"goaall"Para penonton yang menjadi supporter Tim sepak bola dari Fakultas manajemen itu bersorak gembira, sedangkan si pencetak Goal yang tak lain adalah Hyunjin terlihat melakukan selebrasi bersama teman-teman satu tim nya.
Mereka tampak gembira lalu mengangkat Hyunjin keatas sambil bersorak.
"Woy, woy udah cukup, nanti gue jatoh gak bisa main lagi" Ucap Hyunjin.
Teman-teman satu tim nya pun menuruti ucapan Hyunjin dan menurunkan Hyunjin.
Hyunjin melirik kearah kursi penonton dan mencari-cari sosok seseorang , pria itu tersenyum saat melihat Pacarnya sedang berjalan kearahnya dengan membawa satu buah handuk kecil.
Yeji, gadis itu terlihat membantu mengelap keringat Hyunjin dan hal itu berhasil membuat teman-teman satu tim Hyunjin mencie-ciekan Hyunjin serta Yeji.
Sedangkan para penonton wanita sekaligus fans nya Hyunjin nampak kecewa akan hal itu.
Hyunjin tersenyum lebih tepatnya mengeliarkan smirknya kearah Yeji, pria itu menggenggam lengan Yeji yang sedang mengelap keringat nya membuat aktivitas Yeji terhenti.
"Kan aku udah bilang, pasti Tim aku bakalan menang hari ini" Ucap Hyunjin
"Aku gak pernah bilang gak percya sama ucapan kamu" Ucap Yeji.
"Hadiah buat aku mana?" Tanya Hyunjin.
Yeji tersenyum lalu berbisik di telinga Hyunjin.
"Ada di Apartement kamu" Ucap Yeji membuat senyuman Hyunjin semakin melebar.
》》》》《《《《
"Enghh" Lenguh Yeji saat Hyunjin meninggalkan kissmark di ceruk lehernya.
Baju yang Yeji pakai sudah benar-benar kacau, semua kancing yang ada di bajunya terbuka sehingga menampakan bra berwarna merah yang ia pakai. Lipstik yg ia pakai pun sudah luntur akibat aktivitas berciuman mereka berdua.
Hyunjin terlihat kembali menyatukan kedua bibir mereka, memberikan lumatan demi lumatan di bibir kekasihnya itu yang tentu saja Yeji balas dengan senang hati.
Sedangkan lengan pria itu menjelejah kearah punggung Yeji mecari-cari pengait Bra yang Yeji pakai. Sampai akhirnya ia menemukan yang ia cari, baru saja ia hendak membuka pengait Bra yang Yeji pakai.
"jeglek"
Pintu Apartement Hyunjin tiba-tiba terbuka dan menampakan sosok seroang pria yang ternyata adalah Felix, teman dekat Hyunjin.
Ke tiga orang yang ada di ruangan itu terkejut bukan main, Hyunjin segera memeluk Yeji untuk menutup tubuh bagian depan Yeji. Sedangkan Felix langsung berbalik menghadal pintu.
"GOSH! I felt like I'm watching a live Porn Show " Ucap Felix.
"Lo kenapa gak tekan bel dulu sih sebelum masuk?!" Kesal Hyunjin karena kegiatannya terganggu.
"Siapa suruh lo gak tutup pintu bener-bener, untung ke gep nya sama gue, kalau sama orang lain udah di record kali" Jawab Felix.
"Mau ngapain sih lu tiba-tiba datang ke Apart gue?" Tanya Hyunjin kembalk
"Lo lupa apa malem ini kita ada acara buat ngerayain kita menang main bola tadi" Jawab felix.
"Astaga, gue lupa" Jawab Hyunjin.
"Tcck, udahah cepetan siap-siap, gue tunggu di bawah" Ucap Felix lalu keluar dari Apartement Hyunjin.
"Kamu bener-bener harus pergi sekarang?" Tanya Yeji.
Hyunjin mengangguk.
"Maaf ya" ucap Hyunjin sambil mengancingkan kembali kemeja yang Yeji pakai.
"It's okay, tapi besok kita jadi kan pergi ke Theme Park?" Tanya Yeji.
"Jadi kok" Ucap Hyunjin dengan senyumannya dn di balas dengan senyuman Yeji.
》》》》》《《《《《《
Suara dentuman musik di dalam sebuah club malam terdengar menggema di hampir seluruh ruangan.
Sedangkan itu Hyunjin bersama anggota tim sepak bolanya yang lain duduk di salah satu meja yang sudah mereka booking.
Mereka berbincang, bergurau, dan meminum minuman beralkohol yang mereka pesan. Para anak muda itu terlihat sangat menikmati waktu bersenang-senang mereka.
Hingga awalnya meja yang ramai akan orang-orang tersebut menjadi sedikit sunyi karena beberapa teman-teman Hyunjin ada yang pulang duluan, ada yang mencari partner untuk ONS atau ada yang pergi ke lantai dansa.
Menyisakan Hyunjin dan Felix di meja tersebut.
Hyunjin terlihat menahan lengan Felix saat pria itu hendak kembali menenggak satu gelas vodknha yang ke 6.
"Udah napa Lix, Gue gak mau ya nge gendong lo masuk kedalam mobil gue kalau lo knock out, di kira lo gak berat kali" Ucap Hyunjin.
"Satu gelas lagi ya, ya" Mohon Felix yang sudah mabuk.
"Gak" Ucap Hyunjin sambil menjauhkan gelas berisi vodka itu dari hadapan Felix.
Felix terlihat membuang nafasnya kasar.
"Lo kenapa Lix? Kenapa kelihatan stress banget kaya gitu?" Tanya Hyunjin yang sedikit khawatir akan kondisi teman dekatnya itu.
Felix dan Hyunjin pertama kali bertemu waktu masa-masa pkkmb dan kebetulan mereka juga ternyata satu fakultas&jurusan, terlebih mereka satu kelas dan ikut UKM yang sama . Makanya Hyunjin paling deket sama Felix di banding sengan anggota tim Football yang lain.
"Gue di putusin sama Winter" Jawab Felix.
"Ha? Bukan nya kemarin lo keliatan baik-baik aja sama dia" Tanya Hyunjin.
"dia mutusin gue secara tiba-tiba siang tadi, katanya gue terlalu soft buat dia" Jawab Felix membuat tawa Hyunjin lepas begitu saja.
"Soft gimana dah? Suara lo aja udah kaya bapak-bapak" Ucap Hyunjin.
"Gak tau, katanya gue juga kurang bisa muasin dia karena selalu dia yang mulai duluan" Ucap Felix blak-blak an.
Mendengar hal itu membuat Hyunjin terkekeh sambil menggeleng, ternyata Winter yang keliatan polos gitu liar juga asli nya.
"Seriusan dah, gue gak ngerti sama semua cewek yang pernah gue pacarin, kenapa gue selalu ngedapetin cewek yang liar dan selalu mau di mengerti apa yang mereka mau" Ucap Felix.
"I mean.. ah gak tau gue gak ngerti" ucap Felix lalu menelungkuplan wajahnya diatas meja.
"Eh lix jangan Pingsan!" Ucap Hyunjin sambil mengguncang bahu Felix.
Felix langsung mengangnkat wajahnya dari atas meja
"Apa gue pacaran sama cowok aja ya?" Tanya Felix.
"Jangan aneh-aneh dah Lix"Ucap Hyunjin.
"Seriusan, maksud gue siapa tau kalau gue pacaran sama cowok dia bakal ngertiin gue karena sama-sama cowok" Ucap felix kembali.
"Lo udah bener-bener mabok kayanya, gue anter lo balik sekarang" Ucap Hyunjin hendak bangkit dari tempat duduk nya namun Felix malah menggenggam lengan Hyunjin menahan agar pria itu tak pergi kemana pun.
Felix menatap kedalam mata hyunjin dan mendekatkan wajahnya kearah Hyunjin hingga..
'CUP'
Ia mendaratkan kecupannya di bibir Hyunjin, Felix hanya menempelkan permukaan bibirnya di permukaan bibir Hyunjin lalu pria itu menjauhkan wajahnya dari hadapan Hyunjin yang mematung karena terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Felix.
Kedua tatapan mereka bertemu untuk sesaat lalu Felix terlihat kembalk menyatukan bibir mereka, pria itu memberikan lumatan demi lumatan kecil di bibir bawah Hyunjin.
Namun itu tak lama karena Felix tiba-tiba kehilangan kesadarannya, meninggalkan Hyunjin yang masih mematung di tempatnya.
Bersambung .....

KAMU SEDANG MEMBACA
Third Wheel (END)
FanfictionFelix dan Hyunjin yang awalnya hanya Teman biasa menjadi Teman Tidur, Tiada masalah jika Hyunjin tak memiliki kekasih, tapi masalahnya pria itu memiliki Yeji disampingnya.