Belum mendapatkan handuk yang sedang dicari, lagi lagi terjadilah kejadian yang tak akan mereka lupakan dimalam pertama mereka, malam yang seharusnya menjadi malam yang paling romantis bagi setiap pasangan yang baru menikah,kini berubah menjadi malam yang penuh dengan kesialan
Dan kali ini lagi-lagi rayalah yang menjadi dalang dibalik semua peristiwa itu"Udah dapet belom handuk gue"sambil terus meraba lantai kamar
"Belom , emangnya tadi jatoh dimana si"
"Ya mana gue tau, kalok gue tau udah gue ambil sendiri" vano membalas dengan nada sewotnya
"CK"raya berdecak kesal"tunggu deh biar gue cek di depan kamar mandi"
Ya memang tidak mudah mencari handuk didalam kegelapan apa lagi didalam kamar vano yang terbilang luas, tapi ketika raya ingin berjalan kearah kamar mandi tak sengaja raya menginjak tangan vano sontak sang pemilik tangan pun berdiri
"Lo ya kalok jalan itu liat -liat kenapa si"entah kenapa raya begitu menyabalkan hari ini bagi vano
"Lah gimana mau ngeliat orang kamarnya aja gelap begini"jawab raya jujur
"Udah deh mendingan posisi lu jauh jauh deh dari gue dari tadi gue kena sial Mulu kalok Deket sama lo"
"Oh yaudah"
Baru dua langkah raya berjalan tiba-tiba
Bruukk
"Awwww"Raya terpeleset dan jatuh tepat diatas badan vano yang tidak memakai sehelai benang pun, mendapat sentuhan dari kulit raya ditambah wangi tubuhnya yang begitu nikmat membuat vano hampir kehilangan akal sehat nya.
Sedangkan raya yang merasa bahwa junior nya vano bangun hingga menyentuh kedua pahanya langsung bangkit dari posisi nya sekarang
"V-van Lo..."raya rasanya tak sanggup meneruskan kalimatnya tadi
Sedangkan vano yang berusaha menyembunyikan suaranya yang tiba-tiba berubah menjadi serak hanya menjawab"kenapa hm"
Wahh raya yang mendengar suara khas vano auto merinding sekujur tubuhnya, dan raya sudah dapat memastikan bahwa sekarang vano sedang dilanda nafsu yang begitu besar
"Handuk nya gak usah dicari lagi biar gue ambilin selimut yang ada diatas tempat tidur aja"
Raya pun bergegas mengambil selimut lalu memberikan nya kepada vano yang sedang membutuhkan, kali ini raya merasa sebagai pahlawan sekaligus menjadi setan karena telah membangkitkan hawa nafsu vano
"Ni selimut nya , gu-gue mau ngidupin lampu dulu"sambil bergegas pergi
Akhirnya kamar pun kembali terang, dan ternyata benar handuk yang dari tadi mereka cari ada didepan pintu kamar mandi, mengetahui hal itu vano langsung mengambil handuk tadi, dan bergegas menuju kamar mandi untuk mengenakan pakaian
"Lo tanggung jawab udah mukulin gue" sambil berjalan mendekati raya
"Ta-tanggung jawab apa?"dengan nada yang pura-pura tidak tahu
"Wahh,Lo jangan pura-pura gak tau ya,ni badan gue babak belur abis Lo gebukin"menunjukkan luka lukanya kepada raya
"Ya terus mau gue apain "dengan santainya dia mengucapkan hal barusan
"Pake nanyak lagi ,ya Lo kasi salep lahh"
"Iya iya bentar"dengan nada sedikit kesal
Raya pun berjalan menuju nakas yang ada disamping tempat tidur lalu mengeluarkan kotak berwarna putih dengan tulisan p3k lalu duduk di pinggiran kasur
"Loh itu kotak siapa, perasaan gue gak punya kotak p3k"tanya vano heran
"Ya punya gue lah"katanya sebal"udah cepet sini"sambil menepuk nepuk kasur agar vano segera duduk di sebelah nya
Vanopun berjalan dan duduk di sebelah raya
"Buka baju Lo"katanya dengan ringan
"Hah,apa!"vano terkejut
"Iya Lo bilang mau diolesi salep, kalok gak buka baju gimana gue mau ngolesinya"
"Ohh,gue kira Lo bakalan ngolesin yang ada di tangan aja"
"kalok gue ngolesinya di tangan aja, terus yang ngolesin dibelakang badan Lo siapa hahh"terdengar nada suaranya yang sedang menahan emosi
Tanpa berlama lama lagi akhirnya vanopun membuka bajunya, terlihat lah beberapa bekas memerah akibat pukulan raya tadi, sekitar ada 5 tanda dibelakang vano 2 ditangan kiri dan 1 ditangan kanannya, wahh kali ini raya memang benar-benar telah memukuli vano layaknya pencuri sungguhan
Raya pun mulai mengoleskan salep nya secara perlahan ketubuh vano
"Sss sakit pelan pelan dong"pinta vano
"Iya ini juga pelan pelan kok"balas raya
Selesai dengan tubuh vano,raya beralih ke tangan vano, dengan sabar dan perlahan tanya mengoleskan salep nya, tak lupa sesekali raya meniup tangan vano agar dapat mengurangi rasa perihnya, sedang kan vano hanya memperhatikan kegiatan raya sedari tadi, melihat hal itu raya langsung menekan kuat kuat luka yang ada di tangan vano
"Awwww"jerit sang pemilik tangan
"Makanya, jangan ngeliatin gue Mulu dari tadi"katanya dengan raut wajah yang cemberut tetapi mengemaskan
"Idihh pede banget Lo singa betina"mencibir raya
"Apa Lo bilang!,singa betina"katanya kesal"gue getok lagi kepala Lo Sampek pingsan mau, heran gue sembarangan aja Lo kalok ngomong"
"Ya emang bener kan"sambil berdiri dan langsung berlari ke luar kamar
"Ehh Lo ya, dasar vano sialannnn!"raya marah tak karuan melihat tingkah vano yang membuatnya emosi
Dan sangat disyukuri kamar mereka berdua kedap suara hingga orang luar tidak bisa mendengar teriakkan raya, sedang kan vano memutuskan untuk tidur di kamar tamu saja malam ini.
Weeeee vote nya jangan lupa yaaaa
Janji dehh kalok kalian kasi votenya aku bakalan update terus setiap hariBye bye sehat2 bestie qu.......😘😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
rayvano
Ficção Adolescente1821+++seorang gadis yang dijodohkan dengan seorang pria yang tak lain adalah anak dari sepupu tiri almarhum ayahnya kisahnya berawal dari kelalaian rayaca dalam menjaga dirinya ya biargak penasaran langsung baca aja dijamin GK bakala...