"Ajarkan aku melebur dalam gelap tanpa harus lenyap, merengkuh rasa takut tanpa perlu surut, bangun dari ilusi, namun tak memilih pergi"
.....
Pagi ini Zayyan sudah tiba di sekolah barunya dia didampingi oleh mama tercinta
"Zayyan jangan nunduk terus"
"Zayyan takut ma"
"Tante!" panggil Gibran
"loh kamu sekolah disini juga?"
"iya tan, Aku dan yang lain sekolah disini juga.. hai Zayyan kita satu sekolah lagi"
"Nama kamu siapa nak?" Tanya mama Zayyan
"Gibran tante" jawabnya ramah
"Gibran tante titip Zayyan ya.. kalo ada yang buly Zayyan kabarin Tante"
"siap laksanakan! oh ya... Gibran minta nomor tante dong"
Mama Zayyan dan Gibran saling bertukar nomor
"Kalo gitu Gibran ke kelas dulu ya tan, Zay semoga kita satu kelas" Gibran bergegas pergi
"Zayyan ternyata teman-teman kamu sekolah disini juga"
"lebih tepatnya teman-teman Zaen ma"
"sekarang mereka jadi teman kamu juga"
Tibanya di ruang kepala sekolah
"buk Saya menyekolahkan putra saya disini untuk belajar jika saya mendengar putra saya di buly saya akan menuntut sekolah ini. Mohon kerja sama anda untuk memberikan kenyamanan pada murid"
"baik buk saya dan pihak sekolah pasti akan memberikan yang terbaik untuk para murid"
"baiklah tapi saya harap itu bukan omong kosong"
Zayyan di antar ke kelasnya tanpa ditemani sang mama
"PERHATIAN PERHATIAN! HEH KAU BISOLAN PANTAT KAU? GAK BISA DUDOK LAGI KAU!?"
"Bisolan gak tuh" kekeh Gibran
"HEH YANTO CONGEK KUPENG KAU! CEPAT DUDUK ATAU KU RETAKKAN GINJAL KAU!"
"kejam kali bah buk Riska"
"aku kejam untok kebaikan kelen jugak nya! ada kau tengok aku kejam tanpa sebab Yanto?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU [Zayyan xodiac] ✓
Fiksi PenggemarBalasan dendam atas penindasan yang selama ini Si Cupu alami, namun benarkah pembunuhan yang terjadi adalah ulah Si Cupu? atau... jangan lupa follow 😚 ⚠️ Cerita ini hanya karangan penggemar jangan menyangkut pautkan dengan kehidupan nyata sang tokoh