Bel istirahat berbunyi tanda siswa maupun siswi di perbolehkan untuk mengisi kembali tenaga nya ke kantin. Begitu juga Kathrina dan teman teman nya yang sedang duduk anteng di bangku kantin dan menunggu pesanan nya datang.
"Si Ashel mana sha?" Tanya Kathrina yang tak melihat teman nya itu sedari tadi.
Indah yang sedang bermain ponsel pun langsung mengalihkan tatapan nya ke arah Kathrina, "Biasa, paling baca buku di kelas." Jawab Marsha.
Kathrina menganguk dan melanjutkan kegiatan nya yaitu melihat lihat sekitar kantin. Saat melihat kearah pintu kantin, ia bertatapan dengan mata Gita yang terlihat datar dan dingin, seperti biasa.
Gita yang baru datang pun langsung menghampiri meja Kathrina dan Marsha. Degup jantung Kathrina berpacu dengan cepat, ia menelan ludah nya kasar.
"Pesen apa kamu?" Tanya Gita yang terus menatap Kathrina yang ada di depan nya. "G-ga pesen apa apa ko." Jawab Kathrina gugup.
Gita hanya menganguk dan mempersilah kan teman sekampus nya untuk duduk, "Bini gue mana ye?" Tanya teman Gita yang bernama Oniel.
Gita bergedik acuh tanda tidak tahu, "Kalian tau ga Indah IPS 3?" Tanya Oniel kepasa Marsha yang memang ada di hadapan nya.
Marsha berpikir sebentar, "Oh ka Indah?" Tanya Marsha yang di anguki Oniel.
"Itu mah temen kita, ya kan kath?" Lanjut Marsha pada Kathrina.
Kathrina hanya menganguk cepat, dirinya tidak berani berhadapan dengan Gita.
Tiba tiba peria dengan stelan kaos dan topi ala ala pedagang menghampiri meja Kathrina dengan membawa dua mangkuk bakso yang sangat merah karena saus sambal.
Gita yang nelihat itu pun langsung menatap Kathrina dengan tatapan tajamnya,"Kath..." Ucap Gita dengan amarah yang tertahan.
Kathrina mengumpat pelan karena kebohongan nya berhasil di ketahui, "Cuma sekali." Jawab Karhrina yang mencoba berani dengan menghilangkan kegugupan nya.
Marsha menyantap makanan nya dengan tenang, sementara Kathrina hanya diam tak berani menyentuh makanan nya.
Marsha menatap Kathrina bingung karena sedari tadi makanan milik nya tidak ia makan sama sekali, "Di makan Kath." Peringat Marsha.
Kathrina menganguk, dengan ragu dia menyentuh sendok yang ada di mangkuk itu. "Satu suap satu hukuman." Sela Gita yang memberhentikan Kathrina saat menyuap kan satu sendok kuah bakso kedalam mulut nya.
Kathrina pun menaruh kembali sendok nya dan menatap Gita kesal, "Apa apa gaboleh." Gerutu Kathrina kesal.
Gita yang mendengar hal itu hanya menghela nafas kasar, "Ini juga demi kamu! Jangan banyak ngebantah." Tegas Gita.
Indah dan Ashel pun datang, mereka langsung bergabung dan memesan makanan. "Sayang, kamu ga pesen?" Tanya Indah pada Oniel.
Oniel menggeleng, "Nunggu kamu ndah." Jawab Oniel dengan senyum nya.
Alhasil Indah hanya tersenyum salting, "Yaudah ayo pesen." Ajak Indah yang di anguki oleh Oniel.
"Kalian mau pesen apa?" Tanya Indah yang sudah berdiri untuk pergi ke kantin.
"Gue Soto ya Ndah." Ucap Ashel yang di anguki oleh Indah.
Oniel menatap Gita untuk meminta jawaban, "Gue engga, mau pulang." Jawab Gita.
Oniel membelalakan kedua mata nya kaget, "Terus tugas ini gimana? Tanya Oniel.
" Aman." Balas Gita singkat.
Dengan tanpa rasa kasihan sama sekali, Gita menyeret Kathrina untuk keluar kantin dan menuju parkiran dimana mobil nya berada.
"Lepas ka! Sakit..." Lirih Kathrina melihat pergelangan tangan nya yang memerah.
Gita memojokan Kathrina ke sisi kanan Mobil dan mengukung nya dengan satu tangan nya. "Apa lagi sih?" Ucap Kathrina kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
GITKATH
Подростковая литератураPerjodohan paksa antara cewe dingin dan cewe centil?