BAB 4

1.3K 277 32
                                    

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

2 hari kemudian Freen tampak sudah nyaman tinggal bersama Becky. Freen melihat Becky turun dari lantai dua menuju ruang makan. Freen merasa akhir-akhir ini Becky banyak pikiran.

Freen manduga itu ada kaitannya dengan masalah paman dan bibinya. Meski begitu Becky tetap memberikan senyum ketika sampai dihadapan Freen.

" Maaf, apa kamu menunggu lama? " Freen menggeleng sebagai jawaban

" Aku juga baru turun. Kamu akan pergi kemana? " tanya Freen, ia mengamati Becky mengenakan setelan jas abu-abu

" Hari ini aku akan pergi ke perusahaan, kamu ingin ikut dengan ku atau tetap tinggal? "  Becky tidak yakin jika meninggal Freen sendirian dirumah.

Freen jelas ingin sekali ikut Becky ke perusahaan namun dia takut akan mengganggu Becky ketika bekerja.

" Bolehkah aku ikut? " Freen bertanya dengan suara kecil

" Tentu Freen, lebih baik jika kamu ikut bersama ku. " ucap Becky

" Setelah sarapan segera bersiaplah, kenalan pakaian yang menurut mu nyaman. "

" Oke. " balas Freen, dia bergegas menyelesaikan sarapan supaya Becky tidak menunggu lebih lama

15 menit kemudian Freen turun dari kamar lantai dua menuju keluar rumah. Freen yakin jika Becky sudah menunggunya sana.

Freen mengenakan hoodie sedikit over size dan celana jeans dengan warna senada.

Becky mengamati penampilan Freen dari atas sampai bawah. Menyadari tatap Becky membuat Freen gugup.

" Kamu tampak sangat imut mengenakan ini. " puji Becky gemas lalu mencubit pipi tembem Freen

Freen merasakan semburan panas dikedua pipinya. Freen menunduk, menyembunyikan rona merah diwajahnya.

Becky terkekeh kemudian membukakan pintu untuk Freen. Becky meletakkan tangan diatas kepala Freen saat akan masuk, itu berfungsi melindungi kepala Freen agar tidak terpentok atasan mobil.

Becky menutup pintu dan berjalan mengitari mobil untuk masuk dari sisi lain.

Freen yang mendapat perlakuan tersebut justru semakin memerah dari ujung kepala hingga ujung kaki. Freen menarik tudung hoodie agar bisa menyembunyikan wajahnya.

Freen tidak sanggup bila harus menatap wajah Becky. Becky juga tidak mempertanyakan mengapa Freen memasang tudung hoodie saat didalam mobil. Becky ingin membuat Freen senyaman mungkin ketika berada didekatnya.

Selama perjalanan terjadi keheningan yang nyaman. Begitu sampai Becky memarkirkan mobilnya di basement.

Sebelum turun Becky memberikan masker pada Freen. Freen berkedip beberapa kali, ia tidak menangkap maksud Becky.

The HeiressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang