6.enam

72 9 0
                                    

🗣️ awas ada typo......

, 😈😈😈😈

Bagi kami Lo itu hanya sampah yang wajib kita bunuh.

..
.
.
.
.
.
.

.
.
.

😈😈😈😈

Malam nya sekitar pukul 10 malam, Yuqi dan ketiga sahabatnya nya sudah berada di arena balap. Keempatnya sedang gabut, dan untung nya, Hilga mengusulkan untuk menonton balapan antar geng.

Setelah menyiksa korbannya, Yuqi pingsan selama 2 jam. Dan ketika bangun, Yuqi langsung di peluk erat oleh sang ibu. Dan juga, Sheiin memberitahu nya jika ketiga sahabatnya sudah menunggu dikamar yang biasa mereka gunakan.

Dan disinilah mereka berada, ini bukan balap liar, arena ini salah satu aset milik Naiden yang memang memiliki hobi balap. Untung saja naiden mengijinkan arena pribadi nya menjadi arena balap. Tenang saja, arena balap naiden sudah mendapat surat ijin dari pemerintah, jadi tidak akan ada polisi.

" Bagi" pinta Yinka pada Hilga yang tengah menyesap rokok nya. Hilga melempar bungkus rokok nya pada Yinka yang langsung ditatap tajam.

"Mau?" Tawar Hilga pada Yuqi dan naiden. "Gak dulu, lagi gak mood gue" tolak Yuqi diangguki naiden.

Hilga mengangguk singkat.

Ketenangan yang mereka rasakan seketika lenyap begitu mendengar suara demit jamet.

" Widih, ada gerombolan nenek lampir juga disini" seru Yasha heboh. Sangat tidak mencerminkan seorang anggota geng.

"Berisik, monyet ah" dumel Hilga.

Yasha julid " dih, cantik-cantik ngerokok"

"Terus? Masalah sama Lo gitu?" Sewot Yinka.

Yasha pura-pura terkejut "eh, neng Yinka juga ngerokok".

" Bacot Lo babi" Yinka menginjak kaki Yasha, sehingga laki-laki itu memekik.

"Mampu, kan gue bilang, jangan ganggu Kunti yang lagi PMS. Ngeyel sih" Dion menggelengkan kepalanya, seolah menasehati anaknya yang tidak bisa di atur.

"Muka Lo , kondisikan" harsel meraup wajah Dion yang menurut nya menjengkelkan.

"Tangan Lo bau, bego"

Harsel nyengir " oh iya, tadi gue habis cebok sama bekas jengkol". Dion mengernyit jijik.

Yuqi menghela nafas pelan. Hei, dia kesini itu untuk healing, bukan mendengar keributan anggota dari musuh tengilnya.

" Sekali lagi Lo pada berisik, gue tendang burung Lo" ancam Yuqi.

Ketiganya sontak mengatupkan bibirnya. Perkataan Yuqi bukan hanya ancaman belaka. Dia akan benar-benar melakukannya.

"Lo ikut balap gak nai?" tanya Hilga mengalihkan topik. Naiden menatap Hilga lalu menggeleng" sekarang Yuqi yang turun" Hilga mengangguk.

"Siapa aja lawannya?" Tanya Yinka yang sudah menghabiskan rokoknya.

"Cuma tiga orang, dua ketua dari geng motor, satu nya lagi gue gak tahu. Trio gak ngasih tahu gue" jelas naiden. Trio itu asisten Naiden yang mengurus sirkuit balap.

YUQILA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang