BAB 14

1.5K 93 3
                                    

Pagi pun tiba. Narel pun terbangun. Ia menoleh ke sampingnya karena ia merasakan ada sebuah lengan yang tengah melingkar di perutnya. Betapa kagetnya Narel karena mendapati Gafaro yang tengah tertidur di sampingnya. Narel membulatkan matanya, dengan jantung yang berdegup degup Narel memberanikan menyingkap selimut yang menutupi tubuh mereka.

Deg!

"AAAAAA!!..GAFAAAA!!." teriak Narel dengan nyaring hingga mengagetkan Gafaro. Narel berteriak karena mendapati tubuhnya yang tak mengenakan pakaian sehelai pun di tambah penuh dengan tanda tanda merah keungu unguan.

"Kenapa teriak teriak si rel ini masih pagi." ucap Gafaro dengan suara khas bangun tidur. Ia juga semakin mengeratkan pelukannya.

"LO APAIN GW BANGSATT!!" teriak Narel lagi dengan menggebu gebu.

"Emang kenapa, hm?." sahut Gafaro sambil menatap wajah Narel yang sedikit memerah.

"Bisa bisanya lo bilang kenapa?, lo yang kenapa malah nidurin gw anjing!!" kesal Narel ingin menjambak rambut Gafaro tapi tak kena.

Gafaro pun manahan tangan Narel, ia juga mengusap punggung tangan Narel lembut dengan jari jempolnya.

"Wajarkan kalo gw ambil jatah malam pertama gw, lo lupa ya kalo gw suami lo?."

"Enteng banget tu mulut lo kalo ngomong ya!."

Narel pun langsung menggigit lengan Gafaro. "Sshh"
Tak sampai disitu ia juga mengambil bantal di sampingnya dan hendak melemparnya ke arah wajah Gafaro. Akan tetapi sudah lebih dulu tangannya di tahan oleh Gafaro.

"Maaf, lagian lo semalem yang masuk kamar gw sambil mabuk. Sekalian anak nakal yang berani mabuk harus dihukum." ucap Gafaro sambil terkekeh. "Lo udah goda gw jadi harus tanggung jawab." lanjutnya

"Sialan lo! Dasar bego mana gw tau sat!." sahut Narel sambil mengumpati Gafaro dengan emosinya.

"Ck, mulut kebiasaan."

"Sshh..ukhh sakit bet anjing pinggang sama hole gw, lo mainnya kasar bangsat!."

Gafaro pun mengelus kepala Narel lembut. "Kelepasan." ucapnya dengan senyuman.

"Kilipisin, bangsat lo anjing GAFAAA!!." ucap Narel sambil memukul mukul dada bidang Gafaro. Gafaro hanya diam karena tak sakit sama sekali pukulan itu.

"Lo bisa ga jangan ngomong kasar?"

"Gabisa, lo pantes di kasarin wlee"

"Mau gw cium lo, hm?."

Cup

Gafaro mengecup singkat bibir Narel yang sudah menjadi candunya.

"DASAR GILA LO GAFAAA!!." teriak Narel dengan wajah yang sangat memerah sekarang.

"Sshh" ringis Narel yang mencoba menggerak kan tubuhnya untuk menuruni kasur.

Perjodohan (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang