Chika menatap nanar gadis kecil yang belakangan ini menjadi pikirannya
"Bunda"panggil Christy lagi, namun kali ini tak sekencang di awal...ia lalu menghampiri Chika dan disusul Shani dan shean di belakang nya
"Eh eh,km disini juga ?"tanya Chika basa-basi, jujur saja ia sedikit kikuk kini
"Iya mau cari alat tulis untuk sekolah besok"ucap Christy memberitahu
"Oiyaa ? Kamu sekolah de ?"tanya Chika antusias,ia juga sedikit merapikan rambut Christy yang sedikit berantakan... namun hal itu benar-benar membuat Shani geram sekarang
"Iya tadi dede udah sekolah "ucap Christy lagi bercerita
"Wah bagus dong, semangat ya sekolah nya jadi anak pinter ya sayang"ucap Chika dengan menampilkan senyum manisnya
"Bunda sama siapa kesini ? Sendirian ?"tanya Christy lalu menduga di akhir kalimat
"Engga bunda sama temen bunda,tapi lagi ke kamar mandi dulu makanya bunda tunggu sini "jawab Chika
"Kamu udah lama Chik ?"tanya Shean pada Chika
"Iya kak lumayan, daritadi ini juga udah mau balik kerumah sakit,soalnya cuma ambil jam istirahat "jawab Chika
"Owh gitu"ujar shean ber oh ria saja
"Udah ah ayo,kok malah ngobrol disini"ajak Shani dengan nadanya yang mulai kesal
"Ih mama kan lagi nyapa bunda"ujar Christy
"Iya de,tapi nanti keburu sore...Dede belum istirahat loh"jawab Shani lagi menyangkal
"Chik"panggil seorang wanita dari arah belakang yang membuat Shani shean Christy maupun Chika menoleh ke asal suara
"Shel,udah ?"tanya Chika pada ashel...ashelina Maharani adalah teman dokter Chika di rumah sakit
"Udah,eh kak mba"sapa ashel pada shean dan Shani,ia memang sahabat karib Chika makanya tak heran jika ia kenal dengan keluarga Chika sekalipun itu hanya sepupu
"Iya,mau balik langsung ni ?"tanya shean pada keduanya
"Iya kak,duluan ya"ujar mereka lalu beranjak pergi meninggalkan tempat ketiga orang itu
"Udah ayok,alat tulis di lantai atas...kalian sih lelet malah memperlambat waktu"ujar Shani kesal ia bahkan berjalan duluan menuju eskalator disana
"Ayo de"ajak shean menggandeng tangan Christy
"Papa"panggil Christy takut kala mereka hampir mendekati eskalator
"Kenapa sayang ?"tanya shean lembut
"Dede gaberani naik itu papa Dede takut"ucap Christy dengan suara bergetar
"Takut ? Yaudah papa gendong Dede kalo gitu ya"usul shean lalu dengan cepat Christy merentangkan tangannya ke arah shean dan dengan sigap pula shean menggendong nya
Skip kini mereka sudah sampai di toko penyedia alat tulis namun yang berbeda adalah Shani tak se cerewet biasanya ia memilih diam dan berjalan mendahului keduanya,shwan menduga sepertinya Shani marah Karna pertemuan dengan Chika tadi
"Dede pilih-pilih alat tulis ya, terserah mau apa aja dan berapa aja nanti kalau udah pilih di masukin ke keranjang ini,tapi inget Dede pilihnya di bilik ini aja jangan kemana-mana,papa mau ngobrol sebentar sama mama okey nak ?"ucap shean pada Christy
"Tapi nanti Dede ga di tinggal kan ?"tanya Christy takut
"Ya engga dong sayang,masa anak cantik papa mau di tinggal,nanti kalau papa sama mama udah ngobrol papa samperin Dede ya"ujar shean lagi