BAB II

691 87 2
                                    

>🐶🐱<

















                 Jarum jam menunjuk angka 6 pagi. Sosok tuan muda yang baru saja kemarin menjadi salah satu penghuni rumah besar itu terlihat berjalan menuruni anak tangga dengan matabyang terus berputar melihat sekitarnya. Indra penglihatnya menangkap berbagai maid yang sedang kesana kemari mengerjakan pekerjaan masing masing, tak lupa mereka akan langsung membungkukkan badannya sopan saat melihat sosok pavel yang melihat mereka

Pavel hanya mengangguk tanpa raut wajah yang manis ataupun sedikit senyuman. Hanya anggukan. Tatapan datar dan tajam itu cukup membuat mereka semua takut untuk membuat kesalahan di depan tuan muda sulung itu. Pasalnya, daddy force dan papa book sudah menjelaskan bagaimana sifat anak sulungnya kepada semua bawahan mereka. Mereka mengangguk paham dan akan melakukan yahg terbaik untuk melayani sosok pavel mulai hari ini

Sampainya di lantai bawah, kaki pavel berbelok ke arah dapur. Melihat beberapa chef yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Terlihat sekali 2 orang chef dan satu assistent nya yang tengah bertarung dengan alat alat serta bahan bahan dapur. Aroma masakan yang lezat itu bisa pavel cium dengan pekat. Pavel mengangguk kecil, saat matanya melihat beberapa hidangan untuk sarapan mereka nanti

Hingga seseorang membuat pavel menoleh,

"Selamat pagi tuan muda, ada yang bisa bibi bantu tuan?"

Suara lembut dan sopan itu cukup membuat pavel tersentak. Pavel melihat sosok maid yang berusia seperti papa nya itu. Pavel menggelengkan kepalanya, "Tidak ada. Saya cuma mau lihat lihat aja" jawabnya dengan suara yang sedikit acuh,

Maid itu mengangguk dengan senyuman ramahnya,

"Baiklah kalau begitu. Jika tuan muda membutuhkan sesuatu, bisa langsung bilang ke saya atau maid yang lain"

"Hmm" Pavel mengangguk, "Ah iya, dimana yang lain? Belum bangun semua?" Tanya pavel yang tidak melihat anggota keluarganya satupun,

"Oh, tuan besar dan nyonya besar sedang di ruang gym tuan. Hari ini mereka sedang libur. Untuk tuan muda pon, dan tuan muda ten, sepertinya masih di kamar masing masing" jelas maid itu dengan sesopan mungkin,

"Baiklah. Terimakasih"

"Sama sama tuan muda, saya permisi dulu"

Sepeninggalakn maid itu, pavel kembali berjalan ke arah ruang tengah. Melihat berbagai macam bentuk guci yang indah, yang pasti itu adalah koleksi papa nya. Sejak kecil, pavel sangat tau jika sang papa sang suka mengoleksi guci guci mahal itu. Pavel kembali berjalan di ruang tamu, disana terlihat ada beberapa maid yang yang tengah menyapu ataupun mengelap semua barang yang sudah tertata rapi itu

Hingga akhirnya pavel keluar rumahnya. Dengan kedua tangan yang dia masukkan kedalam saku celana, pavel memandang sejua penjaga dan tukang kebun yang tengah melakukan pekerjaan mereka masing masing. Ada beberapa orang yang pavel kenal tapi ada juga yang sangat asing di mata pavel, termasuk sosok pemuda yang terlihat tengah menggunting tananam rumpun di taman ujung sana

Mata pavel meyipit guna memastikan jika orang itu benar benar seorang remaja bukan yang berumur seperti yang lain. Terlihat dari pakaiannya yang sangat casual. Hanya memakai celanan pendek dan kaos berwarna biru tua. Pavel yang cukup penasaran karena dia tau kalau kedua orangnya itu lebih suka memperkerjaan bapak bapak atau ibu ibu, bukan pemuda remaja kayak gitu,

TUAN MUDA   (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang