Chapter 7: Skorsing Berakhir Deeptalk?!

79 4 0
                                    

Tuhan, akhirnya payung yang selalu kupakai ketika hujan, sudah bisa ku lepas dengan begitu ikhlasnya.

_Chanara Amitha Nareswari_

***
HAPPY READING!!!

Sebuah pohon besar tiba-tiba saja jatuh tepat di hadapan Nara, spontan tubuhnya pun lunglai ke tanah. Sebab ranting pohon itu tidak sengaja mengenai betisnya, darah pun sedikit demi sedikit mengalir, hal ini membuat tubuh Nara jadi melemah karena Nara sendiri mengidap hemophobia.

Kejadian ini mengundang perhatian banyak orang, terutama anak SMADA. Karena peristiwa ini terjadi tepat di depan gerbang sekolah mereka.

Nichol yang melihat itu pun berlari menghampiri Nara tanpa memperdulikan tatapan Gezha yang sulit diartikan.

Baginya, hal terpenting sekarang adalah keselamatan Nara.

"Ra, lo gak boleh pingsan! Asma lo kambuh, Ra," pinta Nichol sambil menepuk-nepuk pipi Nara supaya sadar.

"Seseorang tolong panggil ambulans! Dia butuh pertolongan medis secepatnya," teriak Nichol meminta mereka menghubungi 119.

Nara yang mendengar itu pun langsung melambaikan tangannya cepat, meminta agar perintah Nichol tadi tidak benar-benar dilakukan. Karena sekarang dirinya hanya butuh inhaler secepatnya.

"Di tas! Tolong ambilin inhaler gue di dalem tas, Nich."

Mendengar permintaan itu, Nich pun segera mengambil benda itu di dalam tas Nara. Setelah kesulitan mencari, akhirnya Nichol berhasil menemukan inhaler itu, lalu dengan cepat ia berikan kepada Nara.

"Asma lo kambuh lagi, pasti karena lo ke trigger sama masalah yang nimpa lo beberapa hari ini, right?" tanya Nichol.

"GAK PERLU SOK TAHU! THANKS UDAH BANTU GUE," jawab Nara, lalu pergi begitu saja meninggalkan Nichol.

"GUE UDAH BANTU LO, MINIMAL TAU DIRI NARA," teriak Nichol tak terima bahwa dirinya ditinggal begitu saja.

Nara pun tidak peduli dengan teriakan yang Nichol layangkan padanya, karena sekarang Nara tidak punya banyak energi untuk membalas perbuatan laki-laki itu. Mungkin nanti ketika perasaannya sudah membaik.

"NARA, TUNGGU!" teriak Nichol lagi, dengan gigihnya ia berlari mengejar langkah Nara yang semakin cepat.

"Gue lagi gak mau diganggu, Nich. Jadi, stop ganggu gue!" geram Nara yang terganggu dengan kehadiran lelaki itu.

"Gue cuma mau ngasih tumpangan, siapa tau lo mau pulang bareng gue."

"Oke thanks, tapi gue lebih nyaman kalo pulang sendiri," tolaknya dengan cepat.

"Tapi ...."

"Lo bisa denger kan? Nara lagi gak mau diganggu, mending sekarang lo pergi bro!" ucap Gezha yang tiba-tiba memotong ucapan Nichol. Ternyata ketika semua orang sudah bubar, hanya Gezha lah yang masih stay melihat interaksi keduanya.

"Gue lagi ngomong sama Nara, bukan sama cecenguk kaya lo," hardik Nichol tak terima bahwa ada orang ketiga yang ikut campur dengan urusannya.

Narazha: Rain On The Clouds [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang