O3

1.2K 76 7
                                    































"Iyaaa kak iyaa ini mau kesana"

"Gue juga takut anjir"

"Bentar lagi nyampe gue"

Ujar Luna kepada orang disebrang sana melalui ponsel nya.

Hari pertama rekaman tidak berjalan sesuai ekspetasi nya. Luna tak mengira dosen pada mata kuliah terakhir menyuruh mereka untuk melakukan penelitian tambahan, Yang jelas hal itu menghambat  kedatangan nya menuju ke lokasi rekaman.

Sialnya, Bus yang akan ia tumpangi tak kunjung datang. Bibirnya terus memanjatkan doa agar tak ada kejadian yang tidak mengenakan saat ia sampai nanti.

5 menit berlalu

10 meni berlalu

20 menit berlalu

Berdiam diri disini menunggu bus yang entah kapan sampainya tidak menimbulkan suatu solusi. Lantas, dengan berat hati ia memutuskan unuk berlari saja menuju ke training center Timnas.

Jarak yang ditempuh sekitar 9 km. Lumayan jauh, Namun mau tidak mau ia harus melakukan itu. Tak peduli dengan tatapan sekitar yang mungkin memandang aneh ke arah Luna, yang terpenting sekarang kehadiran nya di Training center.

•••

"What would we do today?"

"We will doing a photoshoot for our new jersey"

Rafael mengangguk paham. Untuk hari dan beberapa hari kedepan, kegiatan latihan tidak se-intens sebelumnya dikarenakan akan adanya pemotretan bagi jersey baru Timnas.

Rafael sedikit senang dengan berita itu. Pada umumnya, Jadwal program latihan mereka dilakukan setiap hari, pada waktu pagi dan sore. Hal itu tentu saja membuat tenaga Rafael terkuras habis, bagaimanapun ini adalah pekerjaan nya. Tanggung jawab yang sudah ia tanda tangani. Rafael tidak begitu tertekan untuk menjalani latihan nya karena memang sedari kecil ia menyukai sepak bola.

"Rafa, Justin! Let's go down stairs, the photoshoot will start soon"
Kata Nathan yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Justin dan Rafael pun mengikuti perintah Nathan. Mereka bertiga turun kebawah, menuju kesuatu ruangan dan Menemukan beberapa pemain lain yang sedang bersiap dan juga staff yang mempersiapkan alat pemotretan.

Salah satu staff dari mereka memberikan rundown pemotretan kepada staff timnas. Rafael, Justin dan Nathan diminta untuk mengganti baju sesuatu dengan wardrobe yang disediakan.

Saat sebelum kakinya melangkah masuk kedalam ruang ganti, Sekilas sorot matanya menangkap seorang perempuan yang baru saja masuk ke ruang pemotretan, tetapi Justin sudah mendorong nya untuk masuk ke ruang ganti sehingga ia tidak terlalu jelas menangkap objek itu.

•••

"Lo kok bisa telat astaga! Ga liat ini jam berapa?"

"Aduh kak, Maaf banget ini mah. Dosen gue ngeselin banget. Lagian, Pimpinan belum datang kan?"

"Memang ga ada takutnya ya ini anak"

Trina, selaku ketua divisi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Luna.

"Yaudah, Sekarang lo kerjakan pekerjaan lo"

Espresso + Rafael StruickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang