Syarat

8 1 0
                                    

Typo Bertebaran

"Gua kan yang mulai, kenapa juga gua yang harus ngerasa kehilangan?"

~ Laskara Arsalan ~

"Gua minta, temen-temen gue juga ikut dalam acara tahunan sekolah kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gua minta, temen-temen gue juga ikut dalam acara tahunan sekolah kita. Lo pasti tau rasanya dipandang sebelah mata kan? Seenggaknya mereka harus tahu dengan mata terbuka kalau kita gak seburuk itu, gak sepantasnya juga menilai sebelah mata hanya karena kita tukang bolos dan sontoloyo."

Milo cukup terbebani mendengar permintaan Derio, bahkan melihat makanan yang ada di depannya sekarang, Milo tidak berselera. Alih-alih memakannya, Milo malah membuka satu bungkus bubuk Milo, lalu mulai memakan nya.

"Hadeuhh... ada makanan yang lebih layak, Lo malah nyemilin bubuk milo." ujar Lea tak habis pikir.

Setelah Milo mengirimi pesan, kalau dia tidak bisa menyusul ke kantin, Lea memang berinisiatif untuk membelikan Milo makanan. Namun sekarang, lihat bahkan makanan itu tidak tersentuh.

Mereka saat ini sudah berada di kelas, bel masuk pun sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun entah kenapa tidak ada tanda-tanda guru yang akan datang ke kelas mereka.

"Ini kalau gua makan, gak papa kan?" tanya Lea melirik makanan yang sempat dibelinya itu untuk Milo.

"Gak papa kali, dari pada gak gua makan." Milo mendorong makanan itu kehadapan Lea, melihat itu Lea bersorak, rezeki gak akan kemana, batinnya.

"La." panggil Milo.

"Hm." sahut Lea dengan gumaman.

"Lo tau anak PSA itu siapa aja?" tanya Milo, ia menatap Lea, kira-kira seperti apa respon sahabatnya ketika dia bertanya tentang ini.

"Tumben nanya itu? Ada apa nihh?" Lea tersenyum menggoda kearah Milo, mencolek-colek pipi gadis itu.

Menepis lengan Lea, Milo berdecak. "Jawab aja napa? Gua cuma penasaran."

"Kalau gak salah ya, ada sepupu gua si Hengky _"

"Maksud Lo kak Derio?" potong Milo, wajahnya tidak bisa berbohong kalau dia benar-benar terkejut mendengar fakta ini.

"Kak Derio beneran sepupu Lo?" tanya Milo lagi. Lea hanya mengangguk meskipun dia bingung melihat respon Milo yang sedikit berlebihan itu.

"Kok bisa?"

Lea semakin menatap aneh sahabatnya, "ya bisa lah. Oh iya waktu itu yang kata gua mau bantuin Lo buat minta alamat toko ke anaknya Tante gua, maksud gua itu si Hengky. Maaf ya gua lupa buat nanyain ke dia." ujar Lea dengan penuh sesal.

"Gak papa, santai aja." Lea mendengar itu tersenyum lega.

"Oh iya tadi gua sampai mana ya?" Lea bertanya.

Hengky, and Chocolate MilkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang