Harris memandangi Elaine dengan kebingungan sementara wanita itu menatapnya dengan tatapan penuh semangat."Aku mohon Harris! Ayo pergi jalan-jalan ke kota bersama sama!" Ajak Elaine dengan nada memohon pada pria yang lebih tua darinya.
"Maafkan saya nona Elaine, tetapi ada beberapa tugas yang harus saya kerjakan saat ini."
"Ayolah! Kamu bisa mengerjakan pekerjaan mu di lain waktu! Aku yakin Arion tidak masalah saat tak ada kehadiran dari mu, lagi pula dia pasti tak akan butuh bantuan dari orang lain kan?"
"Sekali lagi mohon maaf nona saya harus menolak ajakan dari anda."
Mendengar penolakan terus menerus dari Harris membuat Elaine mulai murung, senyuman yang tadinya terukir pada bibirnya seketika memudar.
"Baiklah jika itu kemauan dari anda, saya tidak memaksa lagi. Kalau begitu saya permisi" Ucap Elaine dengan nada sedih, Harris hanya diam memandangi Elaine melangkah menjauh darinya ia sedikit merasa bersalah karena harus menolak ajakan dari wanita baik tersebut.
DUAKKK
Sepatu heals Elaine tak sengaja menginjak kain gaun darinya membuat wanita tersebut jatuh kedepan dengan wajah menghantam lantai istana.
Harris seketika terkejut dan kebingungan ketika Elaine jatuh dengan tidak anggun didepan matanya, ia berusaha menahan tawanya melihat pemandangan tersebut. Mengingat gaun yang di kenakan oleh Elaine bisa terbilang lumayan panjang dari ukuran biasanya.
"AKU SAMPAI LUPA UNTUK MENGANGKAT GAUN KU! AH SIAL! IMAGE KU SEBAGAI PUTRI LANGSUNG HANCUR SEKETIKA DIDEPANNYA!!" Batin Elaine dengan malu sambil menutup wajahnya.
"N—Nona apa anda baik baik saja?" Tanya Harris dengan lembut sambil menahan untuk tidak tertawa.
Elaine kemudian menggelengkan kepalanya dengan wajah yang masih di tutup karena merasa malu untuk memandangi wajah Harris.
"A—Apa anda mau saya antarkan ke kamar anda nona??" Harris bertanya lagi kepada Elaine.
Akan tetapi gadis itu kembali menggelengkan kepalanya sambil terus menutup wajahnya, Pria itu menghela nafas lelah karena bingung harus berbuat apa lagi agar Elaine mau menjawab pertanyaan dari nya.
"Kalau begitu apa yang nona inginkan?..." Tanya Harris lagi untuk kesekian kalinya pada wanita itu.
"A—Ayo pergi jalan-jalan...." Kata Elaine sambil mulai mengangkat kepalanya, tampak wajahnya memerah seperti kepiting. Dan juga matanya yang berkaca kaca, suaranya yang begitu memelas seperti seorang anak kecil.
***
"AYO HARRIS! AKU TIDAK SABAR UNTUK PERGI MENJELAJAH KOTA INI!" Teriak Elaine dengan antusias sambil menarik tangan Harris berlari menuju alun-alun kota.
Harris hanya tersenyum kecik ke arah Elaine, pada akhirnya dengan terpaksa ia menerima ajakan dari wanita tersebut. Yah seperti yang dilihat, pria baik seperti Harris pada akhirnya akan luluh juga jika melihat orang lain menangis didepannya.
Sebelum pergi ke kota, Harris memberikan pakaian baru pada Elaine untuk menggantikan gaun nya tersebut yang sedikit membuat wanita itu kesusahan saat bergerak, jadi dengan kemeja putih dan celana coklat yang di berikan Harris. Elaine jadi lebih leluasa untuk bergerak sekarang.
"Ini pertama kalinya aku memakai pakaian seperti ini~! Ayah ku selalu menyuruhku untuk memakai gaun karena seorang putri dilarang mengenakan pakaian selain gaun"
"Saya baru tau bahwa ada peraturan seperti itu di kerajaan selatan"
"Ya bisa dibilang peraturan itu khusus para bangsawan, jujur saja aku sangat benci akan peraturan yang ada di kerajaan selatan. Karena ulah ayahku itu kerajaan terasa seperti neraka."
Harris terkekeh kecil mendengar ocehan dari Elaine mengenai peraturan bodoh yang ayahnya buat untuk kerajaan selatan.
"Setidaknya setelah rasa sengsara yang nona alami dulu bisa terobati saat ini karena untuk pertama kalinya anda merasa bebas dari peraturan bukan?" Kata Harris sambil mengusap Surai rambut ungu dari Elaine.
Mendengar perkataan dari Harris membuat Elaine merasa terkagum-kagum padanya, sudah ke dua kalinya ia bisa mendengar ucapan seperti itu dari seseorang, Entah kenapa sekarang Elaine bisa merasakan pipinya perlahan mulai kembali merona. Perlakuan lembut dari Harris membuat Elaine jadi nostalgia.
"Y—Yah itu benar, sekarang aku sudah merasakan kebebas di tempat ini haha..."
Sesampainya di alun alun kota, Elaine kemudian membeli beberapa makanan yang ia inginkan disana, kebetulan sekali banyak pedagang yang buka pada hari itu. Jadi banyak sekali makanan yang bisa di cicipi.
"Hmm! Harris! Coba ini! Rasa bumbu dari daging ini sangat terasa!" Ucap Elaine dengan mulut sedikit penuh akan daging sapi yang ia beli di penjual daging sapi panggang, saking menikmati makanannya pipi nya sampai belepotan.
"Maaf nona tapi saya tidak bisa menerimanya, di dalam kerajaan seseorang yang memiliki jabatan rendah untuk tidak menerima makanan ataupun barang apapun dari bangsawan luar."
"Sayang sekali, padahal aku ingin kau tau dengan rasa dagingnya..."
"Oh ya setelah ini apa nona akan kembali k—" Belum sempat menyelesaikan perkataannya tiba-tiba saja seorang pria tak sengaja menyenggol bahu Harris.
"Ah— MAAF! AKU TAK SENGAJA MENYENGGOL ANDA TUAN!" Ujar pria itu sambil membungkuk maaf kepada Harris.
"Tidak apa-apa, kamu tak perlu minta maaf ini salah saya juga menghalangi jalan anda...."
"Tidak tidak! Itu sepenuhnya kesalahan dari aku jadi tolong jangan meminta maaf seperti itu tuan!"
Harris hanya terkekeh kecil melihatnya, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan canggung.
"Omong-omong....siapa nama anda?? Ini pertama kalinya saya melihat anda di sini." Tanya Harris yang merasa asing dengan penampilan dari pria didepannya itu.
"Aku Funin Mamori... Aku seorang yang baru saja bergabung ke tim petualang beberapa hari yang lalu kebetulan, yah aku juga berasal dari kerajaan Dexter dan pindah kesini untuk mewujudkan impian ku."
"Kerajaan Dexter? Itu kerajaan yang sangat jauh dari sini, saya tidak menyangka bahwa anda bisa sampai jauh jauh hanya untuk pergi ke kerajaan Sol4ce" Harris terkejut ketika mengetahui bahwa pria didepannya adalah seseorang yang berasal dari kerajaan Dexter yang dimana kerajaan itu bertempat di balik pegunungan.
"Yah aku sering mendengar tentang kerajaan Sol4ce di kampung halaman ku karena aku penasaran aku memutuskan untuk pergi mengunjungi tempatnya."
"Oh ya siapa nama mu tuan?"
"Saya Harris dan ini Elaine ia berasal dari kerajaan selatan kami berdua sedang berjalan jalan disini"
"Halo!" Sapa Elaine yang sudah ada di sebelah Harris.
"Begitu ya, kebetulan juga aku sedang mencari beberapa makanan disekitar sini de—"
"Funin! Ayo! Semua sudah menunggu!" Teriak seseorang yang memanggil Funin.
Mendengar panggilan tersebut Funin pun menoleh dan melihat ke tiga rekan nya yang sudah menunggu dirinya, Harris dan Elaine juga ikut menoleh ke asal panggilan itu.
"Maaf tuan Harris dan nona Elaine, aku harus pergi dulu sekarang.... Sampai jumpa!" Ujar Funin berlari untuk menghampiri rekannya.
Harris memandangi ketiga rekan nya dari Funin, tak ada sedikitpun yang terlihat aneh dari mereka akan tetapi insting Harris mengatakan bahwa mereka itu berbahaya.
"Apa jangan-jangan mereka.... Ah itu tidak mungkin" Batin Harris sambil menggelengkan kepalanya untuk membuang pikiran negatif tentang mereka.
"Ayo pulang! Sebentar lagi kereta kerajaan ku akan menjemput ku!" Kata Elaine menepuk pundak Harris.
Pria itu pun terdiam sejenak kearah Elaine lalu mengangguk dengan senyum tipis yang terukir diwajahnya.
"Ya semoga itu tak terjadi."
—TBC—
~BERSAMBUNG~Helo helo
Aduhai wak gara-gara ujian Zenan jadi susah luangin waktu buat nulis ceritanya
Maap kalo ada beberapa kesalahan di beberapa tulisan Zenan🙏🏻
Doa kan saja semoga Zenan bisa cepet-cepet selesai ujiannya biar bisa nulis kelanjutan ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS THE REAL KING? [Sol4ce]
Fantasy"Sebenarnya raja di kerajaan ini siapa?" Tanya Harris menatap dengan ngeri pemandangan di depan matanya. Kerajaan Sol4ce adalah suatu kerajaan yang terkenal akan kemakmurannya, banyak sekali rumor mengatakan bahwa kerajaan itu menjadi sangat makmur...