13 : tiga belas

56 2 0
                                    

🗣️ awas ada typoo......

Happy reading guys......

😈😈😈😈

Di taman rumah sakit, Yasha menatap Luce khawatir, sudah satu jam sahabat nya itu terus menatap ke depan dengan tatapan kosongnya. Sungguh, Yasha khawatir dengan keadaan sahabatnya.

Mau membantu juga, dia tidak tahu masalahnya, jadi yang hanya bisa Yasha lakukan hanya menemani Luce agar tidak berbuat sesuatu yang aneh.

"Bodoh Lo Luce, Lo bodoh" gumam Luce yang dapat di dengar Yasha.

Kedua tangan Luce mengepal, mengapa dirinya mengatakan hal yang paling Yuqi benci? Itu diluar kendalinya. bukan tanpa alasan Luce melakukan itu, sudah beberapa hari terakhir, Luce merasa jika ada orang yang terus mengikuti kemana Yuqi pergi, dan itu tidak di sadari oleh si cantik kesayangan Arjuna family itu.

Yasha mendekat, tangannya mengelus pundak Luce lembut"boleh gue tahu, apa masalah Lo sama Yuqi? Dia gak biasanya semarah itu, Rio" jika Yasha sudah memanggil nama kecil nya, berarti laki-laki dengan rambut ponytail itu tengah serius.

Mata yang biasanya teduh itu, sekarang berubah tajam. Yasha tidak suka jika salah satu sahabatnya menutupi masalah mereka masing-masing. Mereka itu keluarga, dan keluarga seharusnya saling terbuka satu sama lain.

Luce menghela nafas kasar"gue gak sengaja ngomong sesuatu yang buat Yuqi merasa terkekang" jelasnya, dari raut wajahnya, Yasha tahu jika lelaki dengan tinggi 187 cm itu tengah frustasi.

Alis tajam Yasha menukik"tujuan Lo apa?"

Luce menoleh sekilas"ada yang ngincer Yuqi, Yas. Itu alasan gue"

Yasha tersenyum sinis. Sahabat kingkong nya itu berbohong. Terbukti dari tangannya yang terus mengepal.

"Kasih tahu yang sebenarnya Luce, atau gue suruh Dion buat nge-hack cctv di taman" ancam Yasha.

Tubuh Luce terdiam sesaat, lalu kembali merilekskan tubuhnya agar tidak ketahuan.

Dengan nada yang frustasi, Luce menceritakan semua yang dia katakan pada Yuqi, dan alasan Yuqi marah besar pada dirinya.

Yasha diam menyimak, kali ini Yasha yang harus jadi pendengar. Biasanya Luce lah yang menjadi pendengar setia bagi sahabatnya, bukan hanya sahabatnya, pada anggota nya pun Luce menjadi pendengar yang baik. Pendengar juga butuh didengar kan?

"Lo kasih tahu alasan nya gak?" Luce menggeleng pelan.

Yasha menahan geram, wajahnya sudah menunjukan muka julid nya lagi. "Luce bego, Luce bodoh....si bodoh ini ketua gue.... Lucario bodoh, Lucario bego.....Lucario goblok" nyanyi Yasha yang sudah greget.

Luce menatap Yasha tajam, tapi itu tidak mempan bagi Yasha yang sudah biasa mendapat tatapan itu dari mommy tercinta.

"Jadi sekarang Lo maunya gimana?"

"Gak tahu gue, mungkin gue biarin dia tenang dulu, baru gue jelasin semuanya."

"Gue sama yang lain ada dibelakang Lo, Luce. Kalau tuh kunti satu nyakitin Lo, bilang sama gue, biar gue pukul orang nya!" Ujar Yasha menggebu-gebu.

Luce menggeleng pelan. "Emang Lo berani lawan Yuqi?"

Dengan angkuh, Yasha mengangkat dagunya, persis seperti orang yang merasa paling berkuasa.

YUQILA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang