2.Dua

97 10 0
                                    

🗣️Awas ada typo......

😈😈😈😈

Setelah memastikan Yuqi aman,luce pergi, meninggalkan Yuqi yang tengah kebingungan.

Dengan tangan yang dimasukan kedalam kantung,luce terus berjalan,tanpa menghiraukan pandangan semua murid yang melihatnya dari jendela kelas.

Luce memasuki kelasnya yang sudah seperti kapal pecah.sampah dimana-mana,suara perempuan yang terus gosip,umpatan dari anak laki-laki yang bermain game,dan banyak lagi.

"Dion"panggil luce pada Dion yang tiduran dilantai dengan harsel.

"Kenapa bos?"

"Lo lacak kejadian kemarin,cari apapun yang ada di tempat kejadian."perintah luce tegas.

Dion langsung duduk dengan sempurna,begitupun dengan harsel."kenapa emangnya bos?kan itu udah jelas kelakuan mereka"heran Dion.

Pasalnya,Dion sudah yakin jika yang memukuli salah satu temannya itu adalah musuh bebuyutannya.jadi,tanpa di cari pun Dion sudah yakin mereka lah pelakunya.

Luce menggeleng "menurut gue aneh,Yon,entar gue jelasin,sekarang Lo lacak aja"Dion mengangguk patuh.nada bicara luce sudah berubah sejak memasuki kelas.

Harsel menepuk bahu sahabat nya"pelan-pelan aja luce,Lo gak usah segitunya.kita cari masalah nya bareng-bareng.jangan ngandelin diri Lo sendiri.ada kita semua yang bisa bantu Lo."ujar harsel tidak lupa dengan senyum manisnya.

"Thank sel"

Harsel mengangguk.

"HUWAA......elang bantuin gue.......pergi Lo anjing,jangan ke gue Mulu setan Lo ah...."rengek jayden.

Sahabatnya yang satu ini memang tidak bisa diam,kayaknya sehari jika tidak menjahili jayden hidupnya tidak akan tenang.

"Ka,udah dong.....tuh liat anaknya udah mau nangis"lerai Marven pada haska yang terus menjahili jayden sejak tadi.

Sejujurnya Marven ingin sekali tertawa,tapi,di urungkan.wajah jayden sudah memerah karena menahan tangis.

Haska terkekeh pelan.

Jreng

Suara meja yang di tabuh mengalihkan perhatian mereka dari jayden dan haska.disana,dipojok sana Yasha memegang sebuah sapu.membayangkan jika sapu itu adalah gitar.

"Huhuhu.....bang Yasha.....YASHA.....YASHA....."sorak Dion seperti melihat idolanya tampil.

"YEOROBUN,KALIAN SIAP?"teriak Yasha menggema.

"Neee.......i lop yu bang Yasha huhu.....prit...pritt"Marven bersiul heboh..

Bahkan,belum juga di mulai,tuh bocah udah goyang duluan.elang menepuk jidatnya.capek dengan kelakuan seorang Marven,yang tingkahnya di luar Nurul.

Yasha tertawa melihat wajah konyol para sahabat nya.

"Wo-ho"suara Yasha mengalun

"Wo-ho
Ha-la ha-la ha-la-la-la
Ha-la ha-la ha-la-la-la (wo-ho)
Ha-la ha-la ha-la-la-la
Ha-la ha-la mari mari"Marven menimpali.

"Berdansa dan menari ikuti alunan lagu"sahut Dion tidak mau kalah.

"Semua mata pun kini hanya tertuju padaku"harsel mengedipkan matanya kepada murid perempuan yang sontak mendapat kan pekikan heboh.

"Tapi tatap matamu seolah inginkan aku"suara Yasha kini bercampur serak

"Hobahhhh"sorak Dion.

YUQILA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang