2

112 12 1
                                    

Entah mau taru dimana muka Haechan saat ini. Dia sungguh begitu malu dan rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi ini.

Pasalnya, kemarin ia sempat mengigau dan tak sengaja menarik Bos-nya sampai Ia jatuh menimpah Haechan. Setelah itu Haechan langsung terbangun dari tidurnya karena merasakan sesuatu seperti tembok yang menimpanya. Saat matanya terbuka, dia mendapati Bos-nya itu berada di atasnya dengan wajah seperti meringis kesakitan, karna dia begitu tiba-tiba juga menimpa Haechan.

Setelah kejadian itu, Haechan dimarahi oleh Mark... Haechan pun tak henti-hentinya meminta maaf sembari membungkuk-bungkukkan badannya.

Kejadian kemarin cukup membuat Haechan semalu-malunya, karena ini pertama kali baginya tertidur di kantor, bahkan bukan cuma tertidur saja, dia bahkan mengigau sampai membuat Bos-nya marah.

Saat ini pria berkulit tan itu tengah duduk di meja barunya, ingat kan di mana tempat barunya? Ya, betul. Di ruangan yang sama dengan Bos-nya. Tapi pria yang lebih tua 3 tahun dari Haechan itu belum tiba di kantor sekarang, jadi Haechan sedikit lebih tenang dan tetap mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan Bos-nya dan akan meminta maaf lagi.

Selang 30 menit Haechan bergulat dengan pekerjaannya, suara pintu terbuka mengalihkan perhatiannya.
Dia melihat Mark datang dengan gagahnya, dia pun segera berdiri dan membungkuk hormat kepada Bos-nya.

"Selamat pagi Sir.. "

"Ya, selamat pagi. Kau lebih cepat dari pada yang ku duga" Kata Mark sambil terus berjalan ke meja kerjanya

Haechan berjalan juga mendekati meja kerja Bos-nya "Sir.. Untuk yang kemarin, saya sungguh minta maaf, saya tidak-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, sudah di sela oleh Mark "Tidak apa, kembalilah bekerja. Lihat apa yang harus aku lakukan hari ini" Perintahnya yang langsung dengan sigap di laksanakan oleh Haechan tentunya.

"Sir, untuk jadwal hari ini sampai satu minggu kedepan kita akan pergi ke Jeju untuk mengontrol pembuatan perusahaan baru disana.."

"Baiklah. Kita berangkat sore saja. Saya harus menyelesaikan beberapa berkas terlebih dahulu.. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu" Kata Mark yang di sambut dengan anggukan kepala dari yang lebih muda.

__

Sudah sekitar 3 jam hanya suara kertas dan suara keyboard saja yang terdengar di dalam ruang kerja kedua orang ini. Sekarang adalah jam makan siang. Haechan mengirim pesan kepada Renjun, dia memberitahu bahwa ia tidak akan makan siang bersama saat ini. Soalnya dia membawa bekal.

Dari meja sebelah, Mark nampak memperhatikan Haechan yang sementara memakan makananya "Apa-apaan anak ini, makan di depanku tapi tidak menawariku makan" Katanya dalam Hati.

Merasa diperhatikan, Haechan pun menoleh. Dan benar saja, Mark masih memperhatikannya.

"Ah, maaf sir. Saya benar-benar kelaparam. Saya belum sempat sarapan tadi pagi karena semalam saya tidur terlalu larut malam. Saya membawa bekal lebih, ini yang satunya buat Sir saja. Silahkan dimakan, jika mau" Sembari bicara, dia berjalan membawa  satu kotak makanan di meja Mark, dan diletakannyalah makanan itu.

"Kau tidak menaruh racun kan di dalamnya?"

Langkah Haechan terhenti lalu dia berbalik badan dan menatap Mark.
"Yang benar saja, tentu tidak Sir... Ehh.. Sebenarnya itu sebagai tanda permintaan maaf saya atas kejadian kemarin"

"Ya ya yaa, baiklah. Terima kasih"

Haechan tersenyum dan membungkuk lalu balik kemejanya dan melanjutkan aktivitas makannya, Mark pun begitu..

"Maaf sir, tapi apa boleh saya bertanya?"  Haechan membuka percakapan setelah keduanya selesai makan.

"Ya, tentu. Silahkan saja"

"Apakah Sir mengenal Seo Johnny?"

"Ya, tentu. Kenapa dengan Beliau?"

"Beliau adalah ayah saya, Sir"

Mendengar itu, Mark meletakan handphonenya lalu menatap Haechan
"Hey, kalau kau tidur sambil mengigau tidak apa-apa, tapi jangan mengigau saat sedang sadar seperti ini" Mark menatap Haechan yang sedang mempoutkan bibirnya karena perkataan Mark.

"Saya tidak mengigau, Sir. Saya serius"

"Terserah saja" Mark kembali meraih handphonenya kemudian melanjutkan aktivitasnya.

Haechan menyentakkan kakinya, lalu kembali bekerja. "Kenapa orang tua itu tidak percaya" Tanyanya dalam hati sembari mengerjakan perkerjaannya.

Memang aslinya, banyak yang tidak mengetahui bahwa Haechan ini adalah anak dari Seo Johnny, karena dari kecil Haechan sudah di sembunyikan dari media. Bukan apa-apa, tapi tindakan itu diambil oleh keluarga Seo agar supaya bisa mengamankan Haechan, cukup saja Hendery yang hampir diculik waktu  kecil, jangan lagi Haechan.

Jadi media dan kebanyakan orang-orang hanya tahu bahwa Hendery lah anak satu-satunya keluarga Seo. Hanya orang-orang terdekat saja yang tahu bahwa keluarga Seo itu mempunyai 2 anak, Hendery dan Haechan.

Haechan pun tidak mengapa dengan itu, malahan dia senang orang tuanya mengambil kebijakan seperti itu, jadi dia tidak perlu takut-takut untuk keluar rumah.

__

Mark dan Haechan kini telah berada di mobil yang akan membawa mereka berdua ke bandara untuk melaksanakan pekerjaan di pulau Jeju selama satu minggu kedepan.

Mereka berdua duduk bersebelahan di kursi bagian tengah. Mark sibuk dengan laptopnya dan Haechan sibuk memandangi indahnya kota Seoul di sore hari, sesekali dia mengambil foto di handphonenya ketika menemukan pemandangan yang indah.

Sekitar satu jam perjalanan di lalui, mereka pun sampai di bandara. Segeralah mereka masuk karena pesawat yang akan mereka tumpangi akan berangkat 20 menut lagi.

Dan disinilah mereka berdua berada, di dalam ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. Mark meminta untuk menggunakan bussines class saja agar konsennya tidak terganggu. Sebenarnya Mark punya helikopter pribadi, tapi saat ini dia sedang tidak ingin naik helikopter.

Mark dan Haechan pun tidur di tempatnya masing-masing.

Mereka akan sampaj ke Jeju sekitar 2 jam kedepan.

__

Gini dulu ya ges, maaf kalo ngebosenin ceritanyaa..

Aku janji secepatnya aku up lanjutannya.

Jangan lupa vote dan komen yaa..

S2 for BB(?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang