04. choice

182 34 4
                                    

Ada yang nunggu?
Happy reading
.
.
.
"Ternyata kamu datang juga, kupikir kamu tidak akan datang." Suara itu membuat Jennie langsung menoleh dan mendapati salah satu member BTS. 

Tanpa seutas senyum, Jennie menjawab salah satu maknae member BTS itu. "Aku harus datang untuk membayar seseorang. Setelah mengatakannya, Jennie meneguk minuman yang telah dibawanya sejak tadi ke sana kemari.

Pria asli Daegu itu tertawa kecil sebagai respon. Ia menyandarkan tubuhnya di sofa dengan tangan ia ulurkan di sandaran sofa tepat di belakang Jennie.

"Kau tahu? Aku menunggumu sejak tadi." Pandangannya tetap melekat pada gadis cantik di sampingnya. Sungguh, ia begitu memuja gadis ini.

"Jinjja? Kenapa baru mendatangiku?"

Mendengar itu, Taehyung segera bangkit  dari posisi menyandarnya. Senyumnya pun semakin lebar saat menyadari sesuatu. "Jennie-ssi, kau juga menungguku?"

Respon Taehyung tentu saja membuat Jennie tersentak. Ia segera menoleh, hal yang tak ia sadari bahwa jaraknya dengan Taehyung begitu dekat. Tak ada pilihan lain selain menahan napas dan larut dalam pesona wajah tampan di depannya ini.

Keduanya terpaku dan larut dalam pesona masing-masing. Hingga sebuah suara menyadarkan sejoli itu. "Apa yang kalian lakukan!"

Jennie segera bergeser untuk menciptakan jarak antara dirinya dengan Taehyung, menyadari bahwa situasinya sudah terlalu intim.

Ah mengganggu saja

"Ah! Jungkook-ssi kami sedang membahas lagu kalian," jawab Jennie dengan seutas senyum.

Hal yang membuat Jungkook langsung tersenyum senang, ditandai dengan senyumnya yang begitu lebar. Pria dengan julukan golden maknae itu duduk di salah satu sofa dengan tatapan yang tidak berpindah dari sang idola.

Apa-apaan senyum itu!

"Jinja? Senang mendengarnya. Apa ada yang menajdi favoritemu, Nuna? Eoh apa tidak apa aku berbicara informal?" 

"Senyamanmu saja. Ah soal lagu, lagu kalian bagus semua."

"Sejujurnya aku sudah bosan mendengar jawaban yang sama, Nuna."

Sial, kenapa aku merasa terlupakan?

"Um, zero o'clock, maybe? my time juga bagus."

"Selera yang bagus, Nuna."

"Oh tentu, jangan meragukan seleraku, Jungkook-ah."

Hei dia tidak pernah memanggilku secara informal.

"Ehm."

Tidak ada yang merespon. Jennie dan Jungkook masih asik berbincang. 

"Ehm."

Masih sama.

"Ehm." Kali ini dehaman yang lebih besar.

"Hyung, sepertinya kamu butuh minum atau mungkin istirahat?"

Bocah ini, apa dia mengusirku secara tidak langsung?

"Kau benar, Jungkookie. Bisa kamu mengambilkan aku air mineral?"balas Taehyung dengan senyum lebarnya yang tampak begitu menyebalkan bagi Jungkook.

Tidak ingin terlihat buruk di depan Jennie, Jungkook pun segera menurut. Ingat satu hal, harus jaga image di depan idola. "Aku pamit sebentar, Nuna."

"Nde."

Setelah Jungkook berlalu, Taehyung pun mendengus dan menggerutu. "Mengganggu saja."

"Kau mengatakan sesuatu, Taehyung-ssi?" tanya Jennie yang tidak mendengar jelas gerutuan Taehyung. 

Rebel RhythmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang