanpa bantuanku?"

"Yakin Coleyy. Sana gih mandi" kataku memegang kedua pipinya dengan kedua tanganku gemas

"Hokayh" jawabnya dengan mulut terhimpit. Kulepaskan tanganku

Tak lama setelah itu aku segera membuat adonan pancake kesukaanku. Hampir setiap hari aku membuat pancake ini jadi tidak sulit bagiku untuk membuatnya. Hmm tepung, telur, gula, susu.. gumamku. Aku aduk semua bahan dengan mixer lalu menggorengnya dengan teflon datar yang sudah kupanaskan.

Suara deruman mesin terdengar jelas dikeheningan yang kita nikmati. Sesekali kulirik Coley sambil mengemudikan mobilku. Beberapa menit kemudian kita tiba di rumah Coley dan ia bergegas masuk kedalam rumahnya untuk mengganti baju dan membawa keperluannya. Tidak lama setelah itu Coley kembali kedalam mobil. Ia memakai ripped jeans abu-abu yang memperlihatkan dengan jelas struktur kakinya yang jenjang dan t-shirt hitam dengan sepatu all-white Adidasnya dan dilengkapi dengan jaket jeans berbahan tipis abu-abu. She looks bomb af.

Tak lama kemudian kita sampai di sekolah dan Coley memisahkan diri dariku untuk masuk ke kelasnya. Akupun pergi toilet dan tiba tiba kudengar seseorang memanggilku.

"Hey! Hey Sonya!" sautnya

"Oh hey Gabe, ada apa lagi?"

"Uhh anu, aku hanya ingin bertanya sedikit saja"

"Tentang apa?"

"Anak perempuan yang bersamamu kemarin malam, apa dia adikmu?" tanyanya bersemangat

"Bukan, dia sahabatku" sepertinya aku mulai bisa menebak kemana alur percakapan ini

"Oh ya? Siapa namanya? Apa dia sekolah disini juga?" tambahnya, semakin bersemangat

"Namanya Coley. Dan ya, dia masuk sekolah yang sama dengan kita. Kenapa kamu menanyakannya?"

"Oh it's nothing. Hanya saja dia sangat menarik perhatianku. Apa dia sudah memiliki.. you know.." tanyanya. Aku paham sekali apa yang Gabe maksud

"Well you better stay away from her. Dia sudah ada yang punya." jawabku ketus. Entah kenapa aku berbohong seperti ini. Aku tidak suka membayangkan Coley menjadi milik orang lain walaupun aku tidak memilikinya. Ah ada apa dengan diriku akhir akhir ini. Apa hak mu untuk cemburu Sonya? Kamu bukan siapa siapa batinku.

Stealing KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang