Veranda mendudukkan dirinya lelah di sofa rumah' nya,ia memikirkan perkataan Aya tadi,Veranda lalu memijat keningnya lembut
"Aku juga ga bisa gini terus,yang dibilang Aya itu benar biar gimana pun Christy itu anak Shani dan shean...cucuku...dia juga harus merasakan hidup mewah disini sekalipun bukan berstatus anak shean" batin Veranda
"Darimana aja kamu ?"tanya beni yang baru tiba dengan tangan bersikap setelah mendorong kursi rodanya sendiri
"A-aku dari arisan,iya arisan "jawab Veranda gugup
"Kamu bohong dan aku tau itu, pertanyaan aku tadi cuma untuk ngetest kejujuran kamu...see !! kamu ga jujur sama aku kan ? mana mungkin arisan kamu cuma sebentar,lagipula waktu kamu telvonan dengan Aya tadi aku denger semuanya...kamu kerumah dia kan ?"tanya beni mengintograsi
"Pah !! Kenapa sih ? Apa salahnya aku ke rumah itu untuk melihat bagaimana keadaan cucu ku"ujar Veranda seraya meninggikan suaranya
"Rendahin suara kamu,ini ruang tamu...kamu mau semua orang denger ini ?"ucap beni tegas
"Aya sakit"ujar Veranda singkat dengan suara yang mulai lirih
"Aku tahu,memang dari dulu dia sakit kan ?"ucap beni santai
"Sakit Aya ini bukan sakit biasa,dia bisa pergi kapan saja...kanker otak stadium akhir Aya cerita kalau dia di diagnosis mempunyai penyakit itu"ucap Veranda memperjelas ucapannya
"Lalu ? Selagi Aya masih hidup kita bisa tidak perlu risau"jawab beni dengan santai nya
"Aku tekankan Aya bisa pergi kapan saja,kita harus persiapkan kepulangan Christy kesini"ucap Veranda kesal
"Anak itu bisa kita titipkan pada orang lain,tidak harus disini kan ? Ada panti asuhan,atau penga..."
"Kenapa ? Kenapa harus ? Dia punya keluarga lengkap !! Cucu ku bukan sebatang kara,dia punya orang tua nenek dan kakek serta rumah disni, camkan itu !! Dia hanya bisa aku titipkan pada Aya...jika Aya sudah tidak bisa menjaganya maka dia akan pulang kesini dan aku sendiri yang akan berusaha membawanya pulang !! Aku sendiri kamu ingat itu !!"ucap Veranda marah lalu melenggang pergi meninggalkan beni seorang diri
"Dasar keras kepala "ucap beni lirih namun tegas
Veranda menghampiri Shani di kamarnya,ia berniat mengajak Shani berbicara ringan... pasalnya sejak kejadian 9 tahun yang lalu Shani selalu melamun menatap kosong ke seluruh penjuru rumah,ia bahkan jarang mau berinteraksi keluar rumah ...hanya jika ada acara dan di paksa shean atau Veranda barulah dirinya akan keluar rumah
CEKLEK
Veranda membuka pintu itu perlahan namun belum sempat ia menghampiri menantunya ia sudah lebih dulu melihat Shani yang duduk membelakangi pintu dengan isakannya dan sudah dipastikan bahwa Shani pasti membawa sarung tangan bayi milik anaknya
"Dede pulang nak"
"Kamu kemana sayang ?"
"Mama kangen Dede"
"Kemana kamu sayang ?"
"Kasih mama tanda-tanda dimana kamu nak"
"Mama sayang Dede"
"Pulang nak, pulang sayang"
Ucap Shani bertubi-tubi dengan isakannya,selalu saja Shani seperti ini...Veranda menahan airmata nya kasar,ia tau dimana anak itu,namun ia tak punya daya untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak pasti beni akan melakukan hal yang tidak-tidak pada Christy
"Shani"panggil Veranda lirih namun halus seraya mendekatkan diri kearah Shani
"Mama"jawab Shani seraya mengusap airmatanya kasar