Bab 3

134 15 2
                                    

Sekolah.

Tempat dimana para anak-anak akan belajar, mencari ilmu, menemukan bakat, dan lain-lain.

Tetapi, bagi (Name) sekolah adalah tempat untuk beradaptasi dengan kehidupan ke depan. Karena itu dirinya hanya fokus terhadap masa depan, bukan masa lalu.

Sama seperti saat ini, kelas lagi riweh karena perdebatan antara (Name) dan salah satu teman sekelasnya, sebut saja Leanna.

"Bohong! Kamu pasti diem-diem selingkuh kan dengan pacar aku? Aku udah merhatiin kamu tau gak!"

"Dih, amit-amit gue selingkuh dengan pacar lu, lagipula gue ga tahu siapa pacar lu. Gimana gue mau selingkuh?"

"—emang lu punya bukti?"

(Name) langsung tancap gas agar permasalahan ini selesai, dia merasa malas untuk meladeni gadis tolol dan bucin akut sepertinya.

"Cih, langsung playing victim, bodoamat! Kamu kan pernah nebeng bareng sama pacar ku! Aku yakin kamu selingkuh—"

"Bacot lu anjing, rese' banget jadi orang, sekarang gue tanya sama lu."

"Pacar lu siapa tolol?" tanya (Name), sarkas.

"I-Itoshi Sae," jawab Leanna.

Mendengar nama sang kakak kelas, (Name) langsung melotot kan matanya pada Leanna. Alisnya berkerut. Seperti baru saja memakan makanan kosong.

"Lah? Kak Sae? Yang bener aja lu!"

"Iihhh... Aku ga bercanda!!"

Leanna meneteskan air matanya, lalu mulai menangis.

Sontak saja sirkel Leanna bergegas menghampirinya, mirip adegan sinetron, ketika sang tokoh utama diinjak-injak oleh antagonis maka datang seseorang terdekat mereka.

Alay dek, (Name) berkata dalam hati.

Gerombolan gadis itu menatap (Name) dengan tatapan menjijikkan. Tetapi dibalas dengan tatapan merendahkan seperti pembully di anime.

"Apa?" ujarnya dengan nada tegas.

Beberapa orang mulai berbisik melihat kejadian dikelas, bukan sekali dua kali kejadian seperti ini, tetapi berkali-kali.

Dan, pelakunya tetap orang yang sama, yaitu Leanna. Hadehh...

"P-pokoknya kamu harus tanggung jawab! Kamu udah bikin citra pacar aku rusak tau ga!"

"Hmm.."

Hanya itu yang dijawab oleh (Name), setelah tidak ada umpatan lagi dari Leanna (Name) berjalan keluar dari kelas.

"EH BANGSAT MAU KEMANA KAMU!"

"Mau nyari kak Sae, biar nyuruh lu buat pergi ke rumah sakit jiwa, sakit lu, ya."

Begitulah sindirian sederhana darinya, lalu pergi mencari kakel yang katanya berpacaran dengan Leanna.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

"Ryu, kok telinga gue dingin ya.." Sae melihat ke belakang.

"Halah, paling dibisikin setan itu mah." jawab Shidou dengan enteng.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Asrama Blue Lock.

(Name) berjalan masuk ke gedung asrama khusus laki-laki. Mencari seseorang yang membuatnya sangat penasaran karena kejadian tadi, siapa lagi kalau bukan Itoshi Sae? kakel (Name) sekaligus kakak dari Itoshi Rin.

Daripada memperpanjang masalah, mending langsung menuju ke akar besahalah.

"Seharusnya dia masih ada di perpustakaan asrama, dimana ya.."

(Name) melirik denah asrama, lalu kembali berjalan setelah mengingat lokasinya.

"Nah, tapi sopan ga ya langsung nanya kek gini?"

"Bodoamat anjir! siapa peduli, pokoknya tanya lalu balik ke kelas.."

Tangan sang gadis menggeser pintu perpustakaan dengan pelan. Yang ditangkap oleh mata (Name) adalah dua orang pemuda, mereka adalah partner di klub sepak bola.

"Wih, ketemu juga nih!"

"Hadeh, mau apalagi lu cil!" Shidou menatap (Name) dengan tatapan tidak suka.

"Cal cil cal cil, gue bukan bocil cok!"

"Emang pada dasarnya lu bocil, oh, atau mau di panggil boncel?"

"Hentikan Ryusei, di perpus tidak boleh berisik.."

Hening..

Hening cipta dimulai..

(TBC)

akhirnya lumayan ada ide, btw author gabut, tapi bentar lagi author ujian kelulusan. Kayaknya cerita ini ga bakal bertahan lamaa~

BLUE LOCK-!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang