Gadis itu memperhatikan sekitarnya, mata besarnya mengawasi setiap pergerakan orang-orang yang asik menjalani aktivitas mereka ditengah alun-alun ini.
Memuakkan. Sampai-sampai membuat perutnya merasa mual saja. Gadis itu tidak suka dengan pemandangan beberapa keluarga harmonis yang sedang bersama.
Itu sangat menganggu pengelihatannya hingga sebuah decak sebal keluar dari mulut gadis itu sebelum akhirnya beranjak dari tempatnya, memasuki barisan orang-orang yang mengantri untuk membeli topoki.
Aksi nya baru saja akan di mulai.
Gadis itu berdiri tepat dibelakang seorang wanita berusia tiga puluhan yang sedang menggandeng anaknya, perlahan namun pasti tangan gadis itu mulai menggapai tas selempang yang sedang digunakan si wanita.
Membukanya dan mengambil dompet si wanita tanpa membuat si pemilik sadar jika dirinya saat ini sedang di copet olehnya.
"YAKK!! GADIS ITU MENCURI!!" pekik seseorang.
Gadis itu mengumpat. Sial, dia ketahuan sebelum berhasil mengeluarkan dompet wanita itu dari tasnya dan sekarang ia harus lari karena aksinya dilihat oleh orang lain.
Kemana saja asalkan ia lolos dari kejaran orang-orang yang mengejarnya.
"Ark!!"
Sial. Nasib sial selalu menimpanya, kali ini ia bertabrakan dengan seseorang saat kepalanya menoleh kebelakang untuk memastikan orang-orang itu tidak dapat mengejarnya namun ia justru tidak melihat jalan di depannya.
Gadis itu jatuh terbaring di tanah, merasakan tubuhnya kesakitan karena menghantam sesuatu yang keras.
Jennie juga merintih kesakitan selepas mengumpat saat bokongnya mencium tanah namun itu tidak ia pedulikan saat sadar jika gitarnya terlepas dari genggamannya dan terlempar saat orang itu menabraknya.
Keadaan saat ini kacau.
Jennie melihat gitarnya sudah rusak menjadi dua bagian, terpisah antar leher dan bodynya. Jangan ditanyakan lagi reaksinya, gadis itu sudah berteriak kesal dan menatap kesal gadis lain yang masih meringis, mencoba bangun dari jatuhnya.
Chaeyoung memekik terkejut, lantaran langsung bergegas menolong Jennie namun gadis yang ditolongnya itu hanya peduli pada gitarnya dan menahan orang yang akan bertanggungjawab atas kecelakaan yang terjadi.
"Yak!! Kau ingin kemana huh!!" Jennie berhasil menahan gadis itu dengan melompat kearahnya, hingga sekarang posisi keduanya terjatuh kembali dengan posisi Jennie menindih gadis itu.
"Aaark, yak!! Apa yang kau lakukan, menyingkir dari atas tubuhku sialan."
"Apa!!" Jennie bertambah kesal saat dirinya disebut sialan, "kaulah yang sialan, dasar keparat. Setelah merusak gitarku, kau ingin kabur begitu saja, tidak akan kubiarkan."
Chaeyoung memegangi kepalanya, merasa bingung harus berbuat apa untuk menghentikan aksi Jennie yang menyakiti Lisa, itu anak paman Marco. Chaeyoung sudah lama mengenalnya hanya saja mereka tidak pernah bertegur sapa.
"Itu dia pencurinya, ayo tangkap dia!!"
Belum lagi segerombolan orang datang dan menunjuk kearah Lisa, beberapa langsung menyingkirkan Jennie dari atas tubuh Lisa dan memegangi gadis pencuri itu agar tidak kabur. Chaeyoung seolah bingung dan tak mengerti situasi.
"Hei, apa yang kalian lakukan?"
Chaeyoung bergerak cepat menyingkir Lisa dari genggaman orang-orang itu, melindungi Lisa dengan menyembunyikan gadis itu dibelakang punggungnya.
"Dia akan kami bawa kekantor polisi karena telah mencuri dompet seorang wanita," hardik salah satu dari mereka.
Sementara itu Jennie mendengus sesaat setelah mendengar apa yang dikatakan orang tentang gadis yang merusak gitarnya itu, bersedekap dan menatap nyalang kearah Lisa. Jennie siap mengejar gadis itu kapan saja jika ia kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaeyoung: Everyone Has a Chance
FanfictionIni bukan hanya tentang mimpi. Tapi juga tentang mewujudkan impian yang mustahil. #Blackpink Edision #About Dream #Best Friend