7: tujuh

67 8 0
                                    

🗣️ awas ada typo....

Happy reading


😈😈😈😈

Ke esok kan paginya, Yuqi pergi ke markas ADARFIA dengan membawa koper dan tentunya itu adalah mainan dokter-dokter nya.

Setibanya di markas, Yuqi di sambut oleh Elang dan Haska. Kedua cowok anti ribet itu memang jarang pulang ke rumah. Berbeda dengan yang lain. Wajah keduanya tampak dingin, tak ada senyum sama sekali.

" Taruh dimana?" Yuqi to the point.

"Bawah tanah. Perlu gue anter?" Tanya Elang.

Yuqi tersenyum tipis, lalu mengangguk.

"Bilangin ke luce gue dibawah" kata Yuqi sebelum pergi pada Haska.

Haska mengangguk kecil, kemudian barbaring di sofa, melanjutkan tidurnya.

Elang menyalakan lampu ruang bawah tanah, sehingga tempat tersebut terang. Di salah satu sel, terdapat perempuan dengan kondisi duduk terikat dan mulut yang disumpal.

Yuqi menendang pintu sel, hingga membuat perempuan itu terkejut. " Hellowwww......ketemu lagi kita" sapa Yuqi riang, meletakan kopernya lalu mendekati perempuan itu.

" Gimana rasanya jadi budak, Retta?" Tanya Yuqi sinis.

Retta_salah satu teman Sanya yang berhasil luce bawa, menangis memohon ampun. Tubuhnya sudah mati rasa sejak kemarin malam, ditambah perutnya juga kelaparan.

" Sebelum operasinya mulai, gue bakal kasih Lo waktu buat kabur selama satu menit. El, buka pintunya." Perintah Yuqi dituruti Elang, meskipun bingung, Elang tidak akan menanyakan nya.

Retta yang merasa ada kesempatan, berusaha melepaskan ikatan yang mengikat kaki dan tangannya. " Waktu Lo tinggal 30 detik lagi"

Wajah Retta semakin menunjukan ketakutan. Begitu ikatannya terlepas, Retta buru-buru berlari ke arah pintu. Detik itu juga.....

DOR

"Waktu Lo habis Retta"

Yap, Yuqi menembak Retta tepat di punggungan. Yuqi tidak akan pernah membebaskan musuhnya begitu saja. Dia tidak memiliki hati malaikat, walau pun sedikit jika sedang menyiksa.

Dengan raut wajah tanpa dosa, Yuqi menyeret Retta dengan kerasnya. Jika Yuqi menyeret menggunakan baju atau tangan, Elang tidak akan bergidik. Masalahnya, Yuqi menyeret Retta menggunakan rambut perempuan itu, sehingga rambut yang rontok terlihat berjatuhan.

Melempar tubuh Retta pada dinding, mengakibatkan tembok tersebut retak. " El, sorry, tembok markas Lo retak" bukannya minta maaf pada Retta, Yuqi malah menyayangkan tembok markas ADARFIA retak.

Kan kasihan si kingkong ngeluarin duit banyak-banyak buat bangun markas. Yuqi tidak sejahat itu kawan-kawan.

Elang mengangguk kaku.

Kembali ke Retta.

Yuqi membuka koper mainan dokternya, dan mengambil obeng juga palu kecil. Yuqi berjalan pelan, penuh keanggunan. Jika itu di istana, mungkin Yuqi akan mendapatkan pujian. Tapi, ini ruang bawah tanah, tempat penyiksaan.

Srek

Sekali tarikan celana Retta sobek, Elang refleks memalingkan wajahnya dengan muka memerah. Tanpa dosa, Yuqi memasukan obengnya ke dalam kemaluan Retta lalu memajukan mundurkan nya.

Elang yang tidak tahan mendengar ringisan Retta, berlari keluar. Omong-omong lakban di mulut Retta sudah di lepas ya guys, jadi dia bisa mendesah dan melirik memohon ampun.

YUQILA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang