Gita menatap kathrina datar, "kamu bisa nurut ga? Nurut sekali aja." Jawab gita yang hanya di balas deheman pelan dari kathrina.
Kathrina sebisa mungkin tidak menatap mata gita yang bisa di sebut tajam, "Jawab!" Bentak Gita kesal karena kathrina tidak menjawab pertanyaan nya.
Kathrina menghela nafas pelan sebelum meenjawab pertanyaan gadis yang lebih tua di depan nya, "kamu mau apa sih? Aku cape tau ga sama sifat kamu yang over protective!" Ucap Kathrina dengan nada tinggi.
Nafas gita memburu, emosi nya semakin meninggi ketika kathrina mengucapkan kalimat tersebut. "Itu karna kamu yang selalu ga nurut dan terus ngebantah kathrina!" Bentak Gita dengan nada yang tak kalah tinggi.
Kathrina yang terlampau kesal pun mendorong Gita sehingga gadis itu bisa keluar dari kukungan sang kekasih.
Dengan cepat Gita mencengkram tangan Kathrina, "Ngebantah lagi? Kurang hukuman yang kamu dapetin kemarin-kemarin?" Tanya Gita dengan nada penuh penekanan.
Kathrina meringis pelan merasakan sakit di area pergelangan tangan nya, "Lepas ka! Kamu kasar tau ga!" Bentak Kathrina mencoba menyingkirkan tangan Gita yang semakin kuat di tangan nya.
"Sialan." Umpat Kathrina, dengan satu kali gerakan dia menendang perut Gita sehingga membuat gadis itu tersungkur kesakitan.
Tak membuang kesempatan, Kathrina dengan kecepatan penuh berlari kearah mobil nya dan Kathrina meninggalkan sekolah dengan mobil nya itu.
"Fuck Kath!" Umpat Gita menendang ban mobil nya.
•••
"Huh, Gita sialan! GUE BENCI SAMA LO GITA!" Teriak Kathrina di dalam mobil nya. Gadis itu dengan penuh kesadaran mengendarai mobil nya dengan kecepatan melebihi rata-rata.
"Tunggu, tas gue? Ah bodo amat, palingan di bawa sama Marsha." Gumam nya kembali mengendarai mobil nya itu.
Gadis itu pergi entah kemana, karena tujuan nya adalah menghindari seseorang yang bernama 'Gita'. Dering ponsel terus menganggu aktivitas menyetir nya, tertera nama sang kekasih ralat sang penganggu yang terus menghubungi nya. Siapa lagi jika bukan Gita?