Don't See My Self Inside

113 9 11
                                    

⚠️WARNING!!!!!!⚠️
-Cerita ini untuk 13+
-Just Fanfic
-Adegan kekerasan
-Mengandung bawang
-Kata - kata kasar
-SIBLINGS NOT SHIP!!!

–||Selamat Membaca||–
•My Home bab 1•

–||Selamat Membaca||–•My Home bab 1•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-||Aku Kan Selalu Ada Disisi mu||-

•Duri POV: On•

"APA APAAN NILAI CUMA 80??!! DASAR ANAK BODOH!!!"

BUAGH!!! Terdengar suara pukulan yang dilayangkan oleh ibu dari Duri dan Solar.

Hal tersebut sudah biasa dan sudah menjadi makanan sehari-hari Duri dan Solar.

Meski begitu, akankah normal jika itu terjadi setiap hari? Sudah pasti tidak bukan? apalagi yang melakukannya adalah orang tua kandung sendiri.
Tubuh Duri saat ini sudah dipenuhi oleh lebam.

Ya gimana gak lebam? ibunya saja sudah memarahi Duri hampir 1 jam lamanya hanya karena nilai ulangan Duri mendapat nilai 80, Berbeda dengan Solar yang mendapat Nilai 95 di ulangannya.
Bahkan lebam yang sebelumnya juga masih terasa nyut nyut-an bagi Duri

"Sshh... U-udah bun... Aakhh!!... Udaah... S-sakit Bun... S-sakit..." Duri merintih kesakitan akibat pukulan dari ibunya.

"INI HUKUMAN BAGI ANAK BODOH SEPERTIMU!!!" Bentak ibunya kepada Duri sampai menyebabkan Duri ketakutan.

Bagi siapapun yang mendengarnya pasti akan merasa prihatin, padahal nilai 80 merupakan nilai tertinggi di kelas Duri.

Bahkan teman-teman Duri saja banyak yang mendapat di bawah 70, lantas mengapa Duri dimarahi oleh ibunya sendiri hanya karena mendapat dibawah 90? itulah yang terlintas dalam benak pikiran Duri.

Duri terduduk lemas karena menahan sakit dari banyaknya pukulan dari ibunya, bahkan hidungnya saja sudah mengeluarkan darah karna tadi sempat terkena pukulan di sana.

Kemudian Ibunya menendang perut Duri menyebabkan Duri terlempar dan membentur dinding di belakangnya.

Duri meringkuk sembari memegangi perutnya yang sakit akibat tendangan dari ibunya.

"Uhuk!!.. Sshh... Aakhh!!... U-udah bun pliss udah.." Duri mengeluarkan batuk darah akibat tendangan ibunya, pandangannya pun mulai memburam.

Kepala Duri terbentur kencang oleh dinding sehingga menyebabkan Duri mulai kehilangan kesadarannya.

Ibu akhirnya meninggalkan Duri sendiri dalam keadaan terluka parah.

Sebelum kehilangan kesadarannya, Duri melihat samar-samar bayangan seseorang yang mendekat dengan tergesa-gesa.

Yah, itu kembaran nya alias Solar. Ia baru berani keluar dari persembunyiannya karna sedari tadi Duri menyuruhnya untuk tetap diam sampai ibu mereka selesai menghukum Duri.

My Home ||OG||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang