10.pahit

119 9 2
                                    

Mereka tidak percaya bahwa orang yang dia anggap dingin itu ternyata bisa melakukan hal yang sangat ceroboh

"Aragahhgarhgarahagar, gue gak bisa lindungin adik gue" gumam Ruka

"Astaga kak Ruka tanganmu kenapa?"
Ucap Chiquita yang pertama kali sadar dengan tangan Ruka

"......."

"Eh kak Ruka biar gue dulu yang pegang kamu sana untuk istirahat, pasti kamu capek" rami yang mulai ingin mengambil asa tapi dicegat kembali oleh Ruka

"J-jangan"

"Kak Ruka tolong istirahatlah tanganmu berdarah"

"GAK AKAN!!!"
"INI SEMUA SALAHKU, SEANDAINYA AKU GAK NINGGALIN ASA SENDIRI WAKTU ITU!!!!"

hiks....... Hiks...... Hiks......

Suara Ruka bahkan sampai membuat asa sedikit sadar

"I-ini s-semua b-bukan s-sal-lah m-mu k-kak" ucap asa yang sedikit sadar walau ucapannya terbatah-batah

Walau asa setengah sadar tapi dia masih saja bisa menutup mulut Ruka

"Stttt.....  K-Kak     r-ruka j-jangan b-bilang g-gitu"

Asa memberikan senyum kepada Ruka hingga dia menutup matanya kembali

"Kak aku harus berjuang untuk kalian"
"Maafkan aku kalau kalian mencemaskan ku"
"Maafkan aku yang lemah dan tidak berdaya ini" gumam asa sebelum menutup matanya kembali

______________________________________

Pharita berlari kearah dokter yang menangani asa

"D-dok asa"

"Nafasnya diatur dulu baru bicara"

Pharita pun menceritakan kejadian saat itu

"Kenapa bisa dia melakukan itu?"
"Apa yang ada di pikirannya?"

"Aku tidak tau dokter tapi yang penting dokter cepat tangani dia sebelum ada apa-apa"

"Ya, sebaiknya kamu diluan aku akan panggil perawat dulu"

"Baik dok"

Dokter itu pergi memanggil perawat dan pharita yang berlari menuju kamar dimana asa di rawat

______________________________________

"Kak pharita lama banget"
Kesal Rora yang melihat asa sudah sekarat tapi pharita lama sekali

"Huha..... Huha..... Akhirnya"
Ucap pharita

"Mana dokternya kak Rita?"
Ucap ahyeon berbarengan dengan rami

"Tunggu sebentar"

"....."

"Mana pasiennya" kata orang yang tidak lain adalah dokter tersebut

"Ini dokter" tunjuk Ruka yang mengarahkan dokter kepada asa

"Suster tolong cepat sedikit"

"Baik dok"

"Mohon kalian semua tolong keluar dulu, kami tidak bisa menangani pasien kalau banyak orang dalam ruangan"

Semuanya menyetujuinya kecuali.......

"T-tapi saya masih mau di dalam dok"
Ucap Ruka sedikit membantah

"Tolong pahamlah situasi sekarang"

"Kak Ruka ayo keluar"
Ucap pharita yang menyuruh Ruka untuk segera keluar

"Baiklah" Ruka keluar dengan hati yang begitu berat karena tidak bisa berada di sisi asa

rumahku adalah kalian "BABYMONS7ER"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang