[6] in the darkness

324 59 19
                                    

ngga pernah bosen ingetin kalian para makhluk-makhluk kesayangan quu. please give me vote and ur spam komen! do it gais! i will always tankfully for u apressiasion! thankyou, happy reading.

follow akun aku jugaaa! now!

any, this chapter is my birthday edition tomorrow. please enjoy it.

Ketika sepasang iris itu tengah mengamati lamat-lamat sosok gadis manis yang beberapa menit lalu terlelap, tiba-tiba suara tembakan dari arah atas terdengar hingga menembus ruang bawah tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika sepasang iris itu tengah mengamati lamat-lamat sosok gadis manis yang beberapa menit lalu terlelap, tiba-tiba suara tembakan dari arah atas terdengar hingga menembus ruang bawah tanah. Entah senjata api seperti apa yang mereka gunakan, tetapi Jungkook yakin mereka tidak sembarang membawa senjata. Terdengar bagaimana nyaringnya bunyi itu yang sukses menusuk indera pendengarannya. Untung saja, Kim Sohyun tidak terbangun. Gadis itu benar-benar terbawa alam mimpi.

Jungkook kembali mengawasi layar monitor untuk memantau apa yang orang-orang itu lakukan di atas, tetapi rupanya ia baru saja sadar bahwa Koko sang anjing peliharaan tertinggal. Dapat di lihat bagaimana anjing kecil itu merespon tamu yang tak di undang oleh sang majikan. Awalnya, Jungkook tetap diam sebelum salah satu pria disana menendang hewan berkaki empat itu dengan kasar. Sontak membuat amarah pria itu memuncak. Perlu di garis bawahi, Koko itu anjing yang lucu dan cerdas. Alasan Jungkook mengadopsinya karena ia memang membutuhkan teman, jauh dari pada itu Koko juga dapat di andalkan. Sebab dia bukan sembarangan anjing, dia bisa melacak dengan teliti dan akurat.

Pun, tangan Jungkook gesit menarik revolver bersama peluru dari rak lemari besi besar. Memasangnya dengan baik dan benar, tak lupa menyampirkan pisau kecil tajam pada saku kiri. Kemudian tungkainya hendak mengambil langkah keluar ruangan, namun mendadak telinganya tidak sengaja mendengar Sohyun bergumam lirih.

"Jungkook."

"Jungkook." Gumam gadis itu lagi dengan suara yang terdengar bergetar.

Langkah pria itu terjebak, berbalik badan dan melihat sosok Sohyun yang di penuhi keringat dingin. Dengan cepat, Jungkook langsung berlari kecil menuju gadis itu. Telapak tangannya mendarat tepat di dahi Sohyun, kemudian ia sempat memicingkan manik karena keheranan. Bagaimana bisa, suhu naik panas sementara keringat bercucuran terus-menerus.

Apa yang gadis itu mimpikan?

"Jungkook."

Lagi, Kim Sohyun melirihkan nama itu dengan raut wajah yang di penuhi pengasihan. Pasalnya Jungkook tidak tega ketika gadis dress putih itu harus sakit di saat-saat seperti ini. Mengingat Sohyun juga belum mengisi apa-apa pada perutnya. Pun, Jungkook langsung menggapai ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Hallo."

Lama berbicara hingga memakan waktu dua menit, Jungkook akhirnya memutuskan telepon setelah di seberang sana mengiyakan permintaannya. Entah siapapun itu, yang jelas Jungkook saat ini memang membutuhkan pertolongannya.

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang