BAB 3

1.2K 60 2
                                    

//Kantin
Setelah selesai dengan urusan bersih membersih dengan toilet kini Narel tengah berada di kantin. Narel pun duduk di kursi sembari menghela nafas.

"Dari mana aja lo? Kenapa ga masuk kelas?." tanya Fiandra yang diangguki penasaran oleh Sagara.

"Lo tau ga, gw abis kena hukuman sama noh ketos nyebelin!." ucap Narel dengan kesal.

"Salah lo sih telat." sahut Sagara

"Makanya apa kata gw! Kagak usah minum minum, telat bangunkan jadinya." timpal Fiandra

"Bawel ah..gw aus capek bet nih tenggorokan kering." ucap Narel

Narel dan teman temannya yang kini tengah makan pun di hampiri oleh adik kelas mereka.

"Misi p'Narel ini ada titipan surat buat p'Narel." ucap siswi itu

"Buat gw?." tanya Narel sambil menunjuk dirinya.

"Iya phi." sahutnya sambil menyodorkan sebuah surat. Narel pun menerimanya. Siswi itu pun pergi setelah menyerahkan surat itu kepada Narel.

"Ekhem ekhem." dehem Fiandra

"Cie ada yang suka lo tuh." ledek Sagara

"Ga penting ga tertarik." sahut Narel acuh kemudian membuang surat itu ke tong sampah di dekatnya.

"Ga bosen lo jomblo mulu?." tanya Sagara

"Tul tu betull." sambung Fiandra

"Enak juga jomblo ga ada yang ngatur." sahut Narel

"Gw doa'in lo dapet cowok kang ngatur." ucap Sagara dengan gelak tawanya.

Plak!

Narel menggeplak belakang kepala temannya itu.

"sshh." ringis sagara

"Anjing! lo sag, gw masih suka cewek ya sekate kate lo." kesal Narel. Fiandra yang melihat itu hanya tertawa.

"Massa ahaha..gw doa'in beneran wle." ledek Sagara lagi yang ingin kembali di geplak oleh Narel namun dengan cepat ia menghindar.

"Punya temen gini amat...entar sore ngumpul yok." ajak Narel

"Gas aja gw mah." -Sagara

"Sama gw juga." -Fiandra

"Oke entar sore ngumpul di bascam."

🌼🌼🌼

Kini tibalah bel pulang sekolah telah tiba. Narel pun bersiap menaiki motornya itu untuk pulang menuju rumahnya. Mereka bertiga pun berpisah pulang masing masing, karena arah rumah mereka yang berbeda. Narel pun memutar pedal gas motornya untuk melaju pergi. Ketika berada di perjalanan Narel di kejutkan dengan mobil yang tiba tiba saja menyalipnya dengan kencang. Narel tak terima begitu saja, baginya siapa yang menyalipnya berarti mengajak balapan. Narel baru sadar mobil siapa barusan itu, ia tau mobil milik siapa yang telah menyalipnya.

Perjodohan (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang