□○Kriteria○□

29 12 0
                                    

Olivia berangkat ke kampus pagi ini karena dia memiliki kelas jam 8,jadi dia berangkat lebih awal agar tidak terlambat, sedangkan Alifa tidak pulang ke kosan, dan saat Olivia tlpon katanya dia berada di kosan teman satu kelompoknya sedang mengerjakan tugas yang deadline nya pagi ini juga.

Begitulah kebiasaan mahasiswa jika ada tugas akan di kerjakan saat waktunya sudah mepet dan Olivia juga sering sepetri itu.Olivia sudah sampai di kampus dia menuju ke arah kelas kemudian memilih bangku yang akan di dudukinya hari ini,karena hari ini matkul yang dia sukai Olivia dia memilih bangku yang berada di depan,dan tidak berselang lama dosen yang akan mengajar datang dan kelas pagi hari ini di mulai.

Hari sudah hampir siang kelas Olivia sudah selesai dan dia akan menunggu Alifa di cafe  yang berada di dekat kampus,tadi Alifa menghubungi Olivia menyuruh nya agar menunggu dirinya.Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Alifa datang.

"akhirnya lo datang"ujar Olivia

Alifa hanya terkekeh kemudian duduk di hadapan Olivia meletakkan tas yang di bawanya di sampingnya kemudian dia memesan minuman.

"gimana semalam"tanya Alifa kepada Olivia.

Tau kemana arah pertanyaan Alifa,Olivia mengedikkan bahunya acuh dan tidak berminat untuk menjawab.

"ceritain dikit kek anjir"ucap Alifa

saat hendak menjawab tiba-tiba seorang pria menghampiri mereka,Olivia dan Alifa bingung pasalnya mereka tidak mengenal siapa pria ini.

"em...Oliv gua mau ngomong sesuatu"ujar pria itu terlihat sedikit gugup.

Olivia terkejut karena pria itu mengetahui namanya,dia menatap ke arah Alifa karena curiga temannya ini pasti yang memberi tahu pria itu.

Paham akan tatapan Olivia,Alifa dengan cepat menggelengkan kepalanya,dirinya juga tidak mengenali siapa pria ini.

"oliv"panggil pria itu.

Olivia hanya diam dan menunggu perkataan selanjutnya yang akan pria itu ucapkan.

"kenalin nama gua Ilham dari fakultas pertaniaan,gua udh lama merhatiin lo, gua suka sama lo udh dari lama,lo mau gk jadi pacar gua?"tanya pria itu setelah bicara panjang lebar.

Mendengar itu Olivia dan Alifa terkejut,melihat wajah pria itu yang sangat serius tidak mungkin kalau dia hanya melakukan prank,Olivia seketika menjadi kikuk tidak tau akan menjawab apa,dia melihat ke arah Alifa dan mengelengkan kepala kecil pertanda bahwa dia tidak ingin dengan pria ini,Olivia memberi kode lewat matanya seolah minta bantuan.

Alifa mulai memikirkan alasan apa yang akan di berikannya untuk membantu Olivia menolak Ilham.

"begini ilham,Olivia udh punya tunangan,jadi gua rasa lo harus hapus perasaan lo dari dia karena dia udh punya orang"Alifa berusaha menjelaskan dengan hati-hati agar Ilham tidak sakit hati.

Mendengar ucapan Alifa seketika raut wajah Ilham berubah sedih,ternyata dirinya sudah terlambat mendekati gadis yang dia sukai,Ilham berusaha tersenyum agar tidak terlihat sedih.

"gua bakal berusaha lupain lo,dan gua punya satu permintaan boleh?"tanya Ilham.

"apa?"jawab Olivia

"gua minta lo harus bahagia sama pilihan lo"ujar Ilham dengan senyum tulus terukir di bibirnya.

Olivia mengangguk sebagai jawaban,walau kenyataannya dia belun punya tunangan tapi dia menuruti permintaan Ilham,karena dia tau Ilham tulus mencintainya terlihat dari wajah pria itu tapi mau bagai mana lagi Olivia tidak menyukai Ilham cinta tidak bisa di paksakan benar?

Ilham memberikan setangkai bunga mawar merah kepada Olivia sebagai tanda perpisahan,Olivia menerimanya kemudian tersenyum.

Setelah itu Ilham pergi dengan kesedihan,Olivia sedikit merasa bersalah karena telah membuat Ilham kecewa tapi seperti tadi cinta tidak bisa di paksakan.

Who? (Hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang