Tahun Ajaran Baru selalu menjadi ajang flexing tiap siswa yang menginginkannya. Dimulai dari pamer kendaraan baru, style baru bahkan status hubungan yang baru.
Maka tak ayal senyum semua orang masih merekah sempurna seolah aroma libur panjang masih melekat di tubuh masing - masing.
Padahal kenyatannya kehidupan sekolah yang super sibuk sebentar lagi akan menampar mereka.
"Lo serius Julia Generosa?" Pekik seseorang dengan hebohnya.
Objek yang menjadi pusat perhatian pagi ini menanggapinya dengan kibasan rambut yang centil.
Julia Generosa atau sering dipanggil Julia adalah gadis cantik berbakat yang suaranya menjadi kebanggaan sekolah.
Meskipun tidak diberkati dengan kepintaran dalam bidang akademik tapi bakat menyanyinya mampu membuat siswa yang satu kelas dengan Julia kerap melayangkan protes karena Julia selalu bisa absen dari kelas.
Bagi Julia, bakatnya harus bisa dimanfaatkan dengan baik terutama untuk membantunya keluar dari kelas yang membuat Julia sakit kepala.
"Gimana? Kurang shimmering gak gue?"
Tanya Julia malah makin mengibaskan rambutnya.Anne menggeleng menjawabnya. Sebagai sahabat terdekat Julia, Anne cukup terkejut pagi ini melihat gaya flexing Julia yang sangat diluar prediksi Pemerintah.
"Tapi lo seriusan Jul, gak takut di aniaya Bu Fero?"
Julia menggedikkan bahunya. "Ini tuh privilege yang gue maksut tempo hari An."
Anne mengerutkan kening mencoba mengingat percakapannya dengan Julia yang ia ingat sudah dua minggu yang lalu.
Maklum Julia dan tanggal merah = Hilang dari Peradaban.
Butuh beberapa detik bagi Anne mendapatkan ingatannya di dua minggu yang lalu.
"Gue kira lo mau bolos pas jam pelajaran atau nggak pulang cepet pas pelajaran biologi. Taunya ganti cat jadi blonde." Ucap Anne masih tidak paham dengan jalan pikiran aneh seorang Julia.
Julia cengengesan. "Mana tahan gue lama - lama liat kegemesan ini."
Blonde. Warna rambut baru yang ada pada Julia yang sukses membuat seisi sekolah berbisik membicarakannya.
Walaupun sangat tidak lazim, tapi semua orang harus mengakui bahwa Julia cocok dengan warna rambut tersebut.
Istilahnya visual Julia makin tidak masuk akal dengan penampilan blondenya.
"Orang ubanan minggir!" Seru sebuah suara lain yang berhasil menghentikan langkah kaki Julia dan Anne.
Julia dan Anne kompak mendengus malas mengetahui siapa orang yang sudah meneriakinya.
Nea, cewek yang menyebut dirinya sebagai haters nomor satu Julia.
"Rabun mata lo, jalan masih lebar gak usah teriak." Balas Anne dengan emosi.
Nea melirik Julia sinis. "Ya maap soalnya abis liat orang ubanan kayak bulu angsa."
Julia yang sejak awal menangkap maksut dari Nea tidak ingin tersulut emosi juga.
"Mending lo pergi aja deh Ne. Mood gue lagi bagus, jadi gue males adu mekanik." Usir Julia.
Nea makin memperlihatkan tatapan penuh iri dengkinya kepada Julia. "Lagian siapa juga yang mau adu mekanik sama lo. Ogah!"
Belum sempat Anne melayangkan bogeman, Julia sudah lebih dulu mencegahnya.
Anne sedikit bingung melihat Julia yang tenang berbeda dari biasanya yang selalu meledak walaupun Nea belum melakukan apapun.
"Tumben lo tahan."
"Sayang rambut baru gue kalo hari pertama udah gue ajak berantem."
Anne melirik pada rambut blonde Julia yang menurutnya masih tetap tidak wajar dipertontonkan di area sekolah.
Tapi Julia tetaplah Julia. Cewek AB paling weird yang pernah Anne temui.
"Oiya Jul, minggu depan jangan lupa nemenin ke acaranya nyokap."
Julia menepuk jidatnya. "Astaga An gue lupa."
"Jangan bilang lo ada janji." Tatapan Anne penuh selidik.
Kedua jari Julia membentuk tanda 'V' sign. "Maap An."
Anne mengerang frustasi. "Ishh Julia, kan gue udah bilang Ravin ada jadwal futsal makanya gak bisa nemenin."
Ravin yang Anne sebut adalah cowok yang berstatus sebagai pacar baru Anne.
Julia mulai diliputi rasa bersalah. Pasalnya dua minggu sebelum liburan Anne sudah meminta Julia untuk menemaninya ke acara keluarga besarnya.
"Gini deh, nanti gue coba lobi bang Faizal." Tawar Julia.
"Gak mau tau, pokoknya sabtu depan lo harus ikut gue. Kalau perlu gue yang bilang ke bang Faizal."
Julia menelan ludah kasar. Julia harus memikirkan cara agar Faizal -abangnya- tidak marah jika Julia batal menemani.
--------
Julia Generosa
Joanne Izabel
Faizal (Abang Julia)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Unlocked [Jaemin x Lia]
FanfictionKembalinya David berhasil membawa Julia menuju puncak komedi paling gila dalam hidupnya. Sedangkan David merasa pertemuannya dengan Julia adalah takdir yang semestinya ia syukuri. Start : 01 Mei 2024