Bab 0

455 35 7
                                    


Suara petir bergemuruh membuat telinga seperti akan pecah. Semua makhluk memilih untuk bersembunyi dari suara tersebut, bayangang di pohon seakan-akan menampakkan malaikat maut yang siap mencabut nyawa siapapun yang berada di dekatnya.

Namun, malam ini terasa berbeda.

Suara mobil polisi terdengar dimana-mana, orang-orang yang berkumpul pada satu tempat, para dokter berdatangan, dan satu anak kecil yang terduduk di depan mayat.

Kenjiro (Name). Gadis kecil yang baru menginjak usia 8 tahun, hari dimana seharusnya ia merayakan kenaikan umurnya.

Malah berubah menjadi kisah tragis..

"Mama?.."

"Mama?.."

"MAMA?.."

"MAMA!!" (Name) memeluk kepala mayat itu yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Ibunya memutuskan untuk bunuh diri, karena sudah merasa muak dengan segala hal. Baginya, kematian lebih baik daripada menghadapi kehidupan.

Kepala ibunya sudah pecah tak berbentuk, akibat ia menjatuhkan kepalanya terlebih dahulu. Percikan darah dimana mana, membuat orang merasa ngeri dan mual melihat hal itu.

Tetapi, tidak bagi (Name). Bagi (Name) ibunya adalah sosok malaikat, ibunya tidak jahat, ibunya bukan seorang iblis. Tapi ayahnya yang membuat ibunya menjadi sosok iblis.

Ia menangis, meraung-raung tanpa memperdulikan sekitarnya. Memeluk kepala ibunya walau harus berlumuran darah. Ia terus memanggil ibunya.

"MAMA!! HIKS.. MAMA!!!"

"BANGUN MAA, MAMA, BANGUN!!"

"BANGUN!!"

KRING!!!! KRING!! KRING!!

Suara pengingat waktu di ponselnya berbunyi. Mau tidak mau (Name) bangun dan mematikan pengingat waktu.

"Haahh.. Haahh.. Mimpi.. Mimpi lagi?.."

(Name) melihat jam ponsel, ternyata jam masih menunjukkan pukul 03.50

"Cih, aku salah mengatur waktunya.."

(Name) akhirnya mengubah jadwalnya menjadi jam 05.00, setelah dirasa beres ia kembali membaringkan tubuhnya. Belum beberapa menit gadis tersebut kembali mendudukkan dirinya.

"Gak bisa tidur lagi, yaudah lah, mabar emel aja."

(Name) membuka ponselnya dan membuka aplikasi game online tersebut. Walau pagi buta tapi masih banyak yang online di game tersebut.

Gadis itu melanjutkan aksinya, walau tidur semalam apapun ia tetap bisa bangun pagi. Tanpa mengantuk sedikitpun. Jadi, tak masalah baginya untuk bergadang sampai pagi, kan'?

Ia memakai karakter favoritnya, Esmeralda. Sebenarnya ia udah Mytich, tapi karena ganti akun (Name) terpaksa mengulang dari awal. Sekarang ia harus sampai di Elite.

"Anjay tim biru."

***

"YUK (NAME)!!!!" Seorang anak smp berteriak sambil menaiki anak tangga.

Pemuda itu sudah rapi, ia telah membersihkan diri dan memakai seragam sekolahnya. Ia segera mengetuk kamar sepupunya.

TOK TOK TOK..

"YUK (NAME)!!! BANGUN AYUK!!"

Kenjiro Yasuo. Sepupu (Name) yang sebentar lagi akan segera memasuki kelas 2 smp, sekarang ia baru 1 smp.

Kreet.. (Name) membuka pintu, tentu saja yang di lihat Yasuo adalah gadis dengan seragam sekolah dan rambut yang disisir rapi.

"Kenapa? Ayo sarapan, kau belum sarapan kan?"

"Belum, kirain ayuk udah bangun." Ucapnya sambil tertawa.

Mereka berdua akhirnya turun dari lantai 2 menuju ruang makan.

"Ohayou nee!" (Name) menyapa kedua orang tuanya.

Bukan, lebih tepatnya paman dan bibi. Karena merasa kasihan dengan (Name) pamannya, Kenjiro Hono memutuskan untuk mengadopsi keponakan nya agar menjadi anggota keluarga mereka.

"Oh, kau bangun lebih awal ya." Ibu Yasuo, Kenjiro Mizumi. Ia menatap Yasuo dan (Name) sambil tetap memasak di dapur.

"Yasuo, (Name), ayo makan, kali ini masakan mama enak lho!"

Kenjiro Hono, ayah Yasuo, ia mengambil kan mangkok yang sudah berisi makanan lalu memberikan piring. "Ayo, kalian harus berangkat lebih awal."

Dua saudara tak sedarah itu menggangguk, mereka mengambil piring lalu meletakkan makanan di atas pring tersebut.

"Oh iya, (Name), kau nanti mau masuk di sma mana?" Hono bertanya.

"Hm? Sma? Aku belum memikirkan nya.." Ucap (Name) sambil mengunyah.

"Kalau kau tertarik pada sma apapun bilang sama papa, nanti papa daftar kan. Biar pas kau lulus kau tida perlu bingung mencari sma lagi (Name)." Hono memberi nasihat.

"Baiklah, nanti aku coba cari yang menurutku menarik pah."

Mereka bertiga akhirnya sarapan sambil berbincang ringan. Keluarga harmonis, walaupun (Name) tidak mempunyai hubungan tetapi gadis tersebut masih mempunyai tapi darah yang sama dengan mereka.

Beberapa menit berlalu, (Name) dan Yasuo selesai sarapan dan bersiap. Mereka kemudian di antar oleh Hono menuju sekolah.

"Hati hati di sekolah nak! Belajar yang rajin!" Hono melambaikan tangan.

"Baik papa!!" Yasuo dan (Name) melambaikan tangan juga. Mobil Hono melesat laju menuju perkantoran.

"Yaudah, sono buruan ke kelas, hati hati yee." (Name) menepuk kepala Yasuo.

"Hmm.." Yasuo menggangguk dan pergi lantai 2.

(Name) berjalan menuju lantai 3, sesekali ia melihat kelas lain yang sudh lumayan ramai. "(Name)!!"

Isagi Yoichi.

Pemuda dengan rambut blueberry itu tersenyum, ia segera merangkul (Name) agar bisa berada di dekat nya.

"Loh? Udah dateng lu, kirain bakal telat tuh.." (Name) berbicara dengan nada meledek.

"Yakali? Eh, btw lu udah selesai belom ngerjain tugas Bahasa Inggris?"

(Name) yang tadi senang senang aja langsung berubah raut wajahnya. Ia menatap Isagi dengan tatapan terkejut.

"Tugas Bahasa Inggris?..."

"Iya, eh, jangan jangan lu belum ngerjain?"

Suasana malah makin mencengkam, (Name) terduduk lalu membuka tas sekolahnya. Membuka buku paket dan mencari cari di mana letak keberadaan tugas yang di maksud Isagi.

"Isa.. INI DIMANA TUGASNYA!?"

"D-di halaman 89, dari bagian A sampai bagian C."

Damn. (Name) merasa lesu, ia lupa mengerjakan tugas Bahasa Inggris. Kalau dikerjakan sekarang dia malas. Lagipula siapa yang mau bagi contekan?

"Matilah aku.."

»»-----------¤-----------««
𝟏. (𝐍𝐚𝐦𝐞) 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐥𝐮𝐩𝐚. 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐜𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐦𝐚 (𝐍𝐚𝐦𝐞), 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭.
»»-----------¤-----------««

(TBC)

BLUE LOCK-!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang