[07]

255 44 1
                                    





"CUT!"

"Johan kenapa lagi?! Lo udah ulang adegan ini sebanyak 30 kali!" Semprot sutradara yang sedang duduk di bangkunya dengan tampang amarah.

"Maaf, gue gak fokus" ucap Johan

"Istirahat aja dulu Han" ucap managernya Johan. Johan mengangguk kemudian duduk seraya meminum jus mangga yang ia pesan tadi.

"Lo kenapa? Tumben banget" ucap Joshua

"Gue--- enggak kok. Gue emang lagi kurang fokus aja" ucap Johan

"Lo mikirin Jay?" Tebak Joshua yang sialnya tepat sasaran.

Johan menggeleng "gue gak bel---" "lo bukan kepikiran orangnya, tapi omongannya. Lo kepikiran soal Jay yang bilang kalo dia bakal ngerebut Ella dari pacarnya. Iya kan? Kenapa harus dipikirin? Lo kan gak ada hubungan apa apa sama Ella" pancing Joshua

Johan mengangguk "iya juga" ucapnya. Joshua tersenyum walau dalam hatinya ingin sekali mengatai orang di sampingnya ini.

"Sekarang siap siap Jo. Lo belom nyelesein adegan pertama" ucap Joshua lalu berdiri diikuti Johan. Keduanya berjalan dan bersiap diatas panggung yang sudah disediakan

"ACTION!"

"Perhatian buat para maba berkumpul di lapangan" adalah suara Wildan yang berperan sebagai Farel disana.

Syuting terus berlanjut hingga sang sutradara berkata 'CUT'

Seluruh tim bertepuk tangan atas akting kelima aktor kesayangan Blue Sky tersebut.

"Jennifer gak jadi kesini" lapor salah satu staff kepada sutradara. Sang sutradara melotot kaget. Begitu pun dengan yang lainnya.

"Yang bener aja?! Jennifer itu meranin Ratu! Kalo dia gak ada, siapa yang bakal jadi Ratu?! Kita gak bisa nyari aktor pengganti mendadak" oceh sang sutradara.

"Kalo boleh tau, Jennifer kenapa?" Tanya Wildan

"Jivan kecelakaan. Jennifer yang bilang ke gue. Gak mungkin kan pacarnya kecelakaan tapi Jennifer malah syuting disini?" Ucap Jisya

"Kita bisa nyari penggantinya lusa" ucap salah satu staff.

Sang sutradara menggeleng.

"Abis ini adegan Eric curhat sama Ratu. Kita harus nyari pemeran penggati Ratu secepat mungkin" ucapnya

"Gak bisa ditunda dulu? Kalo pun kita ketemu pengganti Jennifer, tapi dia gak mungkin bisa ngapalin dialog dalam waktu satu hari" ucap Sangara

"Nah, maka dari itu cari orang yang kalo ngapal cepet masuk di otak. Tambahan poin bisa akting" ucap sang sutradara.

Jisya menjentikkan jarinya

"Gue tau siapa orangnya"

~♡~

"Ratu?" Jisya mengangguk

"Plis El, lo doang otak encer yang gue kenal" mohon Jisya "sutradaranya ribet. Dia mau syuting sampe entar sore" lanjutnya

Theo menggeleng

"Maaf Sya, tapi lo tau kan kalo Ella gak suka di sorot publik?" Ucap Theo

Jisya mengangguk

"Gue tau, tapi plis buat kali ini aja" bujuk Jisya

"Jennifer kemana emang?" Tanya Alisa yang sepertinya sudah kesal dengan situasi saat ini

"Jivan kecelakaan" jawab Jisya "Lo gak kasian sama kita El? Kita lagi butuh. Buat nyari aktor pengganti itu gak gampang" lanjutnya

Ella menghembuskan nafasnya pelan kemudian mengangguk

"Bener kan gak banyak disorot?" Jisya mengangguk

"Harusnya iya" ucapnya

"Oke, gue mau" Jisya bersorak senang dalam hati. Lalu kemudian tanpa basa basi menarik Rosella menuju kehadapan si sutradara yang sedang mencak mencak gak jelas.

"Dia mau" ucap Jisya. Sang sutradara atau Aldi menatap Ella dari atas sampai bawah kemudian mengangguk.

"Josh, cocok gak jadi Ratu?" Tanya Aldi kepada Joshua yang lagi nyebat ganteng. Joshua mengangguk

"Cocok" ucapnya

"Lo ambil kertas text disana. Lo apalin bagian Ratu, terus lo dandan di ruangan itu, dan langsung ke kantin oke? Kita tunggu disana" Ella mengangguk lalu berjalan mengambil kertas yang ada di meja.

"Tumben" Ella tersentak kaget dan reflek menoleh. Saat ia menoleh, ia dapat melihat Joshua yang berdiri sempurna disampingnya.

"Gue dipaksa sama Jisya" ucap Ella

Joshua membuang puntung rokoknya kemudian menarik Ella pergi menjauh dari kerumunan.

Saat dirasa jauh dari kerumunan, Joshua menatap Ella sebentar kemudian berkata

"Kalo lo gak mau ya gak usah El. Gue gak mau lo kenapa napa" ucapnya

"Akting itu gak segampang yang lo pikirin. Yang udah seprofesional gue aja bisa take 10 kali" lanjutnya

"Aldi itu orangnya gampang emosi. Gue gak mau lo sakit hati gara gara di bentak sama Aldi" tambahnya

Ella menggeleng

"Kalo gue sakit hati kan ada lo" ucapnya

Joshua menghembuskan nafas kasar

"Bukan itu intinya Ella" ucapnya

"Selain itu lo harus bisa nahan cemburu lo. Bisa gak?" Tanya Joshua. Ella terdiam.

"Posisi lo sebagai Ratu. Ratu ini adalah sahabat kecilnya Eric yang terjebak friendzone. Lo tau siapa yang jadi Eric kan? Pacar lo El" ucap Joshua

"Dan lo tau Eric endingnya bakal sama siapa kan? Gue gak mau lo sakit" ucap Joshua lagi

Ella mengangguk

"Tapi gue juga gak mau lo sakit Josh" ucap Ella

Joshua mengeryit heran

"Gue sa---" "semakin lama syuting di tunda. Semakin lama jadwal libur lo. Gue bener kan?" Joshua terdiam

"Jadi, biarin gue ngebantu lo kali ini. Lo udah banyak ngebantu gue" ucap gadis itu

Joshua menahan senyumnya kemudian memeluk erat Ella yang langsung dibalas oleh Ella.

Saking larutnya mereka dalam pelukkan, mereka tidak tau jika Johan memperhatikan mereka.







Tbc

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang