11

988 85 16
                                    

Kenzo?

Hufftt

Helan nafas sudah terdengar beberapa kali dari hidung mungil Natha, sudah satu jam berlalu Natha duduk di dalam mobil guna menunggu anak kecil yang akan menyebrang jalan seorang diri. Itu untuk misi nya, ia rela menunggu lama-lama seperti ini, jika bukan karena hadiah nya yang sangat menggiurkan Natha tak akan bersedia menunggu-nunggu di siang bolong gini.

"Halah bodo lah, karep mu weh. Gue hausss huaa" Ucap Natha.

"Bodo amat, wes lah mau beli minum. Biarin aja ntar kalo tuh anak kecil udah nyebrang jalan" Ucap Natha seraya keluar dari mobil nya.

Natha melangkahkan kaki nya ke salah satu warung yang menjual berbagai macam minuman.

"Mang air mineral nya 1" Ucap Natha.

"Siap neng" Ucap sang penjual minuman.

"Ini neng" Ucap mamang penjual nya menyondorkan 1 botol air mineral ke Natha.

"Berapa mang?" Tanya Natha.

"10 rebu aja neng" Jawab si mamang dan langsung di beri uang oleh Natha.

"Kembalian nya ambil aja" Ucap Natha lalu pergi meninggalkan sang penjual yang menatap uang dan Natha bergantian.

"Lah ini kan kaga ada kembalian nya" Gumam nya.

Kembali lagi pada Natha, kini ia tengah bersiap melangkahkan kaki jenjang nya ke zebra cross sambil menegak minuman nya. Dan itu berhasil mencuri perhatian orang-orang di sekitarnya. Sampai di trotoar Natha membuang sampah botol nya ke tempat sampah, saat akan melangkahkan kaki nya kembali ke mobil. Mata Natha tak sengaja melihat anak kecil laki-laki kisaran berumur 5 tahun tengah berjalan sendirian di zebra cross, Natha menoleh pada tanda. Ia membelakkan mata nya kaget saat melihat tanda itu akan berubah menjadi merah, dengan sekuat tenaga nya ia berlari ke tengah-tengah zebra cross membuat pengendara-pengendara di sekitar nya heran.

Hap..

Natha dengan segera menggendong bocah cilik itu ke dalam dekapan nya dan membawa nya berlari ke trotoar lagi. Tepat setelah itu, tanda pejalan berubah menjadi merah. Natha menghela nafas lega, ia berhasil menyelamatkan bocah cilik itu. Dan perbuatan nya mampu membuat orang-orang di sekitarnya berdecak kagum atas kebaikan hati nya.

Natha menatap bocah cilik di depannya yang kini tengah menatap nya dengan mata berckaca-kaca. Natha jongkok menyamakan tinggi nya dengan bocah cilik tadi, meletakkan tangannya di kepala belakang bocah itu Natha bercucap dengan lembut.

"Hei kamu sama siapa hm? Kenapa nyebrang jalan sendirian?" Tanya Natha lembut sembari mengelus rambut bocah tersebut.

"Aku gak tau hiks dimana olang tua aku tante hiks" Ungkap bocah itu sesegukan.

Natha menatap menatap bocah itu prihatin, dengan cepat Natha mendekap tubuh mungil bocah itu. Mengelus punggung mungil nya dengan lembut.

"Udah ya, jangan nangis ada kakak di sini" Tutur Natha lembut dan di angguki oleh bocah itu.

Terlalu asik menenangkan bocah itu, Natha tak sadar jika sedari tadi ia menyelamatkan bocah itu ia sudah di perhatikan oleh seseorang.

"Akhirya aku bisa melihat mu lagi"

Natha kini tengah berada di depan mini market bersama bocah cilik tadi. Atau sekarang bisa kita panggil dengan Cio, Cio memang bibit-bibit cogan. Di usia nya yang masih balita, Cio memiliki rupa yang tampan. Natha yakin, jika Cio sudah besar nanti, pasti ia sangat tampan dan menawan hingga membuat kaum hawa berbinar menatap wajah nya. Natha

menatap Cio yang kini tengah memakan es krim dengan hikmat hingga belepotan ke mana-mana.

"Heh bocil, makan kok belepotan sih" Ucap Natha membersihkan es krim di muka Cio menggunakan tissue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIGURAN (harem story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang