BAB 3

1.1K 250 17
                                    

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Becky menunjukkan Freen ke kamar barunya. Mereka sudah sampai di British 20 menit yang lalu. Becky sudah menyuruh seseorang mendesain kamar Freen sebegitu cantiknya.

Freen memandang takjub pada kamar barunya. " B-bukankah ini terlalu berlebihan? " Freen masih tercengang

Rumah Becky di British jauh lebih mewah daripada di Thailand.

" Kurasa tidak, kamar ini sangat cocok dengan mu. " elak Becky

" Bagaimana jika orang tua mu marah karena memperlakukan orang asing seperti ini? aku tidak ingin kamu menghambur uang untuk ku. " Freen menunduk takut

Becky memegang kedua bahu Freen. " Lihat aku Freen. " mau tak mau Freen mendongak dan bertemu tatapan lembut Becky

" Orang tua ku selalu mengajariku supaya saling membantu. Mereka tidak akan marah atas apa yang kulakukan padamu. Mereka dialam sana akan merasa senang sebab aku bisa membantu banyak orang. " jelas Becky

Otak Freen memproses informasi baru tersebut. Freen baru tau jika orang tua Becky sudah tiada. Sekarang dia merasa bersalah karena membuat Becky sedih.

" Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuat mu merasa sedih. " sesal Freen

" Tenang saja Freen, aku sudah mengikhlaskan mereka. Kamu harus membiasakan diri dengan kamar baru mu. Aku akan kembali ke kamar ku, letaknya tepat disamping kamar mu. Jangan ragu untuk memanggil ku jika kamu membutuhkan sesuatu. " ucap Becky sambil tersenyum

Becky berbalik keluar kamar Freen. Freen duduk dikasur king size setelah kepergian Becky. Freen menganalisis setiap sudut kamar barunya.

Mata Freen menemukan sebuah ponsel terletak diatas nakas dan ada sebuah catatan kecil.

Freen bangkit untuk melihat isi catatan tersebut. " Gunakan ponsel ini mulai sekarang. Sudah ada nomor ku didalamnya, itu agar memudahkan kita berkomunikasi. Semoga kamu menyukainya :) " Freen membaca dalam hati isi catatan tersebut

Freen kambali duduk di kasur guna menenangkan diri. Semua ini sangat baru bagi Freen. Dia tidak terbiasa mendapatkan perlakuan istimewa dari seseorang, itu membuat detak jantungnya tidak stabil.

Freen memeluk erat boneka beruang yang ada disamping ranjang. " Apakah Becky adalah malaikat yang kamu kirimkan untuk ku bu? ini masih terasa seperti mimpi. " Freen sering bertanya pada ibunya disaat saat tertentu

Walaupun sang ibu telah meninggal, Freen masih merasakan kehadiran sosok ibu yang akan selalu melindunginya.

" Apakah ibu disana marah padaku karena meninggal ayah sendirian? jika iya Freen minta maaf bu, Freen sudah tidak kuat dengan sikap ayah beberapa tahun terakhir. " Freen mengusap air mata yang hampir jatuh

Freen ingin bangkit menjadi gadis yang kuat demi sang ibu. Jadi dia berusaha sebaik mungkin untuk tidak menangis mulai sekarang.


The HeiressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang