Why... (2)

78 7 14
                                    

⚠️WARNING!!!!!⚠️
kata-kata kasar
Adegan kekerasan
Cerita untuk 13+
JUST FANFIC
SIBLINGS, NOT SHIP!!!!
Mengandung Bawang:v

–||Selamat membaca||–
•My Home bab 3•

•Solar POV: On•

"DURI!!" Aku mengguncang tubuhnya dan tak ada reaksi.

Blaze Dirgantara atau biasa dipanggil Blaze segera mundur ke barisan belakang dan memanggil sahabatnya yang merupakan anggota PMR.

"ICE!! SI DURI PINGSAN!!!" Uca-ralat, teriak Blaze memanggil sahabatnya, Raffasya Exshya, kerap juga dipanggil Es/Ice.

Ice pun segera menggendong Duri ke UKS.

"Gw titip Duri ya, Ice.. Nanti habis upacara, gw mampir dulu ke UKS.."

Ice mengangguk dan segera membawa Duri ke UKS untuk diberikan pertolongan pertama.

"Duri... Kamu kenapa??..." gumamku pelan.

•Solar POV: Off•

•Ice POV: On•

"Ni anak perasaan ringan beut dah... Tumben bat dia pingsan..."

Gumamku sembari berjalan menuju UKS, Yah jarak yang lumayan jauh jika dari barisan Duri dan Solar.

Sampai UKS aku merebahkan Duri pada ranjang UKS lalu membuka kancing almamater Duri.

Aku beranjak mengambil sebuah kursi dan meletakkannya di samping ranjang.

Aku melepas dasi yang Duri kenakan.

Setelah itu, aku membuka kancing paling atas kemeja Duri, tujuannya agar Duri dapat bernafas lebih leluasa.

Aku memegang dahi Duri. Terasa panas...

"Demam ya?... Terus keknya belum sarapan juga deh.."

Aku kemudian beranjak mencari kain untuk kompres dan wadah untuk airnya.

Aku mencelupkan kain tersebut dan memerasnya, lalu meletakkannya di dahi Duri.

Aku kemudian kembali duduk di kursi.

Aku menggeser sedikit kursiku ke dekat dinding agar aku bisa bersandar.

Aku melirik ke arah lapangan.

Anak-anak sudah bubar dan kembali ke kelasnya masing-masing, itu berarti upacara telah selesai.

Pada saat aku melirik gerombolan anak-anak yang berlarian meninggalkan lapangan upacara, aku mendengar suara lenguhan.

"Nghh...D-dimana ini?..."-Duri.

"UKS, kau pingsan tadi. Sama demam sih.." Ucapku membalas Duri.

"M-makasih I-ice... M-maaf ngerepotin..."-Duri.

Aku heran, bukankah sudah jadi tugas anggota PMR membawa murid yang sakit dan memberinya pertolongan pertama? Kenapa Duri minta maaf? Ah sudahlah, pikir belakangan saja.

"Sama-sama, lo... Belum makan ya Ri?" Ucapku membalas dan berbalik tanya.

Bersamaan dengan itu, pintu UKS terbuka dan memperlihatkan seorang anak laki-laki berkacamata, berambut coklat yang acak-acakan, topi yang ia pegang di tangan kirinya dan nafas ngos ngos-an akibat berlari, Itulah Solar.

"Hah.. Hah.. Duri!!!"

•Ice POV: Off•

•Duri POV: On•

My Home ||OG||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang